PECANDU

3.8K 205 16
                                    

Awalnya Chanyeol menjadikan narkoba sebagai pelarian setiap kali ia terlalu stres dengan keadaan, tapi pada akhirnya ia kecanduan dan tidak bisa berhenti mengonsumsi obat-obatan terlarang itu.

Sebagai seorang teman, tentu Baekhyun merasa iba melihat keadaan Chanyeol yang seperti itu, tapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Karena sebelum mengenal dirinya, Chanyeol telah lebih dulu mengenal obat-obatan itu.

"Chan, tolong berhenti!." Ucapan Baekhyun itu membuat Chanyeol menghentikan pergerakan tangannya yang tengah mengisi sebuah alat suntik dengan cairan bening dari dalam botol. "Tolong berhenti!." Tegas Baekhyun sekali lagi. "Aku tidak bisa melihatmu terus-terusan seperti ini."

"Maka pergilah." Jawab Chanyeol sekenanya. "Aku sudah memintamu untuk meninggalkanku sejak lama, 'kan?."

Kalimat itu lagi, Baekhyun benar-baner benci mendengarnya.
"Berhentilah dan jadikan aku sebagai pelampiasan saat kau menginginkan obat terlarang itu."

"Maksudmu? Kau ingin ku jadikan sebagai samsak untuk meluapkan semua emosiku?."

"Apapun itu, asal kau bisa berhenti menggunakan obat terlarang itu, lagi pula aku cukup hebat dalam bela diri, jadi ku rasa tidak masalah jika kita harus beradu tinju."

Chanyeol terkekeh mendengar jawaban Baekhyun. "Lalu, bagaimana jika aku ingin melampiaskannya dengan cara bercinta? Apa kau juga bersedia untuk membuka kedua pahamu untukku?."

Baekhyun menelan ludahnya, bukan hal seperti itu yang ia maksud. Tapi ia tetap menjawab "Tentu, akan ku lakukan jika kau mau." Sebagai bentuk keseriusan bahwa ia memang ingin berusaha membuat Chanyeol terlepas dari jerat narkoba.

"Lakukan sekarang kalau begitu." Chanyeol menantang, dan saat Baekhyun hanya terdiam, ia tau bahwa Baekhyun tidak seserius itu dengan ucapannya.
"Lupakan, aku hanya bercanda." Kekehnya.

Awalnya Baekhyun memang hanya diam mematung saat mendengar ucapan Chanyeol, tapi saat sabitnya menatap jarum suntik yang nyaris menyentuh kulit Chanyeol, Baekhyun berdiri dari duduknya dan menanggalkan celananya.

"Baekhyun-ah?." Lagi-lagi Chanyeol menghentikan pergerakan tangannya yang hendak menyuntikkan obat itu pada lengan kirinya saat pria mungil itu tiba-tiba mengangkang di depan matanya.

"Kenapa terkejut? Kau ingin bercinta denganku, 'kan?." Baekhyun balik menantang.

"Ku bilang 'lupakan, aku hanya bercanda'." Chanyeol mengulang kalimat yang sebelumnya telah ia ucapkan.

"Tapi aku tidak pernah bercanda dengan ucapanku."

Chanyeol meletakkan jarum suntik yang berada di tangannya, lalu mengikis jaraknya dengan Baekhyun. "Baiklah, jangan menyesali keputusanmu kalau begitu." Tiga jarinya Chanyeol jilat, lalu ia usapkan pada area lubang anal Baekhyun yang tiba-tiba membuatnya tertarik untuk mencobanya. "Kau memiliki waktu 5 detik jika kau ingin berubah pikiran." Kini Chanyeol mengangkat 5 jarinya ke udara, lalu menutupnya satu persatu sebagai hitungan mundur.

Di hitungan terakhir, Baekhyun masih bertahan pada posisinya. Kedua kakinya masih mengangkang memamerkan lubang analnya, sementara kedua tangannya bergerak menyingkirkan kaos yang membungkus tubuh bagian atasnya. "Apa kau sudah mempercayaiku sekarang?."

Bibir Chanyeol menyunggingkan senyuman, ia tidak menyangka jika Baekhyun akan bertindak sejauh ini untuknya.
"Baiklah jika kau memaksa. Semoga kau tidak akan menuduhku sebagai pelaku pemerkosaan setelah ini." Ujarnya sebelum akhirnya menyambar bibir Baekhyun dengan sebuah ciuman basah. Dan mengakhiri pertemuan hari itu dengan sebuah klimaks yang cukup memuaskan dan cukup mampu untuk membuat Chanyeol melupakan tentang dosis obat yang hendak ia suntikkan pada tubuhnya.

