Ch 7 - Ire Shopping

2.1K 490 61
                                    

Ramainya suasana dalam mall membuat Elina semakin mempererat gandengannya pada Icarus. Dia takut pria tampan nan polos ini akan hilang atau mengikuti orang lain karena rasa penasarannya yang besar. Elina merasa kalau sekarang ia menjadi babysitter dari 3 anak.

"Wah~ Bangunannya luas dan besar seperti dalam istana. Tapi istana tidak seramai ini dan tiap ruangan tidak dibuka pintunya," sahut Icarus dengan mata berbinar-binar.

"Ya anggap saja begitu," balas Elina dengan sudut bibir terangkat sebelah.

"Kakak~ ayo kita mampir ke M&H dulu. Koleksi musim panas mereka bertema 'Desert and Oasis' loh," ajak Mina seraya menunjuk toko pakaian M&H.

Elina mengangguk pelan, "Boleh juga."

Mereka berempat memasuki toko pakaian tersebut. Alunan musik merdu yang diputar dalam toko membuat siapa pun yang belanja menjadi rileks dan bersemangat. Pengunjung hari ini terbilang cukup ramai, apalagi dengan adanya rilisan tema pakaian terbaru yang dikeluarkan oleh brand ternama itu.

Mina langsung berkeliaran menuju rak pakaian khusus wanita sementara Mino tetap mengekori kakaknya dan Icarus. Karena selain ibunya, yang mengetahui dan bisa memilih pakaian yang cocok untuk Mino hanyalah Elina bukan Mina. Memang dasarnya Mino malas berbelanja, jadi selalu melimpahkan pada sang kakak.

"Kak, tolong pilihkan baju yang cocok untukku, ya," pinta Mino dengan muka sok imut.

Mendengar permintaan adik bungsunya itu membuat Elina tersenyum licik, "Baiklah. Tapi ada syaratnya," katanya. "Minggu ini kau yang akan membersihkan dan merapikan rumah. Setuju?"

Mino ternganga tak percaya menatap kakak tertuanya yang benar-benar tega menyuruhnya membersihkan rumah sebesar lapangan sepak bola itu sendirian.

"Kakak! Mana bisa begitu? Kenapa pula kakak tidak memperkerjakan pembantu di rumah sebesar itu, huh?" protesnya dengan muka cemberut sementara Elina tidak memedulikannya dan sibuk memilah baju untuk Icarus. Karena tidak dihiraukan membuat Mino makin mengerucutkan bibirnya dan mendengus sebal.

Ckck, lihatlah dia. Usia dewasa kelakuan anak kecil. Elina membatin seraya menggelengkan kepalanya.

Memang benar kalau Elina tidak memperkerjakan pembantu di rumahnya. Karena dia tidak suka rumahnya banyak orang yang berlalu-lalang. Apalagi pernah satu kejadian terjadi dimana ketika dia memperkerjakan seorang pembantu rumah tangga saat dirinya sibuk mengurus projek. Hanya bertahan selama 6 bulan.

Pembantu itu dengan licik diam-diam memasang kamera kecil tersembunyi di rumahnya untuk mengawasi gerak-geriknya lalu melaporkannya pada wartawan. Untungnya Elina segera mengetahui hal itu dan segera memecatnya.

Sejak saat itulah Elina tidak lagi memperkerjakan orang di rumahnya. Palingan hanya menyewa tukang kebun untuk mengurus kebunnya sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati bersama.

Alasan lainnya yaitu dengan membersihkan rumah dapat membunuh waktu dan kebosanan serta dapat menghilangkan pikiran kacau atau stres yang sedang melanda dirinya. Itu cara yang cukup efektif baginya. Dia adalah gadis dewasa yang mandiri dan sederhana.

"Siapa suruh kau tinggal bersamaku hah?" balas Elina cuek sembari mengangkat kaos yang telah dia pilih lalu memosisikannya pada Icarus.

Kaos itu berwarna putih dengan desain motif titik-titik hitam di sepanjang bajunya. Elina mengerutkan wajahnya, membayangkan Icarus memakai baju ini.

Lalu dia tersenyum tiba-tiba, "Gila gila... Ini cocok," pujinya riang. "Kita akan membeli baju ini. Nah, tolong pegang sebentar."

Icarus hanya diam saja dan mengambil baju yang disodorkan Elina. Pria berambut pirang itu melihat-lihat baju itu dengan memutarnya. "Ini sangat sederhana, tidak seperti pakaianku dulu," katanya.

Penjahat Keluar Dari Game (On Hold)Where stories live. Discover now