>> L (Part I) <<

600 40 35
                                    

Dɪsᴄʟᴀɪᴍᴇʀ: Oɴᴇ Pɪᴇᴄᴇ ʙᴇʟᴏɴɢs ᴛᴏ Eɪɪᴄʜɪʀᴏ Oᴅᴀ!!!
Pᴀɪʀɪɴɢ: Lᴜғғʏ x Nᴀᴍɪ ♡
Rᴀᴛᴇ: M
Aᴜᴛʜᴏʀ: Gʟᴇʏ Vᴇʟᴀᴠᴀ
Wᴀʀɴɪɴɢ: Gᴀᴊᴇ, ɪᴅᴇ ᴘᴀsᴀʀᴀɴ, OOC (ᴘᴀsᴛɪ), ᴅᴀɴ ʟɪʜᴀᴛ sᴀᴊᴀ ᴋᴇᴋᴜʀᴀɴɢᴀɴ ʟᴀɪɴɴʏᴀ.

Σ>―(〃°ω°〃)♡→

Saat itu, Nami berpikir bahwa di dunia ini tidak ada hal yang menyenangkan sama sekali.

Sampai akhirnya dia menemukan pria itu. Pria yang tidak dia ketahui nama aslinya hingga sekarang.

"Kau siap?" tanya suara gentle itu tepat di telinganya, membuat sekujur tubuh Nami merinding, namun juga horny.

Nami mengangguk pelan. Matanya tertutup rapat, dan dia tidak bisa melihat wajah siapa yang memberikan kenikmatan duniawi pada tubuhnya itu hampir setiap minggunya.

FWB atau Friends With Benefit. Setidaknya itulah sebutannya. Mereka membuat perjanjian di awal kalau hubungan FWB itu akan berakhir jika mereka menemukan seseorang yang mereka cintai masing-masing.

"L!" panggilnya.

Nami memanggilnya begitu karena pria itu menyuruhnya memanggilnya dengan sebutan 'L', tanpa tahu kepanjangannya.

"Ya, Sayang," sahut pria yang dipanggil L itu dengan lembut.

Nami tersenyum kecil. "Lagi-lagi kau melakukan pekerjaan luar biasa atas tubuhku. Ini benar-benar menyenangkan," ucapnya disertai desahan panas yang memenuhi ruangan itu.

Nami selalu dibuat gila olehnya. Permainan panas yang dilakukan L untuknya semakin membuat gadis itu candu.

"Senang melihat kau menikmatinya," jawab L.

"Teri-"

L segera menutup mulutnya.

Nami terkikik pelan.

L tampaknya geram dan menampar bokongnya dengan gemas. "Sudah berkali-kali kukatakan padamu agar tidak pernah mengucapkan terima kasih atas ini. Kau bukan pelacur, Nami!"

"Terkadang aku hanya merasa begitu," Nami meraba wajah L dengan kedua tangannya, lalu menariknya mendekat untuk menciumnya.

L memberinya ciuman dengan skor sempurna seperti biasa. Hal itu juga membuat Nami candu.

"Kita melakukan ini sekali dalam seminggu jika kita tidak sibuk. Aku bahkan tidak mengenalimu sama sekali karena kau selalu menutup mataku. Aku sangat candu. Kelakuanmu ini membuatku sering berpikir bahwa aku adalah seorang gadis mura-"

Lagi-lagi L menutup mulutnya.

"Kalau kau menganggap dirimu serendah itu, aku tidak akan pernah mau bermain denganmu lagi!" ancam L.

Bibir Nami langsung mengatup. Dia sedikit takut dengan ancaman itu.

L menghela nafas pelan. "Sudah hampir setahun kita masuk ke dalam hubungan ini. Aku sering mengawasimu. Kau mungkin tidak mengenalku hingga sekarang, tapi aku sangat mengenalmu. Tanpa kau ketahui, aku sering mengikutimu, Nami. Jadi aku tahu apa yang selalu kau lakukan. Kau selalu menolak para lelaki yang berniat menidurimu. Apa alasannya, huh?"

"Karena..." Nami berpikir sejenak. "...kupikir aku tidak butuh mereka. Aku punya seseorang di sini yang bisa memberikan kepuasan itu untukku," jawabnya.

"Aku suka alasan itu. Dan senang mendengarnya. Itu artinya kau tidak serendah itu. Jangan pernah berpikir begitu lagi. Kau hanya milikku. Mengerti?" ucap L dengan nada yang begitu menggoda.

Luffy x Nami Love 👒🍊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang