Bab 6 Selingkuh Itu Candu

3.1K 119 3
                                    

Cinta Kedua
-
-
-

"Ternyata begini rasanya berciuman dengan pria lain, selain suami sendiri. Pantas saja Arik senang sekali saat sedang berselingkuh. Sensasinya sangat luar biasa. Tidak hanya itu, rasanya candu." Dalam hati,  Meira tersenyum-senyum.

"Ngelamun apa?" Tanya Adil yang menghampiri Meira di balkon.

Meira menoleh dengan begitu cepat. "Nggak ngelamun. Aku sedang lihat anak-anak itu. Jadi ingat Keira. Sedang apa ya dia?" Meira merasa bersalah sekali. Padahal sejak melahirkan, Meira sangat protektif kepada Kei. Namun, keadaan berubah, pemicunya memanglah perselingkuhan Arik. Semua mengubah hidup Meira.

"Kapan-kapan bawa Keira kesini aja," usul Adil. Sembari mengelus tangan Meira.

"Ngaco! Nanti bilangnya apa sama Kei? Kamu temanku?" Meira menatap Adil menunggu jawaban.

Adil mengedikan bahu sembari menarik tubuh Meira masuk ke dalam. Lantas, Adil menggeser pintu kaca dan menarik gordennya. "Bilang aja papa baru." Adil mencubit dagu Meira dan memagut bibirnya lagi. "Candu sekali bibirmu, Ra."

Meira kembali mengalungkan tangannya ke leher Adil. Kali ini ciuman mereka begitu panas dan tidak ada lagi rasa ragu atau izin lagi. Mereka merasa yakin dengan ciuman mereka , lantas memperdalamnya.

Lenguhan yang tiba-tiba keluar dari bibir Meira, membuat Adil terdiam. Pria itu membuka matanya dan menatap Meira yang masih memejam. Adil tersenyum.

Lantas, Adil kembali mengecup bibir Meira lagi dan lagi, kali ini Adil memberanikan diri untuk meraba dua gunung kembar milik Meira. Lantas, kejadian itu begitu cepat, Adil membawa Meira ke atas ranjangnya. Tanpa melepaskan ciuman mereka.

Entah sejak kapan baju yang mereka pakai sudah tanggal satu persatu dengan acak di lantai. Keduanya saling menatap untuk sesaat, tentu saja kali ini Adil seperti meminta izin untuk menyatukan miliknya.

Jantung Meira berdebar begitu cepat, adrenalin yang terpicu pun membuatnya seperti terbakar dan ingin segera menyelesaikan.

Meira mengangguk pelan sembari tersenyum kepada Adil. Lantas, Adil pun kembali mencium Meira dan dengan perlahan mendorong miliknya ke dalam pusat tubuh Meira.

Berduanya larut dalam keintiman yang luar biasa. Menghabiskan waktu sore itu dengan kegiatan bergairah mereka.

¥¥¥

Tidak terasa malam pun tiba, Meira sudah siap mau pulang. Namun, Adil menahan tangannya.

"Menginap aja," ucapnya sembari memeluk Meira dari belakang.

Meira terkekeh dan menggeleng pelan. "nggak bisa, Mas. Nanti aku alasannya apa sama suami dan ibuku. Keira juga malam ini pulang ke rumah."

"Aku antar ya?"

"Lho, aku kan bawa motor. Terus kalau Mas nganter aku, motornya gimana? Jadi pr lagi buatku," timpalnya.

"Ya dibawa aja, aku anterin kamu beserta motornya. Nanti aku pulang naik ojek aja. Gampang kan!" Adil mengecup pipi Meira singkat.

Mendapatkan perlakuan bak ratu oleh Adil, membuat Meira merasa dirinya lebih percaya diri. Merasa kalau dirinya lebih cantik dari sebelumnya. Merasa kalau dirinya lebih berharga, meskipun dirinya tahu, caranya salah.

Cinta Kedua ( Tamat ) Where stories live. Discover now