Chapter 19

1.1K 124 4
                                    

Aloo semuaa

Mohon maaf karena selama beberapa bulan terakhir aku gak update chap baru sama sekali

Karena aku sempet sakit lumayan parah, terus sembuh, eh sakit lagi😅 Siklus ini terus terjadi kurang lebih selama 2 bulan 😥😥

Jadi aku mohon maaf sebesar-besarnya karena membuat kalian menunggu 😕🙏

Lovyuu all ♡

•|•

Pagi menjelang, Lan Xichen serta gerombolan nya sudah siap untuk kembali ke Gusu. Karena kondisi Wei Wuxian yang sudah lebih baik jadi mereka memutuskan akan pulang dengan mengendarai Pedang.

"A-Cheng, Jin Ling, kami pergi dulu. Kapan-kapan datanglah berkunjung ke Yun Shen Bu Zhi Chu."

"Hmph! Untuk apa aku datang kesana?!" Jiang Cheng berbalik, kembali masuk ke dalam Menara sekte Jin dengan jubah luar Lan Xichen yang masih dipakai sejak kemarin ada di tubuh mungilnya.

Wei Wuxian terkekeh kecil, menaiki Bichen bersama Suami tercintanya yang beralasan dia belum sepenuhnya pulih.

"Pemimpin sekte Jin, kalau begitu kami pamit terlebih dahulu. Terima kasih telah menerima kami bermalam disini," ucap Lan Xichen dengan senyum Budha yang tak pernah terlepas dari wajahnya. Jin Ling hanya mengangguk kecil, menyatukan kedua tangannya lalu membungkuk memberi hormat.

"Ling-gege, kami pergi dulu. Kapan-kapan kau harus datang ke Yun Shen Bu Zhi Chu." LiXia berkata sambil melambaikan tangannya, tersenyum manis.

Dengan senyum kecil Jin Ling berkata, "Hati-hati di jalan, kalian semua."

Siluet mereka yang mulai menghilang membuat Jin Ling berbalik masuk kembali ke Menara Sekte Jin. Baru beberapa langkah masuk, sesosok wanita anggun berdiri menghadap kearahnya.

"Saya memberi hormat pada Pemimpin sekte Jin."

"Bangunlah, ada perlu apa sampai Nona Muda Yue sendiri yang datang kesini?"

Yue Ning, menyodorkan sebuah gulungan kertas coklat pada Jin Ling. "A-Die meminta saya untuk memberikan ini secara langsung kepada Pemimpin sekte, mohon dibaca."

Menarik tali yang mengikat gulungan tersebut, Jin Ling dengan cermat membaca satu persatu kata yang tertulis diatas kertas itu. Dengan tinta hitam yang kental, setiap kata yang tertulis terlihat sangat indah. Kertas nya lembut dan harum manis, seperti dibuat dari sutra.

'Salam kepada Pemimpin Sekte Jin, tujuan saya mengirim surat ini adalah untuk memberi tahukan hal penting. Sejak perjanjian yang mengatakan bahwa anda akan menikahi putri saya sebagai balas budi dibuat, tidak pernah terlewat walau sehari pun, Yue Ning terus membujuk saya untuk membatalkan perjanjian itu.

Dia bilang dia memiliki laki-laki lain yang dicintai, maka hari ini, saya memutuskan untuk membatalkan perjanjian tersebut. Saya harap anda tidak keberatan, sebagai balas budi bagaimana jika anda mempercayakan daerah kekuasaan sekte Su kepada saya? Terima kasih, maaf telah menghabiskan waktu anda.

- Pemimpin Sekte Yue
Yue Ju'

Sebuah senyum terukir di wajah tampan Jin Ling, dia meletakkan gulungan itu lalu menatap Yue Ning intens. "Maaf, apa ada yang aneh dengan wajah saya?" Tanya Yue Ning ragu.

"Tidak ada, katakan kepada ayahmu aku tidak keberatan dengan ide nya itu. Dan jangan lupa untuk memberikan undangan pernikahan mu kelak." Wajah Yue Ning berubah menjadi seperti kepiting rebus. Dia menunduk memberi hormat lalu segera pergi dari sana secepat mungkin.

My Life is Only You ( WangXian ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang