Bucin 16

958 112 6
                                    

Bucin

Happy Reading...

"Tugas oh tugas mengapa engkau banyak, macam mana tugas tak banyak guru aku sakit, guru aku sakit. Canda pak" ucap sakura dengan pelan.

Ya benar sekali sakura sedang memandang tumpukan tugas yang sejak satujam yang lalu tak tersentuh sama sekali. apa yang dia lakukan memang?  ya dia hanya memandang lalu sedikit merapikan untuk di foto lalu di jadikan status.

"Padahal punya pacar tapi kenapa dia tampan sekali yaa, kenapa ya Tuhan. apakah dia bintilan." ujar sakura gaje.

"Bisa-bisanya orang cakep begono suka sama aku? patut di pertanyakan?tapikan aku ga ada pakai pelet begitu." ujar sakura yang tambah mengawur.

Sakura tambah mengawur, memikirkan kenapa sasuke bisa suka sama dirinya, padahal dari bontot sasuke memang sudah tertarik dengan sakura. ya benar sekali sakura sangat tidak peka dalam menerjemahkan perasaan sasuke.

Seakan tersadar bahwa dirinya harus mengerjakan tugas dari guru kiler orochimaru. kalau tidak akan tamat riwayatnya esok. dan dengan terpaksa dirinya harus melakukan itu semua dengan keterpaksaan hati dan kelelahan jiwa yang sangat menggebu-gebu.

"Semangat sakura, demi nyawamu di esok hari." dan sakura mengerjakan tugas dengan serius sampai dirinya tak sadar bahwa dirinya tertidur di meja belajar.

...

Sasuke menatap rumah sakura dengan datar, gadisnya itu tidak membalas pesannya mulai tadi malam dan saat ini dirinya ingin menjemput gadis kecil itu, tapi sakura benar-benar tak terlihat sampai pagi ini. sudah lima belas menit sasuke menunggu dan apabila lima menit sakura belum keluar sasuke benar-benar akan meninggalkannya.  

Sasuke langsung melihat kearah kamar sakura saat mendengar teriakan membahana dari sang kekasih, jangan katakan bahwa gadis itu baru bangun padahal 20 menit lagi mereka akan masuk. karena tak ingin membuang waktu sasuke benar-benar masuk kerumah sakura dan tentu saja izin dulu dengan calon mertua untuk memberi hukuman pada kekasihnya.

"Kau baru selesai mandi? ujar sasuke yang baru membuka pintu kamar sakura.

"ayammm, bantu aku rapikan buku. saat ini benar-benar tidak sempat untuk memarahi kebodohanku." ucap sakura dengan wajah panik.

Dengan emosi yang tertahan sasuk membantu kekasihnya untuk merapikan buku-buku yang berserakan di meja belajar, pasti gadisnya ini ketiduran saat mengerjakan tugas dari ular itu. 

"aaaagghh kenapa rambut ini kusut sekali. ayolah aku tidak ingin telat." ujar sakura dengan marah-marah.

Sasuke yang melihat sakura yang sedang uring-uringan hanya menatap datar sambil berjalan untuk mengambil sisir itu dari tangan sakura.

"Apa-apaan sih, sini nanti kita telat." ujar sakura sambil menangis.

"Diam." ujar sasuke yang mendudukan sakura di depan lemari dandan gadis itu,tangan kekar sasuke menyisir setiap jengkal dari rambut sakura dengan lembut. tak ada teriakan sakit dari sakura, dia hanya diam merasakan kelembutan sasuke.

"Aku benar-benar akan memotong rambut ini." ujar sakura

"kenapa?

"dia selalu menghambat pagiku dengan kekusutan di setiap helai."

"Kalau begitu biar aku yang merawatnya." ujar sasuke sambil mengikat rambut sakura.

"Kenapa." ujar sakura yang langsung berbalik menghadapi sasuke. Bekas air matanya masih tersisa di mata sakura dan sasuke melihat itu hanya tersenyum tipis. Sasuke mengambil helayan rambut sakura dan menciumnya.

"Karena rambut panjangmu adalah mahkotamu yang membuatku tergila-gila padamu. maka dari itu rambut ini harus aku yang menjaga, jadi jangan sampai rambut ini terpotong." ujar sasuke dengan tatapan penuh kelembutan.

sakura hanya mengangguk dengan wajah yang memerah, bagaimana tidak memerah wajah sasuke satu senti di depannya sambil tersenyum pula.

Lahh ini ga jadi kesekolah? mana mimin tau tanya saja dengan mereka yang masih hanyut dengan keindahan mata pasangan mereka masing-masing.

.....

Haiii...

Senang ga sih aku kembali, kalau ga senang aku tidak akan kembali ahh. canda kembali V

Kasih komentar ehh kalimat pujian gitu meski bohong, aku perlu asupan nutrisi dari setiap komenan kalian. ohh iya kalau ada typo nikmatin sampai mati 

Bay bay sayangkuh semmua.

Si Bucin (Revisi)Where stories live. Discover now