Chapter 13

4.1K 358 9
                                    

Halo ha!

Maapkeun aku yang gak up 2 hari yang lalu, padahal janjinya 3 hari doang kan?

Author lagi sibuk sama UTS jadi gak sempet up, maaf ya


-

-

-

Kini, semua anggota Lan ada di gunung belakang. Ya, hanya tempat itu yang masuk akal ada sungai nya. Wei Wuxian di dudukkan di atas batu dengan pandangan kosong nya yang membuat Lan Wangji sedih.

"Halo semuanya!"

Sontak atensi semua orang beralih pada seseorang yang kini berdiri diatas pohon dengan dahan besarnya.
"Kau-

"Wah wah, ternyata kalian cukup pintar untuk menemukan aku ya? Baiklah, kalian ingin melihat Putri tercinta kalian kan?"

Orang itu adalah Su Zhen, putra dari Su Minshan atau Su She, pemimpin Sekte kecil Su.

Dan dia juga adalah Suami dari Li Yu. Su Zhen menarik kasar tubuh LiXia yang terikat.

"XIA-ER!"

Lan Xichen berteriak, Lan Wangji membelalakkan matanya ketika melihat Putrinya diikat dengan tali dan mulutnya dibekap dengan kain.

"X... Xia-Er... X... Xia-Er ku." Wei Wuxian mengangkat kedua tangannya seolah membelai wajah itu, namun nyatanya jarak mereka sangat jauh.

"Baiklah, kalian sudah tahu siapa aku kan? Bukankah artinya kalian akan tahu dimana tempat selanjutnya untuk pertemuan kita?"

Su Zhen menarik pinggang LiXia mendekat lalu terbang menggunakan pedang nya. "Sampai jumpa semuanya!"

Cring!

Bichen melesat cepat melukai kedua kaki Su Zhen. "Akh!"

Su Zhen terjatuh, begitupun dengan LiXia. Dengan cepat, Lan Wangji melompat dan menangkap tubuh mungil Putrinya yang melayang.

"Xia-Er, kau baik-baik saja?"

LiXia mengangguk, dia mempererat tangannya yang mengalung di leher sang Ayah. Lan Wangji mendarat dengan hati-hati, melihat Putrinya dalam gendongan Suaminya Wei Wuxian langsung memeluk LiXia.

"Xia-Er... Untunglah kau baik-baik saja sayang... A-Niang sangat takut."

LiXia mengusap air mata sang Ibu sambil berkata, "A-Niang, jangan takut. Xia-Er baik-baik saja, Xia-Er ada disini."

Wei Wuxian mengangguk. Shizui menghampiri LiXia lalu memeluknya erat. "Gege," gumam LiXia.

"Menganggu Gege tidur saja, dasar kau ini!" LiXia terkekeh, di kala mereka sedang bergurau.

Su Zhen bangkit dan menarik seseorang untuk dijadikan sandera. "Baiklah, baiklah, Xia-Er lepas, Pemuda ini juga bisa kan?"

Shizui menoleh, detik berikutnya manik hitam nya terbuka lebar. "Jingyi!"

"Tidak! Diam disana, aku akan baik-baik saja, jika kau maju dia akan membunuhmu," kata Jingyi dengan nada purau. Shizui melihat Istrinya sebagai sandera tidak bisa diam saja, namun Lan Qiren lebih dulu maju.

My Life is Only You ( WangXian ) Where stories live. Discover now