Chapter 22 - Last

1.1K 79 1
                                    

2 tahun berlalu dengan sangat cepat.

Hawa dingin menyebar ke seluruh daerah Yun Shen Bu Zhi Chu. Lan Wangji melirik orang di sebelahnya-yang masih terlelap dalam tidur.

"Wei Ying, bangun."

"Hmm..."

"Hari ini kita akan bertemu Xia-Er."

"Hmm..."

Lan Wangji pergi dari tempat tidur guna membasuh dirinya, hari yang baru sudah dimulai. Hari ini dia berniat berkunjung ke Lanling Jin untuk bertemu dengan putrinya.

Ketika dia selesai membasuh diri dan menyiapkan sarapan, dia begitu terkejut melihat orang tercintanya sudah duduk dengan pakaian rapi. "Wei Ying, kau sudah mandi?"

Wei Wuxian mengangguk. "Sudah, aku tidak sabar karena hari ini kita akan bertemu dengan Xia-Er. Apa kau juga merasakan hal yang sama Lan Zhan?"

Lan Wangji membalasnya dengan deheman setuju. "Aku yakin putriku akan semakin cantik seperti peri di langit," gumam Wei Wuxian sambil menikmati sarapan buatan suami nya.

"Oh iya, apa Shizui dan Jingyi juga akan ikut ke Lanling bersama kita?"

"Tidak. Mereka harus mengajar murid undangan."

"Kasihan sekali, tapi sejak paman pensiun memang banyak yang berubah. Aku bahkan semakin jarang bertemu dengan dua anak itu."

Gurat kesedihan nampak di wajah Wei Wuxian, satu persatu anaknya mulai sibuk dengan urusan masing-masing, meninggalkan dirinya yang sudah semakin tua dan hanya menghabiskan waktu dengan mengurus kelinci.

"Aku ada bersamamu, Wei Ying."

Sebuah tawa kecil mengudara, Wei Wuxian tersenyum dan berkata, "Aku terlalu memikirkan anak-anak itu hingga melupakanmu. Maafkan aku."

"Lalu bagaimana dengan Xichen-Ge? Apa dia juga akan ikut?" Lan Wangji menggeleng. "Apa dia masih berada di Yunmeng? Mencoba mendekati Jiang Cheng?" Lan Wangji kali ini mengangguk.

"Astaga..."

Sungguh mengesankan. Seorang Zewu-Jun yang terhormat, pemimpin sekte Lan yang sangat hebat, terus berusaha mendekati Sandu Shengshou yang sikapnya seperti seekor kucing.

Setelah sarapan selesai, mereka segera pergi ke Lanling menggunakan pedang agar semakin cepat. Mereka tiba di Lanling Jin saat matahari hampir terbenam, salahkan Wei Wuxian yang terus meminta berhenti untuk beristirahat dengan alasan dia lelah karena sudah tua.

Padahal di mata Lan Wangji, Wei Wuxian tidak menunjukkan penuaan sama sekali dari sisi manapun

Kecuali stamina laki-laki itu yang mulai menurun di malam hari.

"A-Niang! A-Die!"

Begitu mereka memasuki gerbang kediaman sekte Jin, seorang wanita bertubuh ramping dengan rambutnya yang terurai setengah berlari menghampiri.

"Xia-Er putriku!"

Wei Wuxian berlari mendekati, LiXia memeluk ibunya dengan kencang dan menjatuhkan berat tubuhnya, membuat Wei Wuxian sedikit oleng dan berakhir ditahan oleh Lan Wangji.

"Hati-hati."

"Hahaha... Lan Zhan."

"A-Die! Aku sangat merindukanmu!"

Lan Wangji menarik sudut bibirnya, mempererat pelukannya pada Wei Wuxian dan LiXia. Dua orang itu tenggelam dalam pelukan tubuh Lan Wangji yang kekar dan gagah.

"Aku juga merindukanmu."

Wei Wuxian tertawa kecil, menepuk pipi Lan Wangji dan memintanya melepas pelukannya.

My Life is Only You ( WangXian ) Where stories live. Discover now