WAKTU (1)

1K 98 1
                                    

Baekhyun merupakan seorang penulis yang sangat percaya dengan 'WAKTU'. Menurutnya, selain 'takdir', 'waktu' juga berperan penting dalam setiap hal yang terjadi dalam hidupnya. Bahkan Baekhyun tidak pernah percaya dengan adanya 'kebetulan' menurutnya semua hal yang terjadi memang sudah seharusnya terjadi jika memang sudah waktunya.

Usianya yang masih terbilang muda, dan buku-buku karyanya yang selalu menjadi 'best seller' membuat Baekhyun memiliki banyak pengikut di akun sosial media miliknya, bahkan banyak anak-anak muda yang menyebut Baekhyun sebagai motivatornya.

Dengan imajinasi seorang penulis yang terkadang berada di atas rata-rata, seringkali Baekhyun mengkhayalkan tentang kehidupan rumah tangga yang harmonis dan bahagia serta hadirnya anak-anak lucu di tengah keluarga kecilnya, lalu tumbuh dan menua bersama-sama. Tapi kenyataan bahwa dirinya merupakan sosok orang tua tunggal bagi sang anak yang baru saja berusia 4 tahun membuat Baekhyun selalu tersenyum masam di ujung khayalannya. Tidak, bukan karena ia tidak bahagia atau menyesal karena memiliki seorang anak di usia yang masih muda, hanya saja ia merasa bersedih saat sang anak harus kehilangan ayahnya disaat usianya baru saja memasuki tahun ke 2.
Ya, itu artinya sudah hampir 2 tahun pula Baekhyun menjalani hidupnya sebagai orang tua tunggal bagi anak laki-lakinya yang ia beri nama 'Seojun' itu.

Selama ini Baekhyun selalu saja menolak saat teman-temannya mengatakan ingin mengenalkannya dengan seorang pria, dengan alasan ia ingin fokus untuk mengurus anaknya dan juga sibuk menulis untuk buku-buku selanjutnya, meskipun tak dipungkiri bahwa sebenarnya Baekhyun juga menginginkan adanya sosok pendamping di hidupnya.
Dan lagi-lagi Baekhyun menaruh banyak harapan pada 'waktu' jika memang sudah waktunya, ia percaya bahwa ia akan dipertemukan dengan seseorang yang dapat menerimanya apa adanya, dan dapat menerima keberadaan anaknya pula.

*
Siang hari, di sebuah kedai 'coffee and dessert' Baekhyun melakuan siaran langsung di akun sosial media miliknya untuk bertukar pendapat dengan para penggemar buku karyanya dan tentu saja ada si kecil yang selalu setia menemaninya.

Siaran langsung sudah berjalan hampir setengah jam, Seojun yang tiba-tiba saja menangis membuat Baekhyun mengalihkan fokusnya dari layar ponsel yang mulai dipenuhi dengan komentar dari para penggemarnya yang khawatir dan menanyakan tentang apa yang terjadi pada Seojun.

"It's broke." Ucap Seojun dengan nada khas seorang anak kecil yang tengah menangis dan melempar mainan robot miliknya ke lantai.

Baekhyun beranjak dari duduknya dan hendak mengambil mainan robot itu, tapi seseorang telah lebih dulu mengambilnya.
"Apakah mainanmu rusak?" Seorang pria bertubuh tinggi mengambil duduk di sebelah Seojun dan hanya mendapatkan anggukan dari si kecil disertai tarikan ingus, lengkap dengan tatapan yang masih berkaca-kaca karena tangisnya yang baru saja reda.

"Apakah ayah bisa memperbaikinya?" Ucapan Seojun itu membuat kedua orang dewasa yang berada di sana terdiam dalam canggung dan saling menatap satu sama lain.

"Tapi aku bu-"
Pria itu baru saja ingin mengatakan bahwa dirinya bukanlah ayah dari anak itu, tapi Baekhyun yang terlebih dulu memberi isyarat dengan mengedipkan matanya membuat pria itu peka dan  mengatakan "Tentu saja ayah bisa memperbaikinya."

Kedua mata Seojun yang sebelumnya tampak berkaca-kaca, kini kembali berbinar saat mainan robot miliknya itu kembali berbunyi seperti sebelumnya. "Terima kasih, ayah." Ucapnya dengan dengan nada menggemaskan disertai dengan sebuah senyuman manis yang membuat sabitnya kian menyipit seperti milik sang papa.

"Terima kasih dan maaf." Lirih Baekhyun pada pria jangkung itu saat sang anak kembali fokus pada mainannya.

"Tidak masalah, aku senang bisa membantu." Jawab pria itu sambil mengulurkan tangannya.
"Aku Chanyeol, park Chanyeol." Ucapnya memperkenalkan diri.

"Aku Baekhyun, Byun Baekhyun" Jawab Baekhyun ramah dan menjabat tangan besar milik pria itu.

"Aku sudah tau, bahkan aku sedang menonton siaran langsungmu." Chanyeol menunjukkan ponselnya yang ia letakkan di atas meja dan menjukkan sebuah airpod yang menyumpal telinga kirinya.

"Ah benar, siaran langsungku." Baekhyun baru teringat bahwa siaran langsung di sosial media miliknya masih menyala dan tentunya telah dipenuhi dengan banyak komentar dari para penggemar yang masih setia menonton.

*"Mereka terdengar menggemaskan."

*"'Park Chanyeol - Byun Baekhyun' bahkan namanya saja terdengar sangat cocok."

*"Author-nim, kau tidak mempercayai 'kebetulan' bukan?"

*"Semoga mereka berjodoh."

Dan masih banyak komentar lainnya yang menurut Baekhyun sangat konyol, lalu ia memutuskan untuk segera berpamitan dengan para penggemarnya untuk mengakhiri siaran langsungnya sebelum Chanyeol membaca komentar-komentar yang memenuhi layar ponselnya.

(To be continue....)

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang