>> Before The War <<

9.3K 272 21
                                    

Dɪsᴄʟᴀɪᴍᴇʀ: Oɴᴇ Pɪᴇᴄᴇ ʙᴇʟᴏɴɢs ᴛᴏ Eɪɪᴄʜɪʀᴏ Oᴅᴀ!!!
Pᴀɪʀɪɴɢ: Lᴜғғʏ x Nᴀᴍɪ ♡
Rᴀᴛᴇ: M
Aᴜᴛʜᴏʀ: Gʟᴇʏ Vᴇʟᴀᴠᴀ
Wᴀʀɴɪɴɢ: Gᴀᴊᴇ, ɪᴅᴇ ᴘᴀsᴀʀᴀɴ, OOC (ᴘᴀsᴛɪ), ᴅᴀɴ ʟɪʜᴀᴛ sᴀᴊᴀ ᴋᴇᴋᴜʀᴀɴɢᴀɴ ʟᴀɪɴɴʏᴀ.

Σ>―(〃°ω°〃)♡→

"Bagaimana penampilanku sekarang? Kupikir ini hampir sama seperti pakaian kunoichi yang dibuatkan oleh Kinemon untukku," Nami berputar di depan Luffy dengan anggunnya.

"Ayolah, kau cocok mengenakan pakaian apapun. Tidak perlu khawatirkan itu. Lagipula kita mau berperang. Siapa yang peduli dengan penampilan?" Luffy menumpu dagu dengan tangan kanannya, sedikit bosan dengan Nami yang sejak tadi berganti-ganti pakaian.

Nami kemudian mengambil pilihan terakhirnya, pakaian kunoichi berwarna merah dengan motif bunga-bunga kecil yang menghiasinya, lalu tambahan armor untuk melindungi diri. "Bagaimana sekarang?" tanyanya lagi pada kaptennya itu.

Luffy sedikit tersenyum. "Kenapa kau pilih merah?"

"Kenapa? Kau bilang aku cocok memakai pakaian apapun."

"Bukan apa-apa. Kau ingin meniruku ya?" goda Luffy.

Nami baru menyadari hal itu. Luffy memakai baju merahnya seperti biasa, lalu celana berwarna oranye dan tambahan muffler berwarna ungu di pinggangnya. Yang membuat Nami sedikit terpesona adalah sebuah jubah hitam di punggung kapten tersayangnya itu.

"Sekarang aku tanya, Kapten! Kenapa kau memilih warna oranye untuk celanamu?"

Luffy mencubit pipi Nami gemas, lalu menariknya pergi meninggalkan tempat mereka berganti pakaian.

"Hei, jawab pertanyaanku," tagih Nami.

"Karena oranye itu warna kesukaanmu," jawab Luffy akhirnya.

Nami tersenyum. "Baiklah kalau begitu."

Luffy kemudian melilitkan tangannya di pinggang Nami, lalu segera melesat menuju pantai Kuri dengan cepat menggunakan gear second miliknya.

"Persembunyian yang bagus. Tumben otakmu pintar," puji Nami saat melihat keadaan Sunny Go baik-baik saja di gua persembunyiannya.

"Sebenarnya Tama yang menyuruhku menyembunyikannya di sini."

"Hmm, padahal aku sudah sempat memujimu," Nami terkekeh pelan dan memeriksa keadaan kamarnya. "Syukurlah tidak ada yang rusak. Seingatku pusaran air waktu itu cukup menakutkan."

"Ya, dan Sanji dapat keuntungan karena bisa menggendongmu," Luffy melipat tangannya di depan dada dengan wajah sedikit berkerut.

Nami tertawa pelan. "Dia juga membawa Carrot. Tidak perlu cemburu begitu."

Luffy mendekatinya, lalu menarik wajah gadis itu mendekat untuk menciumnya.

Nami membalas ciuman kaptennya yang sekaligus berstatus sebagai kekasih rahasianya itu. "Luffy, sekarang bukan waktunya bercumbu, ingat?"

"Sebentar saja. Kau tidak tahu rasanya berada di penjara Udon berhari-hari," Luffy kembali menciumnya.

"Aku tidak pernah menyuruhmu menyerang Kaido sesuka hati. Itu salahmu sendiri."

Luffy x Nami Love 👒🍊Where stories live. Discover now