Chapter 10

5.6K 533 72
                                    

Sebelumnya Iraa minta maaf, karena Unpublish bagian ini. Di karenakan Wattpad Iraa eror dan bagian ini gak bisa dibuka

(✿ ♡‿♡)

Happy Reading All

Don't forget to Vote and Coment

Typo bertebaran

-

-

-

Malam itu, salju mulai turun di kediaman Sekte Lan. Menambah suhu dingin disana, sudah 5 hari lamanya dan Wei Wuxian masih terbaring diatas dipan tanpa kekuatan.

Lan Wangji senantiasa menyalurkan energi Spiritual nya pada sang Istri, dia bahkan melupakan keadaan Putrinya, toh ada Shizui dan Jingyi yang menjaganya.

Oh, ada Jin Ling juga.

Di Jingshi, Lan Wangji duduk sambil memeluk Pemuda Wei itu. Jiang Cheng sudah tertidur di tempat Lan Wangji biasa memainkan Guqin nya.

"Lan... Zhan."

"Wei Ying? Ada apa?"

"Jangan... Pergi... Ya?" Tangan Wei Wuxian terangkat lalu menggenggam erat sangat erat tangan Suaminya. "Aku takut... Disini... Gelap."

"Mn. Aku tak akan pergi, aku disini."

Wei Wuxian tersenyum, dia mengecup pelan punggung tangan Lan Wangji. "Terima kasih."

"Tidurlah lagi, Wei Ying. Aku akan disini selalu."

Wei Wuxian mengangguk lemah, matanya terpejam kembali. Dan beberapa menit kemudian dia sudah tertidur. Rasa kantuk mulai menjalar, mata Emas Lan Wangji mulai menutup. Dia tertidur dalam keadaan masih memeluk Ibu dari anaknya.

Tak lama, dia merasa ada gerakan dalam pelukannya. Dia segera membuka matanya dan mendapati Wei Wuxian tengah terbatuk hebat.

"Wei Ying!"

Jiang Cheng yang mendengar ada kebisingan membuka matanya, dia segera menghampiri Wei Wuxian. "Wei Wuxian! Apa yang terjadi? Ada apa?"

Lan Wangji menggeleng, Wei Wuxian masih terus terbatuk hingga darah mulai keluar dari mulutnya. Lan Wangji semakin panik, dia menggenggam tangan Wei Wuxian erat dengan air mata yang terus menetes.

Jiang Cheng segera melesat pergi, tak memperdulikan hawa dingin di sekitarnya dia segera mendobrak pintu Hanshi Lan Xichen.

"Wanyin, ada apa?"

"Lan Huan! Wei Wuxian! Wei Wuxian!"

Mendengar nama adik iparnya, Lan Xichen segera pergi dari sana diikuti Jiang Cheng, di perjalanan dia bertemu dengan Shizui, Jingyi dan Jin Ling yang nampak kelelahan menenangkan LiXia.

"Xia-Er, tenanglah. Ada apa sayang, hm? Gege disini." Shizui terus mengayunkan lengannya, berharap LiXia berhenti menangis dan tertidur. Namun nyatanya Bayi itu semakin menangis keras.

"Ada apa dengannya? Kenapa dia menangis terus?" Tanya Jin Ling. Shizui menggeleng cepat, wajahnya nampak khawatir.

"Eh lihat! Bukankah itu Zewu-Jun dan Pemimpin Sekte Jiang? Apa yang mereka lakukan? Kenapa terburu-buru sekali?"

"Kita ikuti mereka," kata Shizui. Jingyi dan Jin Ling mengangguk, mereka berlari dan tujuannya adalah Jingshi.

Saat Lan Xichen masuk kesana, dia menemukan sang Adik yang menatap lesu seseorang yang kini menutup matanya diatas dipan.

My Life is Only You ( WangXian ) Where stories live. Discover now