Chapter 8

5.1K 499 24
                                    

Happy Valentine day dan Happy Birthday for Me!

Karena hari ini Author lagi ulang tahun jadi Dobel Up deh

Happy Reading

-
-
-
-
-
-

6 bulan berjalan dengan cepat, LiXia kini sudah tumbuh besar. Badannya menjadi lebih berat, kulitnya seputih susu dan sehalus kapas, Mata Emasnya selalu terbuka lebar.

"Xia-Er sudah mandi! Xia-Er sudah wangi! Xia-Er makin cantik!"

Wei Wuxian meletakkan LiXia diatas dipan, dia memakaikan baju pada Bayi nya sambil mengelitik membuat tawa khas bayi menggema di Jingshi. Lan Wangji yang baru kembali setelah sarapan tersenyum kecil mendengar itu.

Suara tawa Putrinya terdengar hingga luar. Lan Wangji memasuki Jingshi, dapat dilihatnya LiXia yang sedang menyusu pada Istrinya. Mendengar ada derap langkah yang mendekat, Wei Wuxian mengangkat kepalanya dan detik berikutnya dia tersenyum manis.

"Lan Zhan, kau sudah kembali?"

"Mn. Dia lapar?"

Wei Wuxian mengangguk. "Iya, sudah menjadi rutinitas jika habis mandi dia pasti menyusu." Lan Wangji mengelus kepala LiXia lembut. "Lalu tertidur."

"Kau benar! Oh iya, bagaimana dengan konferensi nya? Berjalan lancar?" Lan Wangji mengambil tempat di samping Wei Wuxian.

"Mn."

Merasa jika tidak merasakan sedotan lagi di bagian dadanya, Wei Wuxian menunduk. Dia tersenyum melihat Putrinya sudah terlelap, dia membenahi pakaiannya lalu meletakkan LiXia di keranjang Bayi nya.

Tanpa aba-aba Wei Wuxian mendudukkan dirinya di atas pangkuan Lan Wangji, dia mengalungkan tangannya di leher sang suami.

"Lan Zhan."

"Mn."

"Aku mencintaimu."

"Aku juga."

Wei Wuxian memeluk Lan Wangji, dia meletakkan dagunya di bahu kekar sang suami sambil menghirup wangi Cendana. "Kau wangi."

Lan Wangji mengelus lembut punggung istrinya. "Lan Zhan."

"Ada apa, Wei Ying?"

"Aku... Takut kehilanganmu." Lan Wangji terkejut, dia menjauhkan Wei Wuxian dari tubuhnya dan menatap netra Kelabu Istrinya. "Wei Ying, tatap aku."

Wei Wuxian mengangkat kepalanya, dia menyelami netra Emas Lan Wangji. "Lihat baik-baik, apa ada sedikit saja keinginan ku untuk pergi dari sisimu?"

Wei Wuxian mengalihkan pandangannya, jika begini terus dia bisa luluh. Dia menggeleng kecil, dia menatap Lan Wangji dengan lesu. "Tapi... Mengapa diriku?"

"Huh?"

"Kenapa aku yang kau pilih? Kau bisa saja memiliki Nona Muda dari berbagai Sekte atau berbagai negara!" Teriak Wei Wuxian.

"Wei Ying, kau berpikiran terlalu jauh lagi." Lan Wangji melanjutkan. "Apa yang membuatmu memikirkan semua ini?"

Flashback on

My Life is Only You ( WangXian ) Onde histórias criam vida. Descubra agora