Empat bulan berlalu, terkadang Baekhyun masih tidak menyangka jika hari itu Chanyeol akan menuruti perintahnya untuk berhenti mengonsumsi narkoba dan menjadikan dirinya sebagai pelampiasan untuk gantinya. Karena semenjak hari itu, Chanyeol benar-benar akan menggaulinya setiap kali merasa haus akan narkoba.

Sebenarnya Baekhyun tidak menyesali keputusannya ataupun menganggapnya sebagai sebuah kesalahan, hanya saja kini Baekhyun merasa bahwa dirinya lah yang lebih pantas untuk disebut sebagai 'seorang pecandu'.
Ya, Baekhyun menjadi seorang pecandu yang terbiasa dengan sentuhan Chanyeol pada tubuhnya yang selama empat bulan ini Chanyeol lakukan hampir setiap hari, bahkan beberapa kali dalam sehari pun pernah.

Jika diingat lagi, ini sudah dua minggu sejak kali terakhir Chanyeol datang ke apartemen Baekhyun dan membuat pria mungil itu berakhir dengan terkapar lemas dia atas sofa setelah mengalami tiga kali ejakulasi. Dan sejak saat itu, Chanyeol tidak pernah menemui Baekhyun lagi, bahkan ponselnyapun tidak dapat dihubungi.
"Apakah Chanyeol bosan padaku?." Ucap Baekhyun pada ruangan kamarnya yang terasa hampa.
"Apakah Chanyeol mengonsumsi obat terlarang itu lagi?." Pikirnya sambil memasukkan sebuah dildo berukuran cukup besar pada lubang analnya.
Ya, selama dua minggu belakangan, Baekhyun hanya bisa memanjakan tubuhnya dengan main-mainan seks miliknya karena tidak ada Chanyeol yang menjamah tubuhhya. Dan sialnya, hal itu tidak pernah terasa cukup untuknya, Baekhyun membutuhkan Chanyeol hingga membuatnya nyaris gila.

Terhitung sudah lebih dari satu bulan sejak Chanyeol menghilang, tiba-tiba sebuah pesan balasan Baekhyun dapatkan setelah ratusan pesan yang ia kirim tidak mendapatkan balasan sebelumnya.
"Baekhyun-ah, maaf karena aku menghilang tiba-tiba. Terima kasih, karenamu aku sudah terlepas dari narkoba, dan sekarang aku hanya sedang menahan diriku untuk tidak menjadi seorang pecandu hubungan seksual."

Baekhyun merasa lega saat membaca pesan itu, tapi di sisi lain ia juga merasa kecewa.
"Lalu bagaimana denganku yang sudah terlanjur menjadi seorang pecandu karenamu?."

Lagi-lagi pesan yang Baekhyun kirimkan tidak mendapatkan balasan, tapi sebagai gantinya, Chanyeol datang setengah jam kemudian dan melumati bibir Baekhyun sesaat setelah pria itu masuk ke dalam apartemen dan menemukan Baekhyun sedang menonton tv di kamarnya.
"Maafkan aku." Ucap Chanyeol tepat di depan wajah Baekhyun setelah sesi berciuman yang cukup lama. "Maaf karena hanya memikirkan diriku sendiri." Sesalnya.
Ya, sama halnya dengan Baekhyun, sebenarnya Chanyeol juga tidak cukup mampu untuk menahan dirinya, bahkan selama menghilang pun Chanyeol masih kerap bermasturbasi dengan menjadikan Baekhyun sebagai objek fantasi.

"Aku takut." Baekhyun terisak.
"Aku pikir kau tidak akan pernah kembali."

Rasa bersalah yang semakin besar membuat Chanyeol segera menelanjangi pria mungil itu tanpa ragu. "Tidak, aku janji tidak akan pernah meninggalkanmu lagi." Ucapnya sambil merangsang setiap inci tubuh Baekhyun yang sangat ia rindukan.

"Baekhyun-ah, apa kau tau? Aku benar-benar menyukai narkoba." Mendengar itu, Baekhyun menahan pinggul Chanyeol yang tengah memasukkan setengah dari batang penisnya.
"Karenanya, aku memilikimu dalam hidupku." Ucapan Chanyeol yang selanjutnya membuat Baekhyun meremas pipi pantat pria jangkung itu dan mendorongnya untuk masuk lebih dalam dari sebelumnya.

"Dasar pecandu."

"Katakan itu pada dirimu. Silly."

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang