Ch 12 - Pars

1.3K 327 251
                                    

Sejak mempunyai ponsel pribadi, Icarus terus mengotak-atik benda persegi panjang itu sepanjang hari. Untuk program dan aplikasi pada ponselnya, tentu saja sudah aku install semua sendiri. Hehe, ini namanya memanfaatkan kemampuan.

"Icarus, ayo makan," panggilku seraya menata lauk di meja makan. Cukup sederhana menu makan malam hari ini. Budae jjigae, spam goreng, kimchi sawi, dan telur ceplok. Simpel bukan?

"Nanti," balasnya singkat.

Ini sudah ketiga kalinya aku memanggil pria itu untuk makan malam sejak aku memulai memasak tadi. Hm... Benar-benar kayak remaja pertama kali punya ponsel.

Aku menghampirinya yang sedang duduk bersandar di kursi santai, lalu mengambil gadgetnya dengan paksa. "Makan dulu atau kubuang ini?" ancamku dengan tajam seraya menggoyangkan ponselnya.

"Cih." Dia mendengus sebal. Dengan enggan, dia beranjak dari tempat duduknya dan bergerak menuju meja makan diikuti aku di belakangnya. Sumpah ya ini orang susah banget diatur.

Aku meletakkan ponselnya di dekatku supaya Icarus tidak memainkan ponselnya saat sedang makan. Karena itu kebiasaan umum yang dilakukan oleh setiap orang, yaitu tidak bisa terlepas dari ponsel.

Kami berdua makan dalam keadaan hening, cukup hening sampai hanya suara serangga malam yang terdengar di telingaku. Tidak ada pertanyaan penuh penasaran yang biasa dilontarkan oleh pria bermata merah ini. Sepertinya dia mengambek deh.

"Oh ya, besok aku ada acara. Kemungkinan bakal pulang larut. Tidak usah menungguku dan langsung pergi tidur saja. Ah besok sebelum berangkat, aku akan membuat makanan terlebih dulu. Jadi saat aku tidak ada di rumah seharian, kau tinggal memanaskannya. Mengerti?" ucapku begitu teringat seharian besok aku tidak berada di rumah dan Icarus menjaga rumah sendiri.

Dia hanya menjawab singkat tanpa menatapku. "Baik."

Tangan pria itu sibuk memasukkan lauk ke dalam mulutnya. Kurasa dia ingin cepat menghabiskan makan malamnya dan bermain ponselnya lagi.

Setelah selesai makan yang menghabiskan waktu sekitar 20 menit lamanya, aku mengembalikan ponsel tersebut kepada pemiliknya dan seketika wajah Icarus menjadi cerah kembali.

Dasar, kelakuannya sudah kayak dua adik tidak ada akhlak itu.

Elina POV End

❇️❇️❇️

Elina tengah menyiapkan busana yang akan ia kenakan besok. Gaun berwarna biru tua tanpa lengan, dengan tambahan rumbai di bagian dada dan kain putih di lapisan dalam gaun.

 Gaun berwarna biru tua tanpa lengan, dengan tambahan rumbai di bagian dada dan kain putih di lapisan dalam gaun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Untuk mengetahui penampilannya, gadis berambut kecokelatan itu mencoba memakai gaun malam tersebut. Gaun itu terasa pas sekali di tubuhnya, seolah-olah memang dirancang khusus untuk dirinya. Tidak terlalu ketat dan terasa ringan, terkadang Elina agak risih dengan gaun ketat yang terlalu mencetak lekuk tubuhnya itu.

Penjahat Keluar Dari Game (On Hold)Where stories live. Discover now