Ch 4 - Curiosum

2.4K 590 140
                                    

Setelah keributan kecil pagi tadi, Elina tidak sempat mengantar adiknya ke sekolah dan memberikan uang saku tambahan pada kedua adiknya, bisa dibilang ini salah satu bentuk suap. Menyuap mereka agar tidak ember pada kedua orang tuanya apalagi kepo.

Saat ini Elina sudah selesai mandi dan duduk sambil melipat tangannya di depan dada, menatap tajam manusia pirang yang duduk di seberangnya.

Tentunya manusia itu sudah memakai baju, baju Mino lebih tepatnya walau bisa dibilang kekecilan di tubuh tingginya.

Dia masih ragu dengan identitas pria yang muncul tiba-tiba di kamarnya bahkan seranjang dengannya. Elina merasa dia harus menginterogasi pria itu sampai dia bisa percaya dengan kebenaran yang diucapkan pria itu.

"Jadi, kau benaran si Icarus Lysander yang asli?" tanya Elina yang masih tidak percaya dengan situasi ini.

Pria yang dipanggil Icarus itu hanya mengangguk dengan polos.

Dimana aura antagonisnya kalau dia memasang wajah polos, huh? Pikir Elina yang bingung.

"Apa kau tahu kenapa kau bisa berada di sini? Umurmu berapa?" Elina mengeluarkan ponselnya, bersiap merekam jawaban yang keluar dari mulut Icarus.

Icarus melihat benda kecil panjang dan berwarna itu dengan takjub. "Wah~ Apa ini? Kayu talenan?" tanyanya dengan polos yang sukses membuat Elina ternganga sempurna.

Dia sedang bercanda? Pikir Elina melongo menatap pria tampan di depannya.

"Sungguh kau tidak tahu apa ini? Smartphone?" tanya balik Elina sembari menunjukkan ponselnya dan dibalas anggukan dari Icarus.

Tiba-tiba sebuah panggilan masuk yang membuat layarnya menyala seketika, tertulis nama 'Cha Oppa Cerewet.'

Icarus spontan terkejut dengan tampilan layar bercahaya dari benda kecil berbentuk persegi yang disebut smartphone itu.

"Di-dia bisa mengeluarkan cahaya ilahi?! Apa benda itu bisa membunuh orang?" Icarus menunjuk smartphone Elina dengan gemetar.

Elina menatapnya datar, sangat datar seperti hanya 3 garis yang tercetak di wajahnya. Gadis itu lalu mengangkat teleponnya terlebih dahulu sebelum di spam secara brutal oleh si penelepon.

"Halo?"

"YAK! ELINA! LAMA SEKALI KAU MENGANGKAT TELEPON DARIKU, HUH!" Satu kalimat panjang berupa teriakan yang sontak membuat Elina menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Oppa! Telingaku belum budek tahu!" balas Elina yang juga sedikit tinggi nadanya.

"Sorry. Tapi serius dimana kau? Kenapa tidak masuk kerja?" Kali ini nadanya lebih kalem.

"Oi, Cha Suho-ssi yang jadi bos siapa dan yang jadi bawahan siapa ya?"

"Kau bos besarnya tapi aku juga termasuk bos, bos kecil maksudku. Hehe."

Elina memutar bola matanya malas, "Aku di rumah, ada urusan yang harus kuselesaikan jadi hari ini aku tidak masuk. Lagi pula tidak ada agenda penting hari ini, jadi hal lain Ryujin yang akan mengurusnya," jelas Elina yang memantau gerak-gerik Icarus yang sedari tadi berkeliling ruang tamu melihat-lihat barang-barang modern dalam rumah Elina.

"Oh, begitu. Perlukah aku membantumu? Kalau kau menyuruhku datang sekarang aku akan—"

"Tidak, tidak usah! Aku bisa mengurusnya. Ini hanya masalah kecil," sela Elina cepat, dia tidak ingin keberadaan Icarus diketahui oleh orang lain. Apalagi ketahuan kalau dia tinggal bersama seorang pria dalam satu atap selain kedua adiknya. Bisa berabe urusannya nanti.

Penjahat Keluar Dari Game (On Hold)Where stories live. Discover now