Ch 13 - Photoshoot

1.3K 309 257
                                    

Hari-hari berjalan dengan damai dan padat seperti biasanya. Saat ini si kembar sudah pulang ke rumah Elina yang di mana artinya ketenangan Elina mulai kembali terusik.

Apalagi begitu mereka berdua tiba di rumah, Elina langsung mendapatkan sebuah laporan dari Mino bahwa Mina dengan mulut embernya secara tidak sengaja membocorkan kepada kedua orang tuanya tentang Icarus yang tinggal bersama dengannya.

"DASAR MULUT EMBER KAU LEE MINA!" teriakan Elina menggema di rumahnya yang besar itu. Sekali lagi, untungnya kaca rumahnya terbuat dari anti peluru dan anti gempa jadi sangat aman dan tidak akan pecah terkena lengkingannya.

"Maafkan aku, kak. Aku tidak sengaja," ucap Mina dengan raut muka bersalah. Gadis kecil itu mengulum bibirnya gelisah.

Elina memejamkan matanya dan menghembuskan nafas dengan kasar. Kemudian menatap tajam adik pertamanya itu. "Awas saja kalau sampai ibu datang ke sini untuk memastikan kebenarannya. Maka uang jajanmu 75% akan kukurangi mulai bulan ini, titik no koma! Do you understand?" ancam Elina dengan muka merah karena emosi.

Mata Mina langsung membulat sempurna, "Kakak! Mana bisa begitu!" protesnya sembari menarik-narik kaos Elina.

Icarus dan Mino hanya diam menonton adegan pertengkaran itu tanpa berniat ikut campur. Mereka berdua sudah bergidik ngeri dari tadi karena kemarahan Elina yang meluap-luap. Aura sang tuan rumah begitu berat sampai rasanya mereka ingin kabur dan bersembunyi saja.

"DIAM ATAU KUKURANGI MENJADI 90%?!"

Sontak Mina menutup rapat mulutnya dan menunduk sedih. Kakaknya kalau lagi emosi memang tidak bisa dibantah. Ingat, seorang kakak pasti akan menang melawan adiknya kalau saja orang tua tidak ikut campur memihak sang adik.

"Ne, aku akan diam." Mina mengalah. Sebagian memang salah mulutnya yang begitu ceroboh keceplosan saat orang tua mereka menanyakan kabar Elina.

(*Ne (네) artinya iya.)

Dengan langkah lesu, Mina masuk ke dalam kamarnya. Walau agak kesal dengan kakaknya, dia berusaha tidak membanting pintu kamar. Kalau sampai dia membantingnya, maka dia akan dihabisi langsung di tempat tanpa ampun oleh sang ratu singa.

"Ah, kepalaku sakit!" Elina memijat pelipisnya dengan kasar. Sehabis ini pasti ibunya akan meneleponnya, bertanya-tanya, dan parahnya lagi beliau pasti akan langsung tancap gas ke kediamannya. Elina yakin itu, sangat yakin dengan karakter ibunda tercintanya yang begitu posesif terhadap dirinya.

"ARGHH!!" Dia berteriak frustrasi yang menyebabkan dua orang sedari tadi diam menonton tv terlonjak kaget. Walau begitu, kedua lelaki itu tidak berani menegur sang pemilik rumah.

❇️❇️❇️

Tinggal beberapa hari lagi bulan akan berganti dari Agustus ke September. Bulan September merupakan bulan di mana musim gugur menyapa daratan Korea. Angin sejuk nan dingin dan daun-daun pohon yang berguguran di sepanjang jalan, merupakan ciri khas datangnya musim gugur.

Selama beberapa minggu terakhir, kehidupannya cukup berjalan dengan damai. Sejak insiden mulut ember adiknya itu, dia menjadi sangat waspada terhadap orang-orang sekitar tempat tinggalnya. Siapa tahu tetangganya ada yang ember juga seperti Mina.

Dia juga bersyukur karena Ibunya hanya mengirim pesan chat saja belum mengunjungi kediamannya. Kalau ibunya akan datang dan menginterogasinya, maka Elina sudah siap mengeluarkan sejumlah alasan dari otak pintarnya itu.

"Ck, memang benar kalau seorang perempuan sulit menyimpan rahasia," desisnya sembari menyandarkan kepalanya di kursi.

Tok, tok, tok.

Penjahat Keluar Dari Game (On Hold)Where stories live. Discover now