Eleven : Nekoma x Hinata

6.8K 928 113
                                    

Selama pertandingan berlangsung, Hinata dijaga oleh para anggota Karasuno dan Nekoma yang tidak ikut bermain.

Suara bola yang dipukul, dan decitan sepatu membuat suasana menjadi riuh di dalam ruangan klub bola voli Karasuno.

Dua mata bulat itu memandangi orang yang sedang bermain, bahkan kepalanya ikut naik dan turun mengikuti arah bola. Dan membuat semua orang menjerit girang melihatnya.

"Enma.. Bowa.. Hupph!"

Balita itu menunjuk Kenma yang sedang bermain, lalu mencontohkan gerakan yang Kenma lakukan tadi. Sebuah tipuan atau feint.

"Astaga, dia lucu sekali!!!" kata Inouka yang belum dapat kesempatan bermain.

"Tentu saja, dia kan milik Karasuno," sahut Nishinoya tak mau kalah.
Keduanya berpandangan sengit dengan efek kilatan petir di sekitar mereka berdua. 

Tapi kilatan itu berhenti ketika Hinata memanggil Noya. "Yuu.."

Yang dipanggil langsung menyamakan tinggi dengan Hinata. "Ada apa, Shoyo?"

"Bowa..! Yama...! Wusshh!"

Kini giliran Kageyama yang ditunjuk oleh Hinata, saat itu Kageyama melakukan serve. Bahkan serve itu tidak mengenai blocker, dan melaju menuju belakang dengan cepat atau service ace.

Sepertinya Hinata menyukai itu. Dia bertepuk tangan dengan girang dari awal hingga akhir set pertama. Dan akhirnya set pertama dimenangkan oleh Nekoma dengan poin 25 - 20.

Nekoma yang sekarang ini sedang beristirahat dihampiri oleh sosok kecil dan mungil yang membawakan sebuah botol air minum.

Dia menghampiri Kenma yang sedang duduk bersandar di pojok ruangan sambil membersihkan keringat dan debu dari wajahnya.

Hinata menyodorkan botol minuman itu pada Kenma, yang diterima dengan baik oleh Kenma, "Terimakasih, Shoyo."

Kenma mengusak rambut Hinata setelah menerima botol air itu. Dia menarik Hinata untuk duduk di atas pangkuannya.

Kenma menaruh dagunya di pucuk kepala Hinata, kemudian menghirup aroma jeruk dari rambut Hinata.

Hal itu tidak luput dari perhatian Kuroo, Lev, dan Tora yang ada di dekatnya. Bahkan Sugawara yang ada di pojok lain ruangan, juga melihatnya.

"Shoyo, mau bermain game denganku?" tanya Kenma, Shoyo mengangkat kepalanya menatap Kenma.

"Ame?" Hinata berpikir sebentar, sebelum akhirnya mengangguk. Kenma yang melihat itu langsung berbahagia, dia dengan senang hati mengeluarkan game keluaran terbaru yang dia beli dengan Kuroo kemarin.

Bahkan Kuroo tidak sempat memainkan game terbaru itu, karena Kenma kemarin berpesan, "Game ini cuma untuk Shoyo!"

Kenma memainkan gamenya dengan lihai, Hinata bahkan sampai terkagum-kagum, matanya berbinar menatap layar game konsole yang dimainkan Kenma.

"Woahhh! Enma!!" teriak Hinata ketika melihat karakter Hinata hampir mati terinjak dinosaurus. Hal itu menarik perhatian semua orang.

Di pojok sana, Karasuno yang sekarang sedang berunding dengan Pelatih Ukai soal strategi penyerangan menjadi buyar karena suara Hinata.

"Hinata kelihatan sangat senang dengan bocah puding itu," kata Tanaka.

"Pfft- bocah puding?" ejek Tsukishima yang kini tertawa tertahan. Yamaguchi yang ada di sebelah Tsukishima mengikutinya.

"Ayo, fokus! Setelah latihan tanding ini, Hinata akan segera kembali kepada kita," ucap Daichi dengan nada penyemangat.

"Yosha!" dan yang pertama menjawab adalah Sugawara. Dia menjadi bersemangat soal penyerangan balik terhadap Nekoma.

Selain karena dia tidak ingin kalah dari Nekoma, ini juga terjadi karena dia tidak mau Hinata menghabiskan waktu dengan Nekoma.

"Karasuno!!"

"Fight!"

Suara peluit berbunyi, dan semua orang telah siap di posisi. Hinata berada di pojok ruangan bersama Yaku dan Lev, sementara itu Inouka masuk ke dalam lapangan.

Lev dan Yaku sama-sama menyukai momentum saat Hinata menyaksikan pertandingan dengan antusias. Bahkan tidak ada yang bisa mengganggu konsentrasi Hinata saat ini.

Dia terfokus pada gerakan Kenma yang sepertinya sangat bersemangat hari ini. Dan lagi-lagi hal itu tidak luput dari pengawasan anggota klub voli Nekoma.

"Yaku-san, bukankah Kenma-san kelihatan lebih bersemangat hari ini?" tanya Lev. Yaku mengangguk setuju.

"Sepertinya dia sangat bahagia karena bisa bermain dengan Hinata. Apa kau ingat saat terakhir kita bertemu dengan Hinata?" tanya Yaku.

Lev mencoba mengingat, "Oh! Yang waktu Kenma-san merungut dan marah-marah pada semua anggota itu?"

"Benar. Jadi alasan dia bahagia saat ini cuma Hinata seorang," ucap Yaku setelah dia menyelesaikan teorinya soal Kenma.

"Enma!!"

"Yuu!!"

"Ichi!!"

"Yama!!" teriak Hinata. Sepertinya dia mencoba memberikan semangat pada kawan-kawannya.

"Boke!" sahut Kageyama.

Bibirnya berkata begitu, tapi pipinya berubah merah. Sungguh, Kageyama itu memang aneh.

Hinata terdiam.

Dia mengusap matanya, dan memeluk Yaku dengan erat. Tak lama, terdengar dengkuran halus dari bocah mungil itu.

Lev dan Yaku tak bisa berbuat apapun, mereka hanya mencoba membuat Hinata nyaman.

Tak lama peluit terakhir dibunyikan. Pemenang set kedua telah ditentukan, yaitu Nekoma dengan perolehan poin 25 - 23. Hal ini berkat Kenma dan Suga yang bermain cukup serius kala pertandingan kedua berlangsung.

Suga dan Kenma menghampiri Yaku yang saat ini menjadi pohon bagi Hinata yang menjelma bagaikan Koala. Yaku tidak berani berisik, bahkan tidak jadi bersin ketika dia tahu bahwa Hinata tertidur dengan pulas.

"Hinata tertidur?" pertanyaan pertama Sugawara kepada Yaku. Yaku mengangguk pelan.

"Apa boleh kita tidurkan di sini?" tanya Kenma, dia menyodorkan sebuah matras kecil yang dialasi kain putih dan sebuah bantal bertemakan jeruk yang entah datang darimana.

Suga menimang, dan kemudian mengangguk, tidak sampai hati dia membangunkan Hinata.

"Baiklah," segera setelah itu Yaku menaruh Hinata dengan perlahan di atas matras.

Lev, Yaku, Kenma dan Suga menjadi saksi bagaimana polos dan murninya seorang Hinata Shoyo ketika tidur. Dan membuat makin menyukai bocah mungil itu.

Hal itu tidak luput dari perhatian Kuroo dan Daichi yang sedang berunding soal latih tanding selanjutnya.

"Sepertinya mereka akur sekarang," kata Kuroo. Daichi mengangguk.

"Semoga akan tetap seperti ini," kata dia dengan penuh permohonan.

Tapi tak lama setelahnya, Suga dan Kenma kembali memperebutkan Hinata. Kenma bersikukuh untuk membawa Hinata ke rumahnya, dan Suga bersikukuh bahwa Hinata adalah kepunyaan Karasuno.

Di seberang sana, Daichi dan Kuroo mendesah lelah sambil memijat kening.

"Aku tarik kembali kata-kataku tadi, Daichi-san," ucap Kuroo depresi.

"Aku juga, Kuroo-san," sahut Daichi dengan helaan nafas panjang.

Tbc.

Well done.

Aku bingung nentuin judulnya.

Makanya aku tulis Nekoma x Hinata. Karena khusus untuk Nekoma, ups, ada Karasunonya juga.

Semoga suka😘

Salam.
Miku😘😘

Karasuno's Baby √Onde histórias criam vida. Descubra agora