3. RIVALITAS

2.8K 464 47
                                    

"Ketemu kau," ucap Sukuna menyeringai.

[Name] meneguk saliva susah payah. Sistem faalnya mendadak mati. Dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menatap Sang Raja Kutukan yang masih berada di depan.

"Ada satu hal yang ingin ku tanyakan." Sukuna mendekatkan wajahnya.

[Name] yang keburu sadar lantas mundur beberapa langkah. Selain ketakutan, dia tidak mau tahu apa yang ingin ditanyakan Sukuna. Bisa saja itu cuma jebakan. Satu-satunya tujuan saat ini adalah kabur. Tapi bagaimana caranya?

"Aku tidak tahu apa yang mau kau tanyakan, tapi yang jelas aku bukan lawanmu." ucap [Name].

"Kau meremehkanku?"

Tunggu, apa yang salah dari ucapan [Name]?

Sukuna semakin mengernyih. "Kalau begitu ...."

Tiba-tiba Sukuna berada di belakang. Nyaris saja mematahkan leher [Name] oleh tendangannya kalau gadis itu tidak refleks menunduk dan menjauh. Sebisa mungkin dia harus menghindari pertarungan. Namun, sepertinya itu mustahil karena Sukuna tak henti-hentinya melancarkan serangan.

[Name] melemparkan cermin ke arah Sukuna sebagai pengalihan, lalu melepaskan dua buah kipas sekaligus hingga mengenai wajahnya. Bersamaan dengan itu [Name] mencoba melarikan diri. Sukuna yang tahu langsung menghancurkan pijakan dan membuat [Name] terjatuh ke dalam genangan air setinggi lutut. Hingga terkena beberapa kepingan gedung, menindih salah satu lengannya.

"Sial!"

[Name] kembali bangkit, tapi Sukuna sudah berada di hadapannya memberikan bogem mentah. Beruntung pukulan tersebut mengenai tiang di sebelah [Name] sehingga dia mengambil kesempatan berpindah ke tempat tinggi. Sambil memantau Sukuna yang kelihatan jelas pura-pura mengibaskan debu reruntuhan.

Gadis itu ingat dirinya bukan petarung jarak dekat, jadi dia harus mengambil lokasi penyerangan jauh. Sayangnya [Name] tidak menemukan celah. Bahkan tubuh Sukuna yang sempat terkena kipasnya tidak tergores sedikitpun. Percuma, [Name] tidak akan mampu melawan makhluk mengerikan itu. Satu-satunya skenario terburuk adalah mati di sini.

"Heh, padahal aku hanya ingin bertanya lho," ungkap Sukuna menyudutkan.

"Bohong! Kau pasti ingin menjebakku, kan?" sergah [Name] memberanikan diri. Toh, Sukuna pasti sudah tahu keberadaannya.

"Kau cukup tangguh juga ternyata."

Sukuna tiba-tiba menghilang dari pandangan. Lalu muncul lewat atas dan menendang gadis itu hingga terlempar ke dinding. Membuat bangunan yang terkena dampaknya hancur menyisakan puing-puing. [Name] memuntahkan banyak darah. Tubuhnya mati rasa. Ditambah penglihatan mulai buram, dia tidak dapat berbuat apa-apa.

"Itu akibatnya kalau kau terlalu keras kepala."

Sukuna memandang remeh. Berjalan mendekati gadis tersebut.

"Mau apa kau? Masih tidak puas menyiksaku?" racau [Name] merasakan asin darah dari bibir. Dia masih berusaha bangkit, tapi tulang pinggulnya serasa retak.

"Kuulangi yang tadi." Sukuna menginjak bahu kanan [Name]. Membuat si pemilik berteriak kesakitan. "Kau itu berasal dari klan Izumi, kan?"

REPEAT || 呪術廻戦 - Jujutsu Kaisen FanFictionWhere stories live. Discover now