Chapter 6

748 142 16
                                    

"Ada lima iblis liar menuju kemari."

"A-apa?!" Blaze berteriak kaget. Wajah mereka semua lantas memucat.

"Kita harus pergi dari sini." Setelah Solar mengatakan itu. Mereka semua berdiri kecuali Ice yang masih setia duduk dengan wajah memucat.

"Oi Ice! Kita harus kabur." Blaze panik, ia menarik lengan adiknya namun ia masih diam. Ice menatap mereka semua dengan nada bergetar.

"Kita sudah dikepung dari lima arah berbeda."

Wajah mereka yang sudah pucat kini makin memucat. Keringat dingin mengalir dengan cepat dipelipis mereka. Suasana yang sunyi itu lantas mencekam.

"A-apa yang harus kita lakukan?" ucap Blaze terbata-bata. Wajahnya sudah benar-benar ketakutan. Ia menatap satu-persatu dari mereka yang hanya terdiam.

"Grrrhhh!!"

Suara geraman itu membuat mereka tersentak. Tanpa mereka sadari, kelima iblis liar itu sudah sampai ditempat mereka. Mereka mundur-mundur dan saling menabrak bahu masing-masing.

Para iblis liar maju perlahan-lahan dengan geraman dan air liur yang menetes-netes.

"Aku b-belum mau mati.. hiks..." Ice menangis. Ia menutup matanya takut. Blaze sendiri sudah memucat dan tidak sanggup bergerak. Sedangkan Gempa memeluk erat Taufan digendongannya dengan tubuh bergetar. Solar masih memikirkan cara untuk kabur. Sampai-sampai keringat sudah membasahi tubuhnya.

Salah satu iblis yang berdiri di arah Gempa dan Taufan mulai maju makin dekat dan menggeram kuat begitu Taufan menoleh ke arahnya. Solar yang melihat itu langsung mengerti. Mata kelabunya membulat.

"Kak Gem, tinggalkan Taufan disini."

Gempa menoleh dengan terkejut. "Hah? Apa yang kau bicarakan Solar?" Gempa membalas dengan nada tidak terima. "Mana mungkin aku meninggalkan Taufan," lanjutnya.

Solar menggertakan giginya. Terlihat raut bimbang juga diwajahnya. "Para iblis liar itu sepertinya mengincar Taufan. Jika ingin selamat, kita harus meninggalkannya."

Mata Gempa membulat. Mata emasnya menatap Solar tak percaya. "Tidak! Aku takkan meninggalkan Taufan!"

"GRAAAAAAHHHH!!"

"Aaaaaa!!"

Bruk!

Gempa terlempar jauh bersama Taufan akibat serangan dari iblis liar dihadapannya. Taufan terlepas dari gendongan Gempa. Gempa sendiri terluka, badannya bergetar karena sakit.

Taufan mendekati Gempa. Wajahnya terlihat panik dan khawatir. Gempa terus-terusan meringis setiap menggerakkan tubuhnya. Taufan melihat ke arah yang lainnya.

"AAAA TOLOOONG!!" Ice berteriak kencang tatkala salah satu iblis liar itu mencengkram tubuh Ice. Ice memberontak.

"MENJAUH KAU MONSTER!!" Blaze sendiri sudah kewalahan. Ia selalu menendang dan memukul ketika iblis itu hendak meraih tubuhnya.

Solar sudah ditumbangkan ke tanah. Kaki iblis itu menginjak tubuhnya. Solar berusaha keluar namun tetap tidak bisa.

Teriakan Ice makin kencang saat tangan iblis liar itu bergerak untuk memasukkan Ice dalam mulutnya. Mulutnya yang besar dan berlendir itu menganga lebar. Memperlihatkan gigi tajam.

Dua iblis liar lainnya berada di kanan kiri Gempa dan Taufan. Hendak menyerang juga.

Wajah Taufan memucat. Manik safirnya mengecil. Tubuh kecilnya bergetar karena melihat teman-temannya sedang dalam bahaya.

Gempa, orang yang memungut dan merawatnya juga sudah tumbang. Taufan tidak tahan melihatnya.

Ia berjalan tertatih-tatih. Mengundang geraman kasar dari iblis-iblis liar itu.

『 Takdir 』 BoBoiBoy ✔Where stories live. Discover now