Bonus : Oikawa x Hinata x Iwaizumi

6K 640 59
                                    

Setelah acara Hinata yang memarahi semua orang di satu lapangan hanya karena Sugawara cedera di bagian kepala, kini Hinata sedang berjalan-jalan dengan pasangan Oikawa dan Iwaizumi.

Setelah sempat ribut sebentar soal bagaimana cara Hinata agar bisa memeluk Oikawa, kini bersyukurlah bahwa pasangan itu sudah akur dan membawa Hinata berjalan-jalan.

Mereka berdua menggandeng Hinata, berjalan melewati trotoar sambil tertawa riang setiap kali mereka mengangkat tubuh Hinata menghindari batu atau bagian trotoar yang tidak rata.

Sungguh potret keluarga yang sempurna, begitulah pikir para fujoshi dan fujodanshi ketika melihat mereka melintas.

"Kim?" kata Hinata di tengah-tengah perjalanan. Oikawa menoleh, dia mengangguk pada Hinata. Dia ingat telah berjanji pada Hinata untuk membeli es krim setelah latihan tanding.

"Iwa-chan, kau juga ingin sesuatu?"

Iwaizumi yang dipanggil menoleh, ke arah Hinata yang menatapnya dengan mata bulat cerah, dan Oikawa yang memandangnya dengan pandangan bertanya.

Hah, dia menyerah, "Terserah kau dan an- Hinata saja," ucapnya setelah terpotong sebentar.

Oikawa tertegun sebentar, tapi selanjutnya dia melanjutkan langkah dengan riang bersama Hinata diikuti oleh Iwaizumi yang tertinggal di belakang.

Dia menatap potret kebersamaan Oikawa bersama Hinata, sungguh indah. Seperti ayah dan anak. Tapi tidak lama si ayah, bukan, Oikawa memanggilnya lagi.

"Iwa-chan, di depan sana ada kedai es krim, tolong pegang Hinata sebentar, aku akan membeli es krimnya," kata Oikawa.

Belum sempat Iwaizumi menolak, pemuda itu sudah berlalu pergi meninggalkan anak kecil bernama Hinata Shoyo di genggamannya.

Dia membawa Hinata ke bawah batang pohon dan duduk di sana. Sembari menunggu Oikawa yang mengantri membeli es krim.

"Iwa-can!" panggil Hinata.

Iwaizumi terkejut, dia menggeleng kesana kemari mencari sosok yang diajak bicara oleh anak kecil itu. Dia menoleh ke arah Hinata.

"Kau memanggilku?" Hinata mengangguk kecil, dia menggenggam tangan Iwaizumi ingin mengajaknya ke suatu tempat.

Hinata menuntun Iwaizumi hingga ke sebuah sebuah lahan kecil di pinggir jalan yang ditumbuhi bunga berwarna-warni. Hinata kemudian melepas tangan Iwaizumi.

Dia memetik sebuah bunga berwarna merah muda dan memberikannya pada Iwaizumi. Dan Iwaizumi hanya bisa pasrah dan mengikuti keinginan bocah itu.

Hinata kembali memetik sebuah bunga berwarna merah, tapi saat ini dia membiarkannya di tangannya. Dan dia kembali menggandeng tangan Iwaizumi.

Menuntunnya ke tempat semula. Dan duduk kembali hingga Oikawa datang.

"Maaf agak lama, ini es krim milik Chibi-chan, dan ini untuk Iwa-chan," kata Oikawa sambil memberikan es krim berwadah sebuah cup kecil pada keduanya.

Hinata mengambil cup-nya, dan menukarnya dengan sebuah bunga. Oikawa tersenyum kecil, "Bunga untukku?" tanyanya, Hinata mengangguk.

"Ayigato, Yo-cama!"

Oikawa menutup bibirnya, "Astaga anak ini imut sekali, aku tidak tahan!" bisiknya sambil berjongkok di depan Hinata dan mengecup kening Hinata.

"Iwa-chan juga dapat?" tanya Oikawa.

Iwaizumi tidak menjawab karena masih sibuk menyendok es krim, tapi dia menunjukkan bunga merah muda itu dengan matanya.

Oikawa tertawa, "Aku tidak tahu kalau Iwa-chan suka bunga, lain kali akan aku berikan juga padamu," perkataan Oikawa membuat Iwaizumi tersedak es krimnya sendiri.

"Oikawa bodoh! Aku ini pria, dasar sampahKawa!" sambar Iwaizumi dengan nada kesal.

Oikawa berbisik pada Hinata, "Iwa-chan itu galak sekali ya, Chibi-chan," bisiknya pada Hinata.

"Oi oi, aku tidak akan jadi galak seperti ini jika kau tidak memancingku!" bela Iwaizumi dengan nada kesal.

"Iwa-can, idak boyeh gayak!" sambung Hinata, dan disambut tatapan terpana dua pemuda yang sedang saling goda itu.

"Tuh, dengar itu Iwa-chan, Chibi-chan saja pintar dan tidak mudah marah," puji Oikawa.

Iwaizumi berdecih, "Ya ya, aku tahu dia pintar, aku yang bodoh," sambung Iwaizumi sambil memakan sendokan terakhir es krimnya.

"Iwa-can, mayah?"

Hinata bangun dari duduknya, dia menepuk kepala Iwaizumi pelan kemudian meletakkan kedua tangannya di pipi Iwaizumi.

"Idak boyeh mayah, nanti Yo-cama nanis!"

Iwaizumi menggeleng pelan, dia menggenggam kedua tangan mungil itu. Niatnya untuk memarahi Oikawa dan melemparnya dengan cup es krim jadi pudar.

Jika anak ini seimut dan semanis ini, mana mungkin dia tolak. Dia tidak bisa marah. Meskipun nantinya dia akan balas dendam pada Oikawa.

"Aku hanya bercanda, habiskan es krimmu, setelah itu kita akan pulang," kata Iwaizumi.

Kini dia yang memulai percakapan dengan Hinata, meskipun pada awalnya dia hanya diam dan menjsga jarak. Tapi ternyata anak ini tidak seburuk itu. Dia contoh nyata seorang malaikat.

Oikawa tersenyum kecil melihat Iwaizumi yang melembut pada seorang anak kecil. Sungguh sesuatu yang tidak terduga.

Tak lama, Oikawa menggendong Hinata untuk kembali ke Karasuno. Dia menepuk-nepuk punggung Hinata, dan mengusap rambutnya. Tak lama, suara dengkuran halus terdengar seiring dengan pelukan di leher Oikawa yang semakin erat.

"Kurasa, dia menyukaimu, SampahKawa," ucap Iwaizumi sambil sesekali mengusap anak rambut Hinata yang mengenai matanya.

"Begitukah? Aku rasa juga begitu, sepertinya aku cocok menjadi ayah, iya kan Iwa-chan?" tanya Oikawa dengan nada bergurau.

Iwaizumi tersenyum kecil sambil menghadap Oikawa.

"Kau mungkin benar, kau cocok jadi seorang ayah," dan selanjutnya, Iwaizumi berlalu pergi meninggalkan Oikawa yang terdiam di posisi.

Dia menutup wajahnya dengan satu tangan, selagi berbisik, "Kau curang, senyuman itu... Curang!"

Oikawa melanjutkan perjalanan dengan perasaan riang. Sesekali dia bersenandung kecil, tak lupa dia bubuhkan kecupan kecil di dahi Hinata yang tidur dengan lelap.

"Terimakasih Chibi-chan," kata Oikawa sebelum akhirnya Hinata diambil alih oleh Sugawara.

Tbc.

Apa sih yang aku buat ini!?

Kebanyakan nonton romance, cerita Oikawaxiwaizumi malah jadi shounen ai, hadeeh..

Semoga suka!

Salam.
Miku 😘

Karasuno's Baby √Where stories live. Discover now