>> Dont Take It As A Sign Of Thanks <<

5.5K 131 119
                                    

Dɪsᴄʟᴀɪᴍᴇʀ: Oɴᴇ Pɪᴇᴄᴇ ʙᴇʟᴏɴɢs ᴛᴏ Eɪɪᴄʜɪʀᴏ Oᴅᴀ!!!
Pᴀɪʀɪɴɢ: Lᴜғғʏ x Nᴀᴍɪ ♡
Rᴀᴛᴇ: M
Aᴜᴛʜᴏʀ: Gʟᴇʏ Vᴇʟᴀᴠᴀ
Wᴀʀɴɪɴɢ: Gᴀᴊᴇ, ɪᴅᴇ ᴘᴀsᴀʀᴀɴ, OOC (ᴘᴀsᴛɪ), ᴅᴀɴ ʟɪʜᴀᴛ sᴀᴊᴀ ᴋᴇᴋᴜʀᴀɴɢᴀɴ ʟᴀɪɴɴʏᴀ.

Σ>―(〃°ω°〃)♡→

"Satu, dua, tiga...hmm..." Nami hampir melupakannya. Lupa berapa lantai bangunan itu dulunya yang sudah hancur lebur karena sudah dihancurkan oleh Luffy dengan satu kakinya. Padahal itu baru tiga hari yang lalu dan Nami sudah hampir lupa. Mungkin karena dirinya trauma akan tempat itu.

"Nami, apa yang kau lakukan?" gadis itu terkejut saat melihat sepasang mata mengintipnya.

Nami segera melemparnya dengan bantal. "Kau mengagetkanku, Baka! Apa yang kau lakukan di sini?"

"Apa yang kulakukan? Ini kapalku. Kau tidak perlu bertanya soal itu kan?" orang itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah Luffy akhirnya menunjukkan diri sepenuhnya. "Tadi aku bertemu Paman Kincir di dekat tebing. Saat aku ingin kembali ke pesta, aku tidak sengaja melihat seseorang memasuki Merry Go. Kupikir itu siapa, ternyata kau."

"Kupikir acara pesta ada di tengah desa. Kenapa kau bisa nyasar sampai kemari? Kau juga tidak jauh beda dengan Zoro, tapi kau malah sering mengejeknya sebagai tukang nyasar."

Luffy duduk di sebelahnya. "Zoro tidak tahu yang mana kiri dan mana kanan. Aku kan masih tahu," ucapnya membela diri, walau dirinya yakin kalau Nami tidak peduli soal itu.

"Aku hanya ingin menenangkan diri di sini karena di sana terlalu ramai. Dimana yang lain?"

"Paling Zoro sedang minum sake, lalu Sanji bersama gadis-gadis muda," terka Luffy. "Dan Usopp...kau bisa dengar sendiri suaranya."

"Aku mendengarnya." Si hidung panjang itu tidak henti-hentinya bernyanyi di atas menara yang terletak di tengah-tengah desa Cocoyashi, di mana pesta itu berlangsung.

"Siapa itu?" Luffy melihat kini ada sebuah foto di atas lemari kecil di samping tempat tidur Nami.

Nami tersenyum, lalu mengambil foto itu. "Dia Bellmere-san, ibu angkatku yang sudah dibunuh oleh Arlong. Ini adalah satu-satunya foto Bellmere-san yang aku punya sekarang."

"Dia terlihat menyeramkan."

"Benar. Dia pernah menamparku karena aku nakal. Tapi dia adalah ibu terbaik di dunia ini," Nami tersenyum.

Luffy yang melihatnya tersenyum merasa terkejut. Nami tidak pernah menunjukkan senyum setulus itu sebelumnya. Dia yakin kalau navigatornya itu sangat menyayangi orang bernama Bellmere ini.

"Kau lucu juga saat kecil. Aku tidak mengira kau yang sekarang malah suka mengomel," Luffy tertawa pelan. Dia bisa melihat betapa bahagianya wajah Nami dulu.

Nami sedikit heran karena Luffy terus menatapnya. "Ada apa denganmu? Berhenti melihatku sambil melamun begitu," dia menjentikkan jarinya di dahi Luffy.

"A- tidak bisa ya? Ak- aku...hanya terkejut melihat ekspresimu yang sekarang," Luffy mendadak salah tingkah. Ada apa denganku?

"Ekspresi? Memangnya apa yang salah dengan ekspresiku?"

"Seperti..." Luffy berpikir sejenak. "...sesuatu yang coba kau tahan selama ini sudah keluar semua."

Luffy x Nami Love 👒🍊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang