>> After The War (Part I) <<

5.6K 142 41
                                    

Dɪsᴄʟᴀɪᴍᴇʀ: Oɴᴇ Pɪᴇᴄᴇ ʙᴇʟᴏɴɢs ᴛᴏ Eɪɪᴄʜɪʀᴏ Oᴅᴀ!!!
Pᴀɪʀɪɴɢ: Lᴜғғʏ x Nᴀᴍɪ ♡
Rᴀᴛᴇ: M
Aᴜᴛʜᴏʀ: Gʟᴇʏ Vᴇʟᴀᴠᴀ
Wᴀʀɴɪɴɢ: Gᴀᴊᴇ, ɪᴅᴇ ᴘᴀsᴀʀᴀɴ, OOC (ᴘᴀsᴛɪ), ᴅᴀɴ ʟɪʜᴀᴛ sᴀᴊᴀ ᴋᴇᴋᴜʀᴀɴɢᴀɴ ʟᴀɪɴɴʏᴀ.

Σ>―(〃°ω°〃)♡→

Sequel dari Before The War. Baca yang itu dulu biar nyambung ya...
(๑ơ ₃ ơ)♡

Multimedia picture credit to strawhats.queen on Instagram A.K.A CristinSdtr

Σ>―(〃°ω°〃)♡→

"Jadi, kau sudah tahu?"

Gadis kecil bernama O-Tama itu mengangguk pelan. Dia menunduk sedih sejak mencoba berbicara dengan Luffy tadi. Dia sudah memberanikan diri, karena dia ingat tekad seorang kunoichi yang sudah tertanam di dalam hatinya. Harus berani!

Dia kembali menatap Luffy. "Aniki, maafkan aku!"

"Kenapa kau meminta maaf? Kau tidak punya salah apa-apa."

"Iie! Aku sudah berkata yang tidak seharusnya. O-Nami bilang, Ace mati tepat di depanmu. Pasti sangat berat bagi seorang adik saat kehilangan sosok kakak yang disayanginya. Aku benar-benar minta maaf!" O-Tama menunduk lagi. Dia terlihat tegar, walaupun sebenarnya ingin menangis.

Nami? batin Luffy. Kenapa dia memberitahunya? Sekarang O-Tama jadi merasa bersalah begini.

Luffy akhirnya tersenyum. "Tidak apa-apa. Aku yakin Ace melihatmu dari atas sana. Dia pasti bangga padamu karena sudah menjadi kunoichi yang berani. Ngomong-ngomong, terima kasih karena sudah menyelamatkan Nami. Kalau tidak ada kau, dia pasti sudah-"

Luffy tidak melanjutkan ucapannya. Terlalu mengerikan jika membayangkan kekasihnya itu meninggalkannya selamanya. Usopp sempat bercerita padanya kalau Nami memilih untuk mengorbankan nyawanya sendiri demi impian Luffy. Mereka perlu membicarakannya nanti.

"Aniki, kau baik-baik saja?"

"Ya. Aku tidak apa-apa," Luffy mengusap kepala gadis mungil itu pelan.

"Terima kasih juga karena sudah membuatku bisa makan sepuasnya sekarang. Aku sangat bahagia," matanya berkaca-kaca.

"Sudah kubilang kan? Aku tidak mungkin mengingkari janjiku," ucap Luffy tulus.

O-Tama segera memeluknya. Dia menangis juga akhirnya. Luffy ikut memeluknya. Rasanya janji Ace padanya sudah dia tuntaskan sekarang.

Tepat pada saat itu, Nami datang. "Ara, Tama kau belum tidur?"

"Nami?"

"O-Nami!" pekik O-Tama dan beralih memeluknya.

"Ada apa ini? Kelihatannya kau menangis," Nami menggendongnya. "Apa Luffy memukulmu?"

Luffy tersenyum dan merangkul pundak Nami. "Memangnya aku terlihat akan melakukan hal seperti itu?"

"Siapa yang tahu?" Nami sedikit menggodanya.

"Kalian berpacaran ya? Atau sudah menikah?" tanya O-Tama.

Keduanya terkejut dengan pertanyaannya. Bisa-bisanya seorang anak kecil berumur delapan tahun memiliki pertanyaan seperti itu.

"Ah tidak. Kami tidak ada berpikiran soal menikah sekarang," Nami tersenyum bodoh.

"Seandainya kalian sudah menikah, aku pasti mau menjadi anak angkat kalian. Berhubung aku juga tidak tahu siapa orang tuaku sampai sekarang," O-Tama memaksakan sebuah senyum.

Luffy x Nami Love 👒🍊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang