Five : Baby day care - Daichi

8.6K 1.2K 253
                                    

Maka sesuai perjanjian yang telah dibuat antara Karasuno dan orang tua Hinata. Maka, kasus Hinata ini diserahkan pada Karasuno dengan catatan, jika terjadi hal buruk atau kejadian lainnya, segera laporkan kepada orang tua Hinata.

Dan, sesuai dengan perkataan Kuroo kemarin pula, terjadi kesepatakan bersama antara sesama anggota klub voli Karasuno.

Mereka semua akan menjaga Hinata bergantian hingga 2 minggu ke depan. Dan yang pertama menjaganya adalah Daichi.

Hari ini adalah pagi pertama Daichi sebagai seorang ayah pengganti. Dia bangun lebih awal, dan menyiapkan diri untuk menjemput Hinata di rumah keluarga Hinata. Dan untuk sekolah, dia mengambil cuti hari ini, demi seorang Hinata.

Setelah menjemputnya. Daichi memutuskan mengajak Hinata ke taman untuk menghirup udara segar.

**Daichi Pov**

"Gah... Ku... Hahahaha," ah, tawa Hinata benar-benar imut. Aku merasa seperti sudah menjadi ayahnya sekarang.

Saat ini dia sedang bermain dengan seekor kupu-kupu, dan kupu-kupu itu berkali-kali mendarat mulus di hidung Hinata, dan membuat Hinata tertawa gembira.

Aku ikut senang jika dia bahagia. Aku mengajaknya berkeliling taman, dan mataku yang tak sengaja melihat pedagang es krim, berniat mengajak Hinata kecil untuk membelinya.

"Baiklah, Hinata. Mau membeli es krim?" tanyaku, dia memandangku dengan mata bulat dan wajah imutnya. Huaaa, aku gemas.

"Imm..." dia menggapai-gapai udara, dan aku asumsikan dia ingin aku gendong.

Aku mengangkatnya dari kereta bayi yang aku pinjam dari tetanggaku, dan menggendongnya. "Yosh, kita beli es krim!!" aku menggendongnya sambil mengayunkannya perlahan.

"Tolong es krim vanila satu," ucapku dan pedagang itu mengambilkannya untuk kami. "Bayimu lucu sekali, tuan. Rambutnya oranye, apakah ibunya juga memiliki warna rambut yang sama?" tanya pedagang itu yang kebetulan adalah wanita.

Eh.. Umm...

Bagaimana ya..

Yang ada si pikiranku saat ini cuma Suga.

"Ah, warna rambut ibunya sedikit berbeda, namun mereka berdua sama-sama manis," ucapku.

Tapi kenapa Suga?

Setelah mendapatkan tempat duduk, aku mendudukkan Hinata dan menyuapinya dengan perlahan, awalnya dia mengernyit karena dingin, tapi setelahnya dia jadi suka sensasi dingin dan manis dari es krim vanilla itu.

Dan dalam beberapa suapan dia telah menghabiskan semua es krim yang ada, sendirian! Wow! Aku benar-benar terkejut dengan nafsu makan bayi mungil ini. Apa benar dia bayi?

Ataukah memang Hinata punya kebiasaan makan yang luar biasa?

"Nah, ayo pulang. Kita harus tidur siang," ucapku, Hinata hanya memandangku dengan mata bulatnya. Ah, sepertinya dia mengantuk.

Aku menggendongnya dan membawanya ke kereta dorong. Berjalan sebentar sebelum akhirnya sampai ke rumah.

Waktu main aku cukupkan dulu. Karena bayi butuh tidur yang panjang untuk cepat besar. Entahlah, aku juga tidak tahu dimana aku mendapatkan teori itu. Yang pasti, aku pernah membaca artikel itu bersama Suga dan membicarakannya berdua.

Bicara soal Suga. Aku rasa dia sudah tidak sabar untuk mengajak Hinata besok.

Setelah sampai di rumah, aku menidurkannya di atas kasur, kemudian menyusulnya ke alam mimpi.

Tbc.

Bingung mau bilang apa...
Aku cuma mau bilang, aku suka kalo Daichi jadi bapaknya Hinata, dan Suga jadi emaknya😭

Salam.
Miku😘



Karasuno's Baby √Where stories live. Discover now