BAG 1 : EXPLOSION

4.8K 483 32
                                    

Hanya fiksi tanpa maksud menyinggung instansi atau kelompok tertentu. Nama, tokoh, karakter, sifat hanyalah karangan penulis semata.
Semoga kalian suka. Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen, atau cerita ini akan dihapus. Wkwkwk.
#ketawajahap
#canda

Ini, 🌹🌹🌹🌹🌹 buat kalian dari series "Madam Rose" ini. Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat dan berkelimpahan. 😉👍

Love dulu buat part ini biar makin semangat lanjut tulisan. ❤ Danke

Ketemu Dokter Tara 😍

  “Train like you fight! Go! Go! Go!”

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


  “Train like you fight! Go! Go! Go!”

Begitu kalimat itu selesai. Suara derap langkah memburu, langsung terdengar berkejaran di lapangan tembak gudang amunisi Jalasveva Jayamahe, Galapaga. Yang telah di-design dengan susunan drum  dan sekat dinding setinggi kepala. Detik kemudian berganti suara pintu kayu didobrak paksa. Empat orang prajurit berpakaian hitam masuk dengan hati-hati sambil menodong senjata laras panjang mereka. Kedatangan mereka langsung disambut dengan suara desingan peluru dari arah berlawanan.

Tara yang berada paling depan melompat cepat dan bersembunyi di balik drum. Sedang tiga bawahannya juga sudah bersembunyi di balik drum berbeda. Netra Tara dan Cito saling melempar tatap penuh ambisi. Tara memberi kode dengan dua jari ke mana arah mereka akan berpencar. Sekali anggukan, hitungan detik, mereka pun bergerak.

Langkah pencar mereka sigap berderap untuk mengalihkan focus sasaran rival. Tara yang beralih ke arah utara, bersembunyi di balik dinding kayu sambil memindai dari mana asal tembakan. Begitu yakin, ia langsung membidik dan melepas tembakan ke arah sana.

Dor! Dor! Dor!

Suara desingan peluru bersahutan.

Sementara itu, Rendra dan Yoga mengambil langkah menyelinap tak jauh dari kedua atasannya. Target mereka adalah, menyelamatkan korban yang ada di tengah area. Tara menatap tajam Letnan Cito, Kelasi Rendra dan Kelasi Yoga, mengirim kode perintah lewat mata dan anggukan berani. Sorot mata itu, seakan menyuntikkan endorphin auto injeksi[1] pada orang di bawah komandonya hingga mereka merasa adrenalin di dalam darah semakin mendidih.

Mereka berempat pun kembali bergerak. Tara berlari acak sambil melepas tembakan untuk mengecoh lawan. Cito mengambil langkah sama, tapi tak jauh dari Rendra dan Yoga guna siaga melepas tembakan jika ada ancaman datang. Sedang Rendra dan Yoga berlari cepat menuju dua korban di tengah zona bahaya.

Begitu Rendra dan Yoga berhasil mencapai titik tempat korban terbaring. Cepat, Kelasi Rendra dan Kelasi Yoga, menyilangkan dua kaki dan melipat kedua tangan korban di depan dada, lalu mengangkat tubuh korban bagian atas dari belakang sambil menyeretnya bersembunyi ke area yang lebih aman. Aksi mereka itu berjalan mulus tak sampai satu menit!

SECRET ADMIRER (PUAN TANPA RAHIM) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora