>> After The War (Part II) <<

4.1K 133 40
                                    

Dɪsᴄʟᴀɪᴍᴇʀ: Oɴᴇ Pɪᴇᴄᴇ ʙᴇʟᴏɴɢs ᴛᴏ Eɪɪᴄʜɪʀᴏ Oᴅᴀ!!!
Pᴀɪʀɪɴɢ: Lᴜғғʏ x Nᴀᴍɪ ♡
Rᴀᴛᴇ: M
Aᴜᴛʜᴏʀ: Gʟᴇʏ Vᴇʟᴀᴠᴀ
Wᴀʀɴɪɴɢ: Gᴀᴊᴇ, ɪᴅᴇ ᴘᴀsᴀʀᴀɴ, OOC (ᴘᴀsᴛɪ), ᴅᴀɴ ʟɪʜᴀᴛ sᴀᴊᴀ ᴋᴇᴋᴜʀᴀɴɢᴀɴ ʟᴀɪɴɴʏᴀ.

Σ>―(〃°ω°〃)♡→

Sequel dari After The War Part I. Baca yang itu dulu biar nyambung ya...
(๑ơ ₃ ơ)♡
Part kali ini mungkin lebih berfokus pada konflik. Ada lemon? Baca aja shishishi...
Satu lagi, plisss jangan benci sama karakter One Piece karna cerita ini. Mungkin nantinya ada karakter yang bersikap 'agak' menyebalkan di sini. Enjoy ♡

Multimedia picture credit to strawhats.queen on Instagram A.K.A CristinSdtr

Σ>―(〃°ω°〃)♡→

Luffy dan Nami memasuki ruang makan Sunny Go. Di sana sudah menunggu kru mereka yang lain. Mereka semua meminta izin pada teman-teman Wano mereka dengan alasan ingin melakukan rapat penting dan hanya boleh diketahui oleh seluruh kru. Mereka yang mengerti seberapa pentingnya privasi akhirnya setuju dan tidak berniat mengganggu.

Nami duduk di salah satu kursi dengan wajah menunduk. Luffy yang ingin ikut duduk tiba-tiba mendapat tendangan dari Sanji hingga tubuhnya terlempar menabrak dinding cukup keras. Itu bisa terlihat dari retakan di dinding kayu adam itu.

"Luffy!" pekik Nami kaget sembari menangkup mulut dengan kedua tangannya.

Yang lain juga kaget karena tindakan Sanji yang seenak jidat itu.

"Sanji Teme! Jangan merusak Sunny Go untuk melampiaskan kemarahanmu, Brengsek!" ucap Franky kesal.

Sanji tidak mempedulikan omongan Franky. Dia berjalan mendekati Luffy penuh emosi dan mencengkeram baju merahnya.

Zoro segera bertindak. Dia menarik Sanji menjauh dari Luffy dengan sedikit paksaan. "Ero Cook! Tadi sudah kubilang agar masalah ini dibicarakan dengan kepala dingin. Kau tidak dengar?"

"Marimo Bangsat! Lepaskan aku. Aku akan menghabisinya sekarang juga!" ucap Sanji masih tersulut emosi.

"Sanji-kun, hentikan itu!" kini Nami ikut menghalangi Sanji yang masih ingin menghajar Luffy.

Sanji langsung tenang, namun tatapannya masih begitu tajam saat menatap Luffy. "Kalau bukan karena Nami-san yang memintanya, aku pasti sudah menghabisimu di sini!" dia menunjuk tepat di wajah Luffy.

Zoro kembali duduk di kursi, diikuti Nami yang menggenggam tangan Luffy untuk ikut duduk juga.

Akhirnya ruangan itu bisa tenang. Sanji memilih berdiri di dekat counter dapur yang mirip bar itu sembari menyalakan rokoknya kesal.

"Jadi, kalian bisa jelaskan apa yang terjadi kemarin malam?" Usopp bertanya lebih dulu. Dia memang sangat cocok menjadi seorang reporter.

Luffy dan Nami berpandangan sejenak. Luffy akhirnya menatap teman-temannya satu persatu.

"Maaf merahasiakan ini dari kalian. Tapi aku dan Nami sudah berpacaran sejak dari Alabasta," jawab Luffy tanpa ragu.

Semuanya menunjukkan wajah kaget.

"Selama itu?" tanya Robin.

Nami mengangguk. "Setelah kita menyelamatkan Vivi."

"Sokka! Itu artinya yang kemarin malam itu bukan karena kalian mabuk. Tapi karena kemauan kalian sendiri," Jinbe menyimpulkan.

Luffy x Nami Love 👒🍊Where stories live. Discover now