Chapter 20

1.5K 144 16
                                    

Ayooo lanjut

•|•

"Apa cintaku padamu terdengar konyol, Jingyi?"

"Mati aku."

Wei Wuxian terkekeh kecil, entah mengapa sejak dia melahirkan sikap nya sedikit lebih tenang. Sementara LiXia sedikit panik, dia belum pernah melihat Shizui murung separah itu.

Jingyi buru-buru menghampiri Shizui, menggenggam kedua tangan suaminya yang seperti tak punya jiwa. "Shizui! Bukan begitu! Maksudku-ah, Shizui!" Memberikan klarifikasi tidak berhasil, maka Jingyi langsung mengejar ketika cintanya itu pergi menjauh.

"Mereka itu ya."

Lan Qiren menghela nafas panjang, bisa-bisanya dua bocah itu bermesraan di hadapannya. "Eum, kakek," panggilan dari LiXia membuat laki-laki paruh baya itu menoleh, menatap cucu tercinta nya dengan lembut.

"Ada apa, Xia-Er?"

"Tolong rahasiakan tentang itu ya."

"Hm? Tentang kamu yang suka pada Jin Ling?" Suara Lan Qiren cukup besar, membuat Wei Wuxian segera menoleh, sementara Lan Wangji menaikkan sebelah alisnya.

"Apa?"

Sepertinya, Lan Wangji sangat tertarik dengan topik yang akan dibicarakan saat ini.

•|•

"Oho, jadi seperti itu?"

LiXia mengangguk kecil, namun kepalanya tertunduk dalam-dalam. Jari jemarinya saling meremat, dia menggigit bibirnya hingga merah.

Sepanjang dia menjelaskan, hanya respon dari Lan Qiren dan Wei Wuxian yang terdengar, namun Lan Wangji tidak. Ayahnya itu diam seribu bahasa, namun kumpulan aura hitam dibalik tubuhnya benar-benar membuat LiXia takut setengah mati.

Lan Wangji berdiri, berjalan menjauh dari gazebo tempat mereka tadi. "Lan Zhan, kau mau kemana?"

"Keluar sebentar."

Siluet putih itu pergi menjauh bersamaan aura hitamnya, membuat Lan LiXia semakin tidak tenang. "Biar aku yang pergi," kata Lan Qiren dengan tenang.

"A-Niang."

Yakin bahwa putrinya terlalu khawatir membuat Wei Wuxian mendekat. "Tidak perlu khawatir dengan A-Die. Terkadang dia memang perlu berpikir jernih, pemikiran nya itu sangat kuno."

Tak ada kata yang bisa dilontarkan oleh LiXia, seluruh sel di otaknya masih berpikir dengan keras. Bagaimana jika A-Die kecewa? Bagaimana jika perasaannya ini akan membawa masalah di masa depan kelak? Bagaimana jika orang-orang tidak setuju dengan perasaan yang dimilikinya saat ini? Bagaimana jika... Ternyata Jin Ling tidak pernah mencintai nya?

"Xia-Er."

Tubuhnya terperanjat, semua pertanyaan-pertanyaan tak berguna di otaknya hilang seketika. Dia tersadarkan oleh suara panggilan yang sangat lembut itu. Wei Wuxian menatap Putrinya dengan khawatir, dapat dirasakan bahwa tangan gadis itu mengeluarkan keringat dingin.

Dengan intonasi nada yang sama, yang sangat menenangkan, yang sangat berbeda dengan ketika dia masih muda. Wei Wuxian bertanya, "Apa yang kamu pikirkan?"

Gelengan kepala adalah jawabannya, Wei Wuxian menghela nafas. "Sudah hampir larut, beristirahatlah di kamarmu. Besok A-Niang akan kesana."

"Baik."

Senyuman yang sangat indah terpatri di wajah cantik Wei Wuxian, memberi kecupan kecil di dahi anaknya, Wei Wuxian memberi pelukan hangat.

"Selamat beristirahat, Putriku."

My Life is Only You ( WangXian ) Where stories live. Discover now