29. Bianca Teresia

306K 31.1K 18.9K
                                    

"Hal terbodoh itu ketika chatnya kamu paku, tapi chatmu dia bisu."

Humaira Azzahra

°
°
°

[BAGIAN DUA SEMBILAN]



Perasaan bahagia dirasakan oleh Raga. Bagaimana tidak? Setelah tiga hari diam di rumah, akhirnya pagi ini ia bisa kembali bersekolah. Namun anehnya, raut wajah Aira terlihat begitu gelisah. Apa istrinya tidak senang dengan kesembuhannya?

“Kamu kenapa, sih, Ra?”

"Kamu beneran mau sekolah, Ga?" tanya Aira yang sedang mengancingkan seragam Raga.

"Iya, Sayang. Bosen di apartemen terus, lagian aku juga udah sehat."

Aira mendongak, menatap Raga yang kini juga sedang menatapnya. "Nggak mau besok aja?"

"Emang kenapa? Kamu nggak mau lihat aku sekolah?" Raga mendengus sinis, "oh aku tau, pasti kamu udah kecantol ya sama Keenan? Makanya kamu nggak pengen lihat aku masuk sekolah."

Aira membulatkan matanya, menggeram kesal, lalu mencekik leher Raga.

"Eh, kamu kasar banget, sih, Ra."

"Lagian kamu kalo ngomong nggak dipikir dulu, omongan itu doa, Ga. Kalo omongan kamu barusan diaminin sama malaikat gimana? Kamu rela aku berpaling ke sahabat kamu sendiri?"

Aira mengelus lengan Raga, "aku itu cuma khawatir sama kamu, kata dokter kamu harus istirahat selama 5 hari. Ini baru hari ketiga lho, Ga."

"Dokter itu cuma memperkirakan, Ra. Kesembuhan kan datangnya dari Allah. Kalo emang sekarang aku udah sembuh, kenapa harus nunggu 2 hari lagi?"

"Iya deh iya, buruan pake sepatu. Nanti telat."

"Gue nggak sabar mau pamerin lo ke seluruh warga sekolah, Ra."

※※※

Raga menggenggam tangan Aira, mengecupnya lama kemudian membawa tangan mungil itu ke atas pahanya.

Aira tersenyum, sesekali curi-curi pandang ke arah Raga yang sedang bersiul sambil menyetir mobil.

Girang sekali sepertinya.

"Kenapa tangan aku dipegang terus? Awas nggak fokus nyetirnya."

"Kamu cantik banget, Ra. Kalo nggak dikekepin bisa-bisa digondol orang."

Aira mencibir, "dih, gombal!"

"Kamu pernah satu mobil sama mantan kamu?" tanya gadis itu.

Raga menoleh, menatap Aira malas. "Kok jadi bahas mantan?"

Aira tertawa, "bilang aja nggak bisa moveon."

"Enak aja kamu, yang."

"Kenapa ngelak? Lagian, kan, jawabnya juga pake mulut, bukan pake hati."

"Pernah satu mobil, tapi bareng-bareng sama yang lain. Itu kejadiannya juga udah lama banget, aku belum bisa nyetir mobil sendiri."

Aira mengangguk paham, tak berniat bertanya lagi. Aira takut jika semakin dicari tau, ia akan semakin sakit hati.

"Lho, Ga? Itu haltenya kelewat."

"Ya, terus?"

"Muter balik, Ga. Itu udah jauh kelewatnya."

RAGA: BADBOY IS A GOOD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang