Bucin 14

1K 121 3
                                    

"Bucin"

Cintailah typo karena tidak ada yang mencintai dirimu.

Untuk saat ini saya tidak mengikut sertakan ilustrasi seperti chapter sebelumnya. Alasan yang tepat adalah di karenakan foto-foto indah itu terhapus karena ketidak sengajaan sang Author cute ini.

Salam cinta dariku hanya untukmu yang tak pernah menganggapku ada.
...


Happy Reading para kaum rebahan...

Sakura berjalan riang usai meninggalkan sasuke di tengah lapangan. Sesekali dirinya akan mendapat tatapan sinis dari penggemar sasuke, tapi yang namanya Haruno Sakura, dirinya tak memperdulikan malah menatang mereka dengan ejekan yang membuat mereka tambah jengkel.

"Lihat dia-kan jalang sasuke." Ucap salah satu wanita yang masih bisa sakura dengar.

Sakura dengan tingkahnya yang bar-bar malah menjawab omogan wanita itu yang membuat wanita yang bernama tayuya itu menahan amarah.

"Kenapa? kamu mau jadi sosok yang seperti aku, yang selalu sasuke kejar? Ngaca ya, mukamu itu kalau di bandingkan dengan pantatku yang seksi malah lebih layakan pantatku kalau dipandang." ujar sakura

wanita itu ingin melayangkan tamparannya ke pipi sakura tapi kakak kelas mereka keburu datang.

"Ada apa ini? tanya yahiko dengan datar

Sakura menatap wanita itu yang sedang pucat karena di tanya kakak kelas yang sades ini.

"Biasa jalang ngomong jalang, kaca tak membuatnya sadar akan posisi." ucap sakura dengan menatap remeh tayuya. Tayuya yang menahan amarah lantas ingin menampar sakura sebelum di tahan oleh yahiko.

"Kau kembali ke kelas, dan kau sakura ikut denganku." ucap yahiko

"Astaga, kenapa aku harus ikut denganmu? Aku tau aku cantik dan menarik pastinya, tapi sekarang aku sudah menjadi milik orang lain. Tolong kalau fans di kondisikan." Ucap sakura dengan pede

"Jangan banyak bacot, ikut aku." ucap yahiko dengan malas

Sakura mengikuti yahiko dari belakang, sepanjang perjalanan berpasang-pasang mata menatap mereka dengan tanda tanya, sakura dengan sifat cuek hanya mengabaikan mereka semua.

"Temani saya di sini dan jangan lupa bantu saya mengerjakan tugas tugas ini." Ucap yahiko saat sampai di perpustakaan.

Sakura hanya menatap malas kakelnya yang seenak dengkulnya menyuruhnya ini dan itu. Sakura dengan wajah masam menuruti setiap kata yang terucap dari bibir doer kakelnya. Kenapa dirinya tak membantah? jawabannya hanya satu. Dikalau dirinya membantah yang pasti kedamaian dirinya mulai esok akan terusik.

 Sudah sekitar satu jam setengah dirinya terkurung berdua bersama kakelnya, bosan? jangan di tanya apa lagi model kaya sakura. Pertanyaan yang sakura terus utarakan adalah" Kapan pulang dan bagaimana dengan pacar bontotnya? Pasti dia sedang gusar karena mencari dirinya seperti anak ayam yang kehilangan induknya." Habis kan sasuke itu bucin gila sama sakura, manjanya minta ampun bahkan terkadang tidak tahu tempat,

"Kak kapan pulang? 

"Kenapa." ucap yahiko ang masih fokus ke-tumpukan kertas anta beranta.

"Mau pulang, bayiku nangsi terus."

"Emang kamu punya bayi?

"Punya." jawab sakura dengan mantap-mantap ehh maksudnya dengan mantap, bahanya noh kalimat.

"Kapan buatnya?

"Tempat,nama produksi dan cara buat di rahasiakan. Takut di tiru,rahasia bibit unggul harus terjaga." ucap sakura penuh yakin, sangking yakinnya wajah yahiko terbengong bodoh.

"Emang kamu tau cara buatnya?

"Ehh... kalau itu kuserahkan dengan sang produksi."

"Mau aku ajari? ucap yahiko dengan wajah jahil.

"Kalau bi-

"Obrolan mesum ini cukup sampai sini." Ucap sasuke yang berjalan menuju sakura dengan tatapan tajam.

"Kau ikut aku pulang, anak gadis di larang berduaan dengan komodo." ucap sasuke yang menatap tajam yahiko.

"Siapa yang kondom? ucap sakura dengan wajah polos,.....polos sekali.

sasuke dan yahiko saling bertatapan dengan wajah bodoh, mendengar kalimat haram dari bibir suci itu cukup membuat mereka berdua bengong.

Setelah sadar sasuke langsung menarik sakura dengan lembut, menuju keluar dan meninggalkan yahiko dengan tatapan yang mengisyaratkan ketertarikan.

"Menarik." ucap yahiko yang menatap sasuke dan sakura dari kejauhan.

...
Hai...
Apa kabar?
Ohhh, kalau saya baik.  Jangan di tanya kemana saya dan kenapa tidak up dalam beberapa dekade ini.

Pertanyaan itu seharusnya ter-arah kepada kalian wahai pembaca.  Kemana jempol kalian untuk vote?

Yaa udah, aku sayang kalian meski kalian tak menyayangi aku.

Si Bucin (Revisi)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα