BAG 27 : SEAWORLD

1.3K 274 44
                                    

Alhamdulillah. Selamat membaca. Jangan lupa tanda cintanya, ya, Kakaaa ❤❤

Virtual shoot dari Kapten Laut dr. Tara Adiwilaga 😉pew! 👉🔫🌹🌹

🚢🚢🚢

Begitu mobil itu hadir, Fauzi sudah bisa menebak siapa yang tiba. Papa Aisha yang sedang menyiram tanaman di halaman menoleh dengan tenang.

"Assalamu'alaikum, Om," sapa Tara dan menyalaminya. "Bella, salim dulu. Ini Kung juga." Tara sedikit menelengkan kepala agar bisa menatap Bella yang berada dalam gendongannya. Gadis kecil yang ramah dan ceria pada siapa saja itu menurut.

"Namanya, Bella?" sapa Fauzi hangat.

"Hu-um. Odet Bewa, Kuung," kata Bella lucu.

Tara terkekeh geli mendengar cadel gadis kecilnya.

"Oooh, iya. Nama yang cantik. Secantik paras dan hatinya!" Fauzi mencubit gemas sebelah pipi Bella hingga gadis kecil itu tertawa senang karena malu.

Di teras sana.

Aisha baru saja keluar dan mengernyit heran melihat Tara tak datang sendiri. Pemuda itu memohon dengan sangat agar Aisha mau meluangkan waktu di weekend ini untuk pergi bersamanya. Setelah minta izin ke Fauzi, akhirnya Aisha setuju dengan niat untuk membuka diri sesuai saran Fauzi.

Namun Tara tak mengatakan akan datang bersama seorang gadis kecil. Melihat kedekatan mereka, Aisha bisa menebak apa hubungan keduanya.

Apa karena itu ia tak acuh saja dengan kekurangan Aisha? Sebab sudah ada Bella sebagai putrinya? Yang artinya mereka tak kan hidup berdua selamanya? Ada gadis kecil yang akan mengisi hari mereka?

Lagi-lagi ada beban yang kembali terangkat dari hati Aisha. Gadis itu menatap lekat langkah kedua insan yang mendekat.

"Hai, Bunda Aisha. Ini Bella. Salim juga, Sayang." Tara mengenalkan Bella dengan manja mengikuti aksen gadis kecil itu.

"Bunda?" Bella melirik Tara dengan sorot bertanya dan mulut maju.

"He-um. Bella boleh panggil Bunda, Mama, atau ... Mami juga boleh. Bella suka yang mana?"

Gadis itu mengerling seolah berpikir.

Aisha tersenyum tapi matanya menatap Tara penuh tanya.

"Bella ini ... putri kita." Tara mendekat ke telinga Aisha dan berbisik sambil mengedipkan mata. "Saya pernah bilang kalau laut dan langit punya cakrawala 'kan? Maka ini cakrawala kita." Pria itu mengayun-ayun Bella di tangannya. Gadis kecil itu tertawa.

"Maaf baru sekarang sempat memperkenalkan Bella sama kamu. Selama ini kita selalu tidak punya waktu yang tepat untuk bicara ini."

Aisha tak menjawab apa pun perkataan Tara. Tapi ia terus menatap Bella, menyentuh lengan mungilnya dan tersenyum hangat.

"Bella." Aisha bergumam dengan mata berkaca.

"Kalau kamu tidak keberatan, saya harap kamu mau menjadi ibunya. Nggak usah dijawab sekarang. Nanti aja. Hari ini kita akan habiskan waktu dulu bersama. Hhhm!"

Lagi-lagi Aisha hanya bergeming. Tak ingin terlalu tergesa menjawab situasi ini.

"Yuk! Kita berangkat? Kamu udah siap 'kan?" tanya Tara selanjutnya.

Aisha mengangguk. Mereka pun pamit pada Fauzi dan dilepas dengan tawa hangatnya.

Di depan kemudi, Tara memangku Bella dengan bahagia. Kedua insan berbeda postur tubuh itu saling berbincang lucu dan sesekali tertawa.

SECRET ADMIRER (PUAN TANPA RAHIM) Where stories live. Discover now