20. PRIORITAS

1.1K 201 55
                                    

"Muncul juga dia," ujar Fushiguro.

Tak lama satu jenis roh terkutuk datang dari arah belakang. Untuk itu, Itadori memilih untuk membasmi yang barusan. Sedangkan [Name], Fushiguro, dan Kugisaki akan mengurus kutukan yang mirip jamur matsutake terbalik. Masing-masing dari mereka memanfaatkan kemampuan pribadi. [Name] dan kipasnya pun berhasil membelah banyak kutukan dalam waktu singkat.

Untuk situasi ini, [Name] lebih diuntungkan karena para musuh tidak menyerang balik dan hanya diam di tempat. Sehingga ia dapat memaksimalkan pergerakan senjatanya.

"Cih, sebenarnya berapa banyak, sih?" gerutu Fushiguro.

"Kayaknya mau dipotong sampai besok pun kutukan-kutukan ini enggak bakal habis."

"Tapi apa boleh buat kita pukuli seperti gim pukul tikus aja." celetuk Kugisaki.

"Ya, terus saja basmi mereka. Kita basmi sampai tak tersisa. Mungkin mereka takkan menyerang balik."

"Meski ada batasannya karena teknik kutukannya berdaya jangkau luas, menurutmu tubuh aslinya tak punya daya serang?" tanya Kugisaki berkacak pinggang.

"Cuma kemungkinan saja," tambah Fushiguro. Pandangannya terfokus pada tonggak-tonggak panjang yang mencuat dari tubuh utama.

"Kamu memikirkan sesuatu?" tanya [Name] pada Fushiguro. "Jangan menanggung semuanya sendiri lagi."

Fushiguro menggeleng. "Aku pikir kita beruntung bisa membasminya dengan cepat. Masalahnya adalah apa yang bakal terjadi nanti."

"Oh, mungkin maksudmu karena jangkauan teknik ... Nobara!" jerit [Name] kala melihat temannya itu ditarik ke dalam lubang hitam.

Saat itu Fushiguro hendak menyelamatkannya, tetapi Kugisaki malah berpesan untuk melawan musuh di sini.

"Sial! Dia itu sering sekali kena tangkap musuh!"

"Fushiguro, kita harus menyelamatkannya!"

[Name] baru saja mau masuk, namun Fushiguro lebih dulu melarang.

"Kau lupa pesanku tadi? Dan lagi, apa yang barusan?"

Fushiguro mengamati sekeliling. Di mana ia tersadar bahwa kutukan itu berbeda dengan musuh yang sekarang mereka lawan. Lantas, [Name] hanya menatap bingung mana yang mesti jadi prioritasnya. Bisa saja Kugisaki akan mengalami kesulitan. Sesaat kemudian, kutukan yang menyerang Itadori tadi ikut masuk ke dalam lubang yang [Name] duga sebagai portal menuju luar penghalang.

"Dia kabur?! Dibiarkan begitu saja, nih?" tanya Itadori panik.

Fushiguro menyahut. "Kejar dia! Kugisaki dan makhluk itu berada di luar penghalang! Dia mungkin akan bertarung melawan sesuatu yang lebih merepotkan dari dugaanku! Utamakan Kugisaki!"

"Kalau situasinya jadi berbahaya pastikan kalian keluar juga, ya?" pesan Itadori sebelum ikut menghilang.

"Apa-apaan itu? Kamu mengizinkan Yuuji pergi, tapi aku tidak boleh." cemberut [Name].

"Justru itu, bisa saja di luar situasinya sangat berbahaya. Di sini jauh lebih mudah, [Name]."

"Baiklah, baiklah. Kita selesaikan yang di sini lalu susul mereka!" Pungkas [Name] kembali mengayunkan senjata. Ia lebih dulu maju dan meninggalkan Fushiguro yang hanya bisa mengusap wajah akibat pasrah menghadapi perilaku [Name] saat ini. Gadis itu masih saja keras kepala, tetapi di mata Fushiguro justru kadang terlihat memiliki pendirian teguh. Wajar saja, ketika seseorang jatuh cinta ia cenderung melupakan sifat buruk orang yang disuka. Betul, kan?

"Kalau melamun terus misi ini bakal lama selesai dan kamu malah enggak jadi kasih tau soal tadi!" peringat [Name] sibuk sendiri.

Fushiguro teringat akan janjinya beberapa menit lalu. Alhasil menyusul [Name] membereskan beberapa kutukan. Pemuda itu juga turut mengeluarkan Kon, Anjing Iblis berwarna hitam-putih. Berbeda dengan [Name] yang langsung mengeluarkan empat buah kipas sekaligus.

REPEAT || 呪術廻戦 - Jujutsu Kaisen FanFictionWhere stories live. Discover now