Chapter 16

2.3K 241 10
                                    

Chapter kemaren vote nya jomplang ya😢

Pada bosen kah?

Btw, chapter ini akan dipenuhi oleh Jin Ling x Lan LiXia yaaw

Happy reading❤

•|•

Keadaan Wei Wuxian berangsur membaik, namun mereka masih harus menetap di Lanling Jin selama 4 hari kedepan. Jin Ling sebagai Pemimpin Sekte tentu memberikan yang terbaik untuk Pamannya.

"Xia-Er, apa yang kamu lakukan?"

Tubuh mungil LiXia terperanjat, menoleh ke belakang secara pelan-pelan untuk melihat Jin Ling dengan wajah angkuhnya yang tak pernah berubah.

"Ling-gege! Jangan menakuti aku!"

"Siapa yang menakutimu? Aku hanya bertanya apa yang sedang kamu lakukan."

LiXia mengerucutkan bibirnya. "Eh, gege. Di Lanling Jin, apa tidak ada semacam Festival? Aku ingin pergi, tapi A-Die tidak pernah mengizinkan aku pergi."

"Kenapa begitu?"

"Dulu saat aku berusia 5 tahun, kami sekeluarga pergi ke Festival bersama. Tapi seseorang mencoba melukaiku, jadi A-Die tidak mengizinkan lagi... Padahal aku sangat ingin," suaranya mengecil di ujung kalimat.

Jin Ling mengangkat sebelah alisnya, menatap LiXia dengan tatapan lembut. "Kalau begitu, mau pergi bersama? Kita bisa pergi diam-diam." Gadis itu menatap Jin Ling dengan tatapan tidak percaya. "Jika tidak mau ya sudah."

"Baiklah, nanti malam kita bertemu di teras belakang!"

Jin Ling terdiam, sebelum mengangguk kecil lalu berkata, "Jangan berpakaian mencolok, kamu pergi lewat jendela setelah makan malam. Oke?"

LiXia mengangguk senang, lalu pergi dari sana secepat kilat. Sejujurnya Jin Ling tidak terlalu suka berada di keramaian, namun entah apa yang mendorong nya sehingga dia mengajukan ajakan kepada LiXia tanpa ragu sedikitpun.

"Yah... Sesekali tidak apa-apalah."

•|•

Malam pun telah tiba. Usai makan malam, LiXia langsung melesat pergi ke kamarnya setelah memberi salam.

Kini dia tengah duduk di depan kaca. Menatap pantulan dirinya yang dibalut hanfu ungu muda dengan motif bunga plum yang diberikan oleh Kakeknya saat dia ulang tahun, serta rambutnya yang dihias oleh tusuk konde dengan bunga teratai dan rantai perak yang menggantung.

Dia terlihat berjuta kali lebih manis.

"Xia-Er, apa kamu merasa tidak enak badan? Kamu langsung pergi dari meja makan, Gege khawatir padamu."

Suara Shizui yang lembut terdengar dari luar pintu. "Aku tidak apa-apa, hanya merasa kelelahan. Mungkin dengan tidur akan merasa lebih baik," jawab LiXia.

"Baiklah, kamu bisa beristirahat."

Lalu setelahnya suara tapak kaki terdengar mulai menjauh, sepertinya Shizui sudah pergi. Lantas LiXia meletakkan bantal guling lalu menutupnya dengan selimut, dari belakang itu akan terlihat seperti dirinya tengah tertidur. LiXia membuka jendela kamar, melirik ke kanan ke kiri lalu pergi.

My Life is Only You ( WangXian ) Where stories live. Discover now