Second : Identity

10.9K 1.3K 125
                                    

Setelah kehebohan yang menyebabkan kantuk, bukan... Menyebabkan semua anggota klub voli Karasuno menjadi kebingungan, mereka terduduk mengelilingi bayi mungil yang kini sedang bermain bersama bola bermerek Mikasa.

Semua memandang satu sama lain, dan membuat Daichi si kapten menjadi resah.

"Lalu bagaimana caranya mengembalikan Hinata seperti dulu lagi?" tanya Sugawara khawatir. Asahi, Noya, dan Tanaka mulai berpikir keras.

"Apa mungkin ada virus bayi di dunia ini, seperti yang dibuat oleh Plankton dari film Spongebob itu?" tanya Tanaka, si Spiker botak andalan Karasuno yang mental bajanya tidak pernah pudar.

Nishinoya dan Kageyama terkejut. "Apa mungkin memang ada?" ucap keduanya bersamaan.

Tsukishima langsung tertawa sambil menahannya dengan tangan, "Dasar bodoh," dan sifat garamnya muncul kembali.

Nishinoya yang bersumbu pendek langsung menyerang Tsukishima dengan sepatu, namun meleset dan mengenai Ennoshita yang tepat berada di belakang Tsukishima.

"Noya!!!!" Ennoshita bersiap menyerang sebelum tatapan maut dari Daichi membuat mereka semua terdiam sambil tertunduk takut.

"Maaf," ucap keduanya.

Daichi menghela nafas, keadaan tidak stabil, namun mereka harus tetap berusaha mencari cara agar bisa mengembalikan Hinata ke bentuk semula.

Karena pertandingan sahabat antara Nekoma akan berlangsung segera. Bagaimana bisa Karasuno bertanding tanpa middle blocker kebanggaan mereka?

"Ohayou minna-san," ucap seseorang dari pintu. Gadis manis berkaca mata dan gadis imut dengan rambut kuningnya menyapa.

"Kiyoko-san!!" teriak Tanaka dan Noya bersamaan. Mereka berlari ke arah gadis manis itu sambil merentangkan tangan.

"Maaf, aku tidak tertarik," tolak Kiyoko si gadis manis, manajer kebanggaan Karasuno itu dan membuat dua pemuda itu berbalik arah. Tapi mereka senang bukan main karena bisa membuat Kiyoko berbicara dua atau tiga patah kata pada mereka.

Muncul bunga-bunga imajiner di kepala plontos Tanaka dan rambut abnormal milik Nishinoya.

Kembali pada bayi yang kini sedang diperhatikan oleh manajer cantik klub voli Karasuno, Kiyoko. Dia memperhatikan dengan seksama hingga bayi itu tertawa bahagia dan membuat semua orang disana tersipu.

Kiyoko dengan sigap menggendong bayi itu dan mengelus rambut oranye itu dengan lembut. Muncul keinginan tersembunyi dari Tanaka dan Nishinoya untuk merasakan elusan lembut tangan Kiyoko.

"Bayi siapa ini?" tanya Kiyoko dan dibarengi dengan Yachi, si manajer imut Karasuno yang kini ikut menyentuh dan menoel pipi bayi itu dan memekik girang ketika bayi itu tertawa kembali.

"Bayi itu Hinata," ucap Kageyama.

Kiyoko, Yachi, terkejut. Begitu pula dengan Ukai, dan Takeda yang baru saja sampai. Mereka sampai tergopoh-gopoh mencapai bayi yang jadi pembicaraan.

"Hinata!!?" pelatih Ukai mulai berteriak tidak jelas saking terkejutnya. Ini kali pertamanya ia melihat sesuatu yang abnormal seperti ini.

"Kalau begitu, apa pertandingan dengan Nekoma tetap dilanjutkan tanpa Hinata?" tanya Takeda sensei.

Pelatih Ukai tiba-tiba diam sambil berpikir. "Aku rasa begitu, tapi... Aku sudah terlanjut mendaftarkan Hinata dalam pemain inti, bagaimana ini?!" panik melanda.

"Apa tidak ada cara mengembalikan Hinata seperti semula?" tanya Kiyoko.

Tsukishima yang kini duduk di pojokan dengan Yamaguchi tiba-tiba saja bangkit dari duduknya. "Aku dengar Nekoma juga pernah mengalami hal ini, apa kita tanya mereka saja?" dia mengusulkan.

Semua orang di ruangan itu tak terkecuali Hinata kecil (Hinata memang kecil, tapi Hinata yang ini lebih kecil karena masih bayi. Mohon pengertiannya) menatap Tsukishima.

"Kau memang kouhai yang cerdas, Tsukki! Yosha! Ayo berangkat ke Nekoma!!"

Mereka semua berjalan dengan semangat menuju bus yang disewa oleh Takeda untuk mencapai Nekoma.




Karasuno's Baby √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang