40. Salah Paham

267K 27.5K 7.7K
                                    

DORRRRR!

"Pergi tanpa pamit, menghilang tanpa alasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pergi tanpa pamit, menghilang tanpa alasan. Kini datang lalu mengharapkan kesempatan. Apa setelah ini masih bisa percaya dengan sebuah kesetiaan?"

Raga Aditama

°
°
°

[BAGIAN EMPAT PULUH]





Kota Jakarta terlihat lebih indah di malam hari. Kerlap-kerlip lampu kendaraan bisa terlihat dari atas sini.

“Cantik banget,” ujar Raga mengelus sisi wajah Aira.

Aira hanya bisa terpejam, merasakan desiran hangat kala tangan kekar nan dingin itu membelai wajahnya. Hanya perhatian sederhana, namun Aira selalu mabuk dibuatnya.

Semilir angin kota Jakarta membuat rambut Raga sedikit berantakan. Dengan telaten dan penuh kehati-hatian, Aira menyisiri rambut Raga menggunakan jari-jarinya. Aira berjinjit kecil, berusaha menyetarakan tinggi badannya dengan Raga.

“Udah, kan, kalo rapi kayak gini jadi makin ganteng.”

Raga menarik pinggang Aira agar lebih dekat. “Besok aku nggak sekolah dulu, Sayang.”

“Kenapa?”

“Aku ada meeting sama klien besok pagi. Mau nggak mau aku harus izin lagi ke yayasan.”

Aira menangkup pipi Raga menggunakan kedua tangannya. “Ya udah nggak apa-apa. Kamu fokus aja kerjanya, cari uang yang banyak ya, suami. Buat beli skincare hehe.”

Raga memutar bola matanya malas. “Dasar cewek, kehabisan skincare dikit heboh banget udah kayak kehilangan keperawanan.”

Skincare itu penting banget tau, Ga!”

“Kalo disuruh milih, lebih pilih aku atau skincare?”

Aira meletakkan tangannya di dagu, ujung bibirnya sedikit tertarik ke atas membentuk senyuman jahil. “Ya pilih kamu dong—"

Raga tersenyum senang.

“Kalo nggak ada kamu, mana bisa aku beli skincare,” ujar Aira tertawa kecil.

“Dasar! Ada maunya.” Raga merangkul mesra pundak Aira, “besok aku yang antar sekolah, tapi pulangnya bisa naik taxi, kan?”

“Bisa kok.”

“Jaga kesehatan, Sayang. Aku nggak mau kamu pingsan kayak waktu itu. Apalagi besok nggak ada aku di sana.”

Aira melepas rangkulan Raga, kemudian beralih menatap dalam mata suaminya. “Jangan khawatir gitu. Kan, aku udah bilang kalo kemarin aku cuma kecapean, Ga. Hasil testpack yang kamu beli waktu itu juga menunjukkan garis satu, kan? Aku negatif. Jadi udah ya, jangan terlalu dipikirin.”

RAGA: BADBOY IS A GOOD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang