BAB 22 🐾 He Is Back 🐾

3.5K 310 25
                                    

Part 22 | He is Back

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Part 22 | He is Back

Setelah larut dalam mimpi selama sekian waktu, akhirnya dia kembali menampakkan manik sehitam batu obsidiannya.

🐾🐾🐾

Doyoung menatap sendu ketika melihat tubuh yang terbaring lemah dengan alat penunjang kehidupan yang melekat di tubuhnya. Mata itu asyik terpejam dengan damai ketika yang lainnya terus berurai air mata berharap suatu saat akan terbuka kembali.

Dan ya, harapan mereka kemungkinan dapat terjadi karena Doyoung mendengar kalau anak itu sudah melewati masa kritisnya. Namun, tetap saja kekhawatiran menyarang hatinya. Dokter hanya dapat memprediksi. Sehingga ke depannya masih menjadi misteri.

Kecelakaan lalu lintas yang tempo hari dialami mereka memang termasuk berat. Bayangkan saja, mobil yang dikendarai ketiganya ditabrak secara berlawanan arah dengan kecepatan di atas rata-rata. Belum lagi pengendaranya masih di bawah usia dan dalam kendali alkohol. Benturan yang diciptakan bukan main-main. Mereka terjungkal beberapa kali sebelum akhirnya berhenti dengan kondisi terbalik. Doyoung saat itu masih setengah sadar, ia melihat bagaimana kondisi Renjun yang berada di sebelahnya. Anak itu mendapat cedera paling parah. Apalagi posisinya yang berada dekat sekali dengan pintu mobil membuatnya semakin terimpit ketika beberapa kali terguling.

Dan yang paling parah adalah benturan di kepala serta patah pada tulang kaki.

Mengingatnya, Doyoung merasakan pening tiba-tiba menderanya.

"Akh!"

Doyoung meringis seraya memegangi kepalanya. Kun yang berada di belakangnya menatap cemas temannya itu.

"Kau baik-baik saja, Doyoung?" tanyanya cemas.

"Hm, aku baik. Hanya sedikit pusing," jawabnya.

"Lebih kau istirahat lagi, biar aku yang menjaganya."

"Tidak mau," tolaknya.

"Terserah kau saja." Kun berdiri di sebelah Renjun, lalu mengelus perak yang terhalang oleh perban tersebut dengan lembut. "Kau tahu, ketika kami pulang setelah promosi di Cina, yang pertama ingin aku temui adalah Dreamies. Terutama Chenle dan Renjun, dua orang yang lebih mirip ... anak dan adikku mungkin? Hehehe."

Kun terkekeh kecil. Ia ingat dulu ketika sama-sama trainee, mereka bertiga selalu bersama. Saat itu dirinya dan Renjun bertengkar hanya karena permasalahan sepele. Chenle yang bersama mereka hanya memandang polos keduanya. Dia bilang kalau mereka seperti anak tk. Apa lagi pertengkaran konyol itu hanya berlangsung selama 10 menit kemudian mereka berbaikan.

I'm (not) Fine ✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz