.
.
.
Dilarang copas dalam bentuk apapun!
No Plagiat.
.
.
Sakura sedang berjalan di lorong sekolahnya. Jam sudah menunjukan pukul tiga sore dan dia masih berkeliaran di sekolah, bukan tanpa alasan dia masih di sini. Itu di karenakan ketua osis sekolahnya memergokinya bolos di saat jam pelajaran dan berakhirlah dia di kurung di ruang osis berdua dengan ketos berwajah datar.
"Jadi kakak manggil saya kesini buat apa?
"..."
Sakura hanya menatap malas sasuke, ketua osis yang di segani dan dingin. Tapi hanya di hadapan sakura saja ketua osis ini tidak ada harga diri.
"Kalau kakak masih diam aja saya lebih baik pulang, perkerjaan rumah saya menunggu kak. saya belum nyuci baju nanti ibu saya berpuisi. Kira kakak saya manusia ga ada kerjaan apa? nunggu kejelasan atas nasip saya, saya tau kak saya cantik, Baik, penyayang dan bahenol." ujar sakura
Sasuke yang mendengarnya hanya menatap malas, tapi apabila di tatap lebih teliti lagi dia tersenyum tipis.
"Sudah ah, malas ngadapin ketos bisu, saya mau pulang." ucap sakura yang langsung berbalik menuju pintu.
"melangkah selangkah lagi, hukumanmu semakin berat." ujar sasuke yang membuat sakura berhenti melangkah.
Sakura hanya terdiam menatap malas sasuke yang masih mengetik di keyboard leptopnya. Sekitar 25 menit menunggu kepastian nasipnya, sakura melihat sasuke yang bersiap membereskan leptopnya lantas tersenyum cerah.
"Jadi? ucap sakura dengan menggengam tangan sasuke.
"Kau pulang denganku." ujar sasuke yang langsung menggenggam tangan sakura dan menyeretnya.
*Kegilaan macam apa lagi ini* Bisik sakura
Sasuke tersenyum tipis sambil menggenggam tangan sakura. Rasanya melihat wajah sakura yang sedang marah membuatnya ingin menyeret sakura kepelaminan...
Halalkan atau tinggalkan,yang jelas sasuke memilih menghalalkan.
Bucin Teross...
YOU ARE READING
Si Bucin (Revisi)
Teen FictionSasuke yang dingin dan pendiam berubah menjadi sosok yang bucin. membuat orang-orang yang berada di dekatnya merasa heran? Sedahsyat itu kah efek cinta?