05. Pulang

328K 33.1K 2.9K
                                    

"Kamu terlalu indah jika ku lepas, namun akan sangat menyakitkan jika terus ku pertahankan."

Humaira Azzahra

°
°
°

[BAGIAN LIMA]




Bastian tidak berhenti mengumpat. Jam makan siangnya menjadi berantakan karena ulah Raga. Entah harus berapa lama lagi dirinya menunggu di depan gerbang SMA Angkasa.

"Raga mana, sih? Lama banget keluarnya, perasaan dia duluan deh yang jalan ke parkiran," decak Bastian sebal.

"Mentang-mentang ganteng, bisa ngaret seenaknya," timpal Satria.

"Apa hubungannya ganteng sama ngaret?"

"Lo jelek, nggak akan ngerti. Ini urusan orang ganteng, cuma gue sama Raga doang yang paham."

"Sabar Bas sabar, kudu ngalah sama anak bagong،" ujar Bastian mengelus dadanya sendiri, kalo bukan karena Bastian numpang mobil Satria, ia tak akan mau berlama-lama dengan anak bagong ini, menguras emosi saja.

"Sat, Bas, gimana? Raga udah jalan belum?" teriak Keenan menghampiri kedua sahabatnya.

"Boro-boro jalan, munculin batang idung aja kaga."

"Gue kira dia masih di dalem sama lo, Nan."

"Gue sama Adit abis dipanggil bu Ratna ke kantor, buat ngurusin seminar minggu depan."

Habis sudah kesabaran Bastian dan Satria. Masalahnya hari ini mereka harus pergi ke markas Rick Devil karena ada urusan penting yang harus di selesaikan. Bastian dan Satria sudah menunggu hampir satu jam di depan gerbang SMA Angkasa, dan Raga sebagai ketuanya belum muncul juga.

Kesetiaan ketiga sahabatnya membuat mereka ikut bergabung dalam geng yang Raga pimpin, selama kurang lebih 2 tahun lamanya.

"Coba lo chat si Raga, tanya dia ada dimana, siapa tau udah sampai markas, batre hp gue abis," titah Keenan pada Satria.

Satria mengeluarkan ponselnya dari saku seragam. Menghidupkannya lalu membuka aplikasi chat berlogo pesawat kertas. Satria mulai mencari kontak seseorang yang ia beri nama “Kutub Es.”

Kutub Es
Online

Assalamualaikum titisan firaun✓

•?

Lo dimana?✓

•Jln.

Hari ini lo ikut ke markas kan?✓

•G, gw mmpr k rmh nykb.

Hah?✓

Read.

"Raga keyboard hpnya nggak isi huruf vokal kali ya. Yatuhan sakit mata gue bacanya. Nih coba lo yang baca, Nan," ujar Satria memberikan ponselnya pada Keenan.

"Dia bilang mau mampir ke rumah nyokab. Aelah lo nggak cocok jadi temen Raga, masa baca gitu doang nggak bisa, percuma lo namain dia kutub es."

"Katanya kembaran, baca gitu doang nggak mampu, buta huruf kali ya," cibir Bastian.

"Kitinyi kimbirin, bici giti diing nggik mimpi, biti hirif kili yi. Bacot lo!"

Astaga. Ini masih siang, bisa tidak sehari saja Bastian dan Satria tidak membuat kuping Keenan mengeluarkan asap? Panas cuy.

RAGA: BADBOY IS A GOOD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang