Chapter 15

2.5K 272 9
                                    

Apa ada kehidupan disini?

Udah berapa lama Rara gak update? Maaf ya, bener-bener sibuk soalnya

•|•

Mereka sampai di Lanling ketika matahari hampir terbit. Pakaian mereka semua nampak berantakan, jangan lupakan percikan darah di jubah dan wajah mereka.

Sangat mengerikan!

LiXia segera menghampiri Ayahnya kala melihat kondisi Ibunya yang terluka parah. Lan Wangji mendudukkan Wei Wuxian di pinggir kolam, membiarkan tubuh Suami cantiknya bersandar pada dada bidangnya. Menyalurkan energi spiritual adalah hal pertama yang pemuda es itu lakukan.

"Xia-Er, bagaimana kondisi Shizui?" Jingyi bertanya cepat, dia bahkan memegang kedua bahu LiXia untuk memandangnya.

"Yi-Gege! Kamu baik-baik saja?" LiXia bergerak memutari tubuh Jingyi, memeriksa setiap inci tubuh Kakak Iparnya. "Xia-Er! Bagaimana kondisi Shizui?"

LiXia terdiam, berpikir sejenak akan mengutarakan ucapan Tabib tadi atau tidak. Jingyi tidak bisa menunggu lebih lama lantas dia buru-buru masuk kedalam Menara Jin, memeriksa setiap kamar yang dia temui.

Di pintu kesembilan yang dia buka, tubuh Jingyi merosot ke lantai setelah melihat kondisi Suaminya yang masih terbaring diatas dipan dengan kondisi

Pucat

Pucat

Pucat

Apa benar jiwa Shizui masih ada di bumi?

"Shizui!" Dengan tubuh penuh luka dan noda darah, Pemuda manis bernama Jingyi itu mendekat. Mengelus pipi Shizui yang nampak tirus karena tak terisi barang sedikitpun setetes air. "Shizui," panggilnya lemah.

Setetes demi setetes air matanya tumpah, Jingyi mengaku bahwa dia adalah orang yang sangat Tsundere. Tidak bisa mengakui bahwa hatinya telah berlabuh pada Lan Shizui, putra angkat Lan Wangji dan Wei Wuxian.

"Aku mohon, buka matamu. Kau selalu bilang ingin melihatku menangis bukan? Lihat ini sekarang! Air mata ku deras sekali seperti air terjun di belakang gunung!"

Menyalurkan energi spiritual, tidak peduli sisa berapa energinya yang pasti saat ini dia hanya ingin melihat Shizui bangun dengan senyuman hangat di wajahnya. "Dewa atau apapun itu, tolong bangunkan Shizui. Aku tidak bisa melihatnya seperti ini."

Wajahnya dia dekatkan, memberi kecupan singkat pada bibir pucat pemuda bermarga Lan yang masih setia menutup matanya. Seolah mimpi yang dia alami begitu indahnya sampai pemuda itu tidak mau kembali. Tiba-tiba, semuanya berubah menjadi gelap gulita.

*-*-*-*-*-*-*

"--yi!"

--Jingyi!"

"Lan Jingyi!"

Manik indahnya terbuka lebar, keringat sebesar biji jagung nampak di dahinya. Secara perlahan-lahan, Jingyi memerintah tubuhnya untuk duduk.

"Shi... Zui?"

Benarkah? Benarkah pemuda di hadapannya, yang kini menatapnya dengan tatapan khawatir itu Shizui? Suaminya, Shizui?

"Shizui? Apa itu benar kau?"

Dia terkekeh, menatap Jingyi dengan tatapan jenaka andalannya. "Apa aku perlu mencium mu agar kau tahu ini nyata?" Pukulan ringan mendarat tepat di kepalanya setelah untaian kalimat itu terucap.

My Life is Only You ( WangXian ) Where stories live. Discover now