BAG 17 : GRAND MASTA

1.2K 272 21
                                    

Thanks buat yang terus mengikuti kisah ini. Jangan lupa vote sebagai apresiasi buat Author, ya. ❤❤

Komentar kalian juga mood Booster. 😁❤

Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat dan berkelimpahan. Aamiin

Selamat membaca.

🌹🌹🌹

Sukaku adalah milikmu. Sedang dukamu adalah milikku.

🌹🌹🌹

Aisha baru saja memarkir motornya di basemant Hotel Grand Masta pukul 18. 30 Wib.

Ia, Citra, dan Niel sudah saling berjanji akan berangkat bersama. Namun nyatanya, dua rekannya itu sudah berangkat lebih dulu karena ada tugas yang diberikan Teuku Utama untuk diantar ke Grand Masta.
Sedang Aisha baru selesai meliput pukul 16. 30. Ia pulang dulu ke rumah untuk mandi dan berganti pakaian.

Hari ini adalah hari Ulang Tahun ke 15 tahun Duta Media Utama Jakarta yang akan dirayakan di Ballroom Hotel Grand Masta di mana Teuku Utama sebagai salah satu investornya.

Karena waktu sudah menunjukkan maghrib, Aisha melangkah ke musala dua lantai di halaman belakang Hotel dengan design Eklektik itu. Bagian bawah sengaja di-design menjadi toilet dan tempat wudhu. Lalu lantai dua disediakan tempat salat dengan dinding terbuka. Di depan tempat salat itu ada teras kecil yang mengarah ke taman.

Aisha baru saja selesai mengambil wudhu dan naik ke lantai dua. Hanya ada dua orang wanita di sana. Sepertinya di bagian shaf pria hanya ada empat orang saja. Sebagian orang, mungkin memilih salat di dalam hotel. Di beberapa lantai juga disediakan musala agar tak sulit untuk turun naik jika waktu salat datang.

Usai salat, dua wanita yang tadi di sana sudah pergi lebih dulu. Sedang melangkah ke teras musala, jantung Aisha dikejutkan dengan sosok seorang pria yang belakangan ini berusaha ia hindari tapi malah sering muncul sendiri. Gadis yang malam ini mengenakan terusan berwarna lembut dan tampak elegan ia kenakan itu berjengit.

Otak Aisha masih mengira hal yang sama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Otak Aisha masih mengira hal yang sama. Ia menduga itu pasti hanya halusinasi saja. Menelan saliva, cepat-cepat ia melangkah hendak turun segera.

"Aisha." Lelaki dengan kemeja putih slim fit itu bersuara ketika Aisha sudah membelakanginya. Segera ia mengenakan jas hitam yang tadi masih ia pegang. Gadis di hadapannya menghentikan langkah dengan mata melebar. Kenapa dia tahu namanya? pikirnya heran.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SECRET ADMIRER (PUAN TANPA RAHIM) Where stories live. Discover now