21. DISTRAKSI

1K 183 83
                                    

"[Name]~ hari ini jalan ke Harajuku, yuk!" ajak Kugisaki tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar [Name] yang memang tidak dikunci.

"Pas sekali, aku baru mau mengajakmu. Tapi, apa enggak masalah pakai seragam sekolah begini?" tanya [Name].

"Cuma sebentar kok."

[Name] mengiakan. Bergegas menyusul Kugisaki.

Perlu diingat bahwa SMK Jujutsu tidak melarang para muridnya untuk beraktivitas di luar sekolah. Lagipula, tidak ada kegiatan belajar mengajar di kelas layaknya sekolah umum. Memang terdengar seperti distorsi, tetapi begitulah faktanya. Meski demikian tetap ada Pelatihan Kerja Lapangan yang bisa dibilang membahayakan nyawa.

Seperti contohnya kemarin saat melawan Roh Terkutuk Tingkat Tinggi, [Name] dengar bahwa dia dan teman-temannya dinaikkan menjadi penyihir tingkat satu. Tentu setelah menyelesaikan job masing-masing. Intinya [Name] agak beda sendiri karena dia sudah mendahului teman-temannya lewat insiden di saluran pembuangan. Lalu seperti biasa, uang akan mengalir sendiri ke rekening pribadi sebagai imbalan atas kerja keras mereka.

"Eh, kalian mau ke mana?" sapa seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Itadori.

Kontan dua gadis itu menoleh.

"Ke kota," jawab [Name].

"Kami ikut!"

"No! Cuma kami yang boleh pergi!" halang Kugisaki sembari merentangkan kedua tangan.

"Kenapa memangnya?"

Kini Fushiguro yang bertanya.

"Ini Girls time! Jadi kalian para cowok dilarang ikut. Aku mau mengajak Maki-san juga nanti."

"Sayangnya aku tidak bisa bergabung karena hari ini harus latihan," imbuh Maki tiba-tiba nimbrung. Diikuti Panda dan Inumaki yang berada di belakang.

"Yah, sayang sekali. Padahal aku sudah menunggu saat-saat ini. ARGH!" amuk Kugisaki bak seekor dinasourus. Ketiga temannya buru-buru mengambil jarak aman.

"Kalau begitu minggu depan saja."

Setelahnya hanya ada obrolan di antara dua orang tersebut. Begitupun Fushiguro memilih mengobrol dengan Panda dan Inumaki yang memberi ucapan selamat atas naiknya tingkat mereka.

"Oh, ya, [Name-chan]. Besok kamu pergi sama Sukuna, kah?"

"Untuk apa?" tanya [Name] balik.

Itadori mengernyit. "Bukannya setiap minggu begitu? Sudah dua kali kalian tidak bertemu. Pekan lalu Sukuna mengoceh karena kamu tidak datang."

"Ah, gimana, ya. Aku masih muak sama makhluk jejadian itu."

"Oi, jangan memanggilku sembarangan!" timpal Sukuna. Sudah jelas lewat mana dia menjawab.

"Nah, lihat? Dia memang menjengkelkan!" gerutu [Name] melipat tangan. "Pokoknya jangan berurusan denganku lagi!"

"Bukannya aku sudah minta maaf?"

"Sukuna minta maaf? Apa, iya?" heran Itadori tak percaya.

P/s: waktu itu [Name] hanya menceritakan keburukan Sukuna,-

"Kau jangan memperburuk suasana, dasar bocah!"

[Name] tak meladeni. Begitupun Sukuna yang malas memperpanjang debat. Sebenarnya dia heran kenapa perempuan itu masih saja marah. Walaupun begitu dia harus tetap berhubungan dengan [Name] sebab masih ada yang perlu ia selesaikan.

Usai mengobrol panjang dengan para senior, keempat orang tadi bergegas menuju halte. Begitu sampai di tempat tujuan suasana ramai seketika menyambut mereka. [Name] dan Kugisaki yang sangat bersemangat buru-buru menuju banyak toko.

REPEAT || 呪術廻戦 - Jujutsu Kaisen FanFictionWhere stories live. Discover now