16. PENGALIHAN

1.3K 199 32
                                    

Rapat Sampingan Tokyo

"Kalau dilihat-lihat lagi rasanya ini perundungan yang sangat ekstrem, deh."

"Tutup mulutmu ... dan tetaplah begitu sekarang." rajuk Kugisaki disambung [Name]. Keduanya punya alasan masing-masing kenapa memperlakukan Itadori sedemikian.

"Sudahlah, [Name]. Lagipula dia melakukan itu untuk menyelamatkanmu." nasihat Panda. "Dan, buat Nobara. Kamu sudah dengar penjelasannya, kan?"

"Pandanya bisa bicara!" celetuk Itadori.

"Tapi dia menciumku tanpa izin!" sanggah [Name] tak terima.

Tentu teman-temannya sudah tahu kejadian apa yang menimpa gadis itu saat melakukan misi dari Gojo. [Name] sendirilah yang bercerita lantaran Itadori ingin meminta maaf, tapi tidak tahu di mana letak kesalahannya dan Kugisaki dengan tingkat kepo selangit. Ditambah [Name] juga lelah menanggung semua beban seorang diri. Namun, dia sengaja bungkam mengenai kissmark di lehernya. Sebab benci mengakui bahwa orang pertama yang menandainya adalah Ryomen Sukuna.

"Eh, kau kan belum sadar makanya Sukuna memberimu napas buatan." sambung Panda lagi.

"Sebenarnya Sukuna atau Itadori?" tanya Fushiguro rada nge-lag gara-gara wajah cemberut [Name].

"Sama aja." Gerutu [Name] pindah tempat ke pojokan. Jauh di lubuk hati sebenarnya dia hanya kesal pada Sukuna, tetapi justru ikut merambat ke Itadori.

"Maafkan aku, [Name-chan]." pinta pemuda itu kesekian kali.

"Enggak."

"Ya ampun, [Name]. Kamu PMS, ya?" komentar Maki.

"Shake, shake."

"Apaan?" tanya Itadori beralih.

Lantas Fushiguro beralih menjelaskan bahwa Inumaki adalah pengguna kata-kata terkutuk berupa teknik yang melipatgandakan kekuatan dan pemaksaan suatu kata. Dia sengaja membatasi ucapan agar rekannya tidak berdampak. Namun, tidak seperti kedengarannya, kekuatan Inumaki ini memiliki timbal balik jika terlalu menggunakan kata-kata berlebih. Itupun dilihat dari perbedaan kekuatan lawan.

"Jadi, bagaimana rencananya? Format pertarungan kelompok sesuai ekspektasi, tapi sekarang kita punya satu anggota baru. Mau ganti rencana? Tidak akan sempat."

"Okaka."

"Itu tergantung Yuuji sendiri. Apa yang kamu bisa?" tanya Panda.

"Memukul, menendang." Jawab Itadori percaya diri.

"Kalau cuma itu kami sudah banyak."

"Eh?" shock Itadori atas pengakuan Panda.

Fushiguro mengambil alih. "Mungkin [Name] tau, tapi sepertinya dia tidak akan cerita. Cuma kalau semua peserta dari Tokyo dan Kyoto melawan bersamaan tanpa Energi Kutukan, Itadori akan menang."

Usai membahas beberapa hal, akhirnya [Name] bisa keluar dari ruangan dan menghirup udara segar. Ia segera bergegas mencuci muka akibat muncul gejala kantuk. Bersamaan dengan itu, seseorang datang menghampiri.

"[Name-chan] ...," panggil Itadori.

Sang gadis sempat menoleh, tapi kembali fokus mengelap wajahnya menggunakan sapu tangan. Tak lupa mematut diri di depan cermin kecil. Sibuk sendiri. Merasa diacuhkan otomatis si pemanggil mengembuskan napas gusar.

"Baiklah, sekali lagi aku meminta maaf sudah melakukan sesuatu yang membuatmu marah. A-aku sungguh tidak tau kalau ujungnya akan begini. Gomenasai."

"..."

"Kalau begitu aku akan melakukan apapun untukmu."

Kontan [Name] menarik ulur napas. Berbalik menghadap Itadori yang saat ini tengah menunduk muram. Namun, siapa sangka kalau [Name] justru mengulurkan tangannya untuk mengacak rambut pemuda itu.

REPEAT || 呪術廻戦 - Jujutsu Kaisen FanFictionWhere stories live. Discover now