Eight : Baby day care - Nishinoya

7.2K 1K 131
                                    

Gedubrak!

"Ah, sial," ucap seseorang yang tertidur dengan posisi tengkurap di tanah, kemudian tak lama dia bangkit dan berlari sambil memasang jaket hitam bertuliskan "Karasuno".

Mau tahu alasan mengapa dia mengumpat sepagi itu? Itu karena dia terjatuh dari tangga rumahnya. Dia juga sedang terburu-buru. Kenapa? Karena ini soal hidup dan mati.

Suga kemarin menghubunginya, bahwa... Dia adalah orang yang bertugas mengajak Hinata sekarang. Benar, sekarang.

Sedangkan dia sendiri? Tidak ada persiapan. Maka dari itulah, dia buru-buru bangun sepagi ini dan berangkat menuju supermarket.

Ah hampir lupa mengenalkan siapa pengasuh Hinata hari ini. Dia adalah Nishinoya Yuu. Libero super dan sayap pelindung milik Karasuno.

Dia buru-buru masuk ke supermarket dan membeli beberapa perlengkapan bayi, mulai dari susu, bubur bayi, hingga beberapa makanan ringan. Pakaian dan selebihnya? Tidak diperlukan, karena Suga sudah menyiapkannya.

Setelah dia mendapatkan yang dibutuhkan, dia langsung bergegas menuju rumah Asahi.

Ting tong.

Cekleek.

Seorang pemuda tinggi dengan rambut panjang membuka pintu dengan wajah bantalnya sambil menggendong seorang bayi mungil di tangannya.

"Shoyo!" kata Noya dengan suara lantang dan semangat. Sementara itu, Asahi, si pemuda yang berkali-kali menguap lebar sambil menggendong Hinata mempersilahkan Noya untuk masuk.

"Kemana Suga-san?" tanya Noya. Asahi yang sudah menguap 11 kali hingga sekarang, menggeleng.

"Kau kemari ingin mengambil Hinata kan, Nishinoya?" tanya Asahi, Noya mengangguk sambil menarik perhatian Hinata agar mau menatap dirinya.

"Are?"

Seorang pemuda bersurai silver datang dari pintu masuk sambil menenteng sayuran.

"Ohayou~ Suga-san, aku kemari mau mengambil Shoyo," ucap Noya. Suga yang mendengar itu mengangguk.

"Aku tahu itu, cuma... Kau datang pagi sekali, aku sampai terkejut melihatmu di sini," ucap Suga sambil terkekeh.

"Asahi dan Noya tolong mandikan Hinata ya, aku akan siapkan sarapan untuk kita semua sebelum berangkat," ucap Suga, Noya dan Asahi mengangguk.

Di kamar mandi...

Splashh..

Byurr..

"Hahahahahaha... Gahh.." Hinata yang menepuk air di bathup tertawa kencang saat air itu mengenai wajahnya.

Sementara itu Asahi dan Noya yang telah basah kuyup hanya bisa memaklumi. Lagipula, Asahi dan Noya juga belum mandi. Dan mendengar tawa Hinata itu adalah hal yang menyenangkan.

Setelah mengusapkan sabun ke seluruh tubuh mungil itu, Noya kemudian membasuh tubuh penuh sabun itu dengan air hangat.

Setelah bersih, Hinata dibalut dengan handuk oranye cerah.

Sesampainya di kamar Asahi..

Hinata dibiarkan tidur di kasur, sementara Noya mengambilkan pakaian untuk dipakai oleh Hinata, dan Asahi? Dia sudah berlalu ke kamar mandi sejak tadi. Pakaian yang dia pakai basah kuyup, jadi dia memutuskan mandi setelah Hinata.

Sedangkan Noya? Dia memilih mandi belakangan, toh dia juga tidak terlalu terburu-buru. Berbeda dengan Suga atau Asahi, Noya sekarang sedang mengambil cuti selama 1 hari.

Noya mengambil bedak dan membubuhkannya ke seluruh tubuh Hinata, kemudian memasangkan pampers, memakaikan baju dan celana, dan yang terakhir adalah menyisir rambut oranye jeruk milik Hinata.

Noya mendudukkan Hinata di pangkuannya dengan perlahan, sambil menyisirkan rambut halus itu.

"Asahi, Noya! Ayo turun, kita sarapan," panggil Suga dari ruang makan. Noya yang sudah selesai menyisir Hinata langsung bergegas ke ruang makan.

"Waahh, harum sekali," ucap Suga sambil mencium kedua pipi Hinata dengan gemas.

"Tentu saja, kan aku yang memandikannya," ucap Noya menyombongkan diri, tapi ada benarnya juga. Suga tidak terlalu percaya pada Asahi untuk urusan memandikan bayi, makanya dia menyuruh Noya yang melakukannya.

"Tapi kan aku yang memegangi Hinata tadi," ucap Asahi yang baru datang dari kamarnya. Suga tertawa menatap tingkah laku teman dan adik kelasnya yang tidak mau kalah.

"Baiklah baiklah, asalkan Hinata sudah mandi siapapun itu tidak masalah. Ayo duduk. Nah, Hinata, ayo minum susu," ucap Suga. Dia mengambil Hinata dari gendongan Noya, dan memberikannya susu.

Bunyi dentingan sumpit dan mangkok beradu memenuhi ruang makan, mereka bertiga ditambah Hinata, akhirnya menyelesaikan sarapan.

"Kami berangkat!" ucap Asahi dan Suga bersamaan, dan disambut lambaian tangan Noya, dan senyum manis Hinata.

"Nah, Shoyo, mau bermain di rumah senpai?" tanya Noya pada Hinata. Hinata memasang wajah polos yang lucu.

"... Pai?" kata Hinata yang sekiranya bisa diartikan sebagai kata tanya.

"Guh... Pai! Pai!" dan lanjutnya dengan semangat.

Noya yang melihat itu langsung menggendong Hinata tinggi-tinggi sambil membuat pose pesawat terbang. "Yosha, kita ke rumah senpai sekarang!"

Tbc.

Hola!
Gud Night all.

Maaf updatenya malem banget. Duh, aku punya insomnia parah kayaknya😭

Salam.
Miku😘



Karasuno's Baby √حيث تعيش القصص. اكتشف الآن