BAB 10 🐾 Don't Sorry to Me 🐾

3.5K 414 40
                                    

Part 10 | Don't Sorry to Me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 10 | Don't Sorry to Me

Orang bilang memaafkan kesalahan seseorang itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, ternyata lebih sulit memaafkan diri sendiri ketika merasa telah gagal akan suatu hal.

🐾🐾🐾





BRUK!

Renjun menghempaskan punggungnya pada tembok ruang latihan dengan napas tersengal. Keringat bercucuran di sekitar wajah dan lehernya akibat berlatih menari. Renjun menyalurkan segala emosi yang selama ini dipendamnya akibat ulahnya sendiri. Padahal, setelah pertemuan tadi seharusnya dia pulang ke asrama untuk beristirahat.

Akan tetapi, bukan Renjun namanya jika tidak keras kepala. Bahkan, Renjun menolak ajakan Haechan dengan alibi ada kalau masih ada urusan. Meski awalnya Haechan sangsi, dia mengiyakan saja karena Renjun menatapnya memelas.

Please! Haechan tidak kuat melihatnya. Dia sedang tidak berminat untuk memukul wajah Renjun saking gemasnya. Tanpa dia ketahui, jika Renjun tidak berbohong tentang memiliki urusan.

Ya, Renjun tadi memiliki urusan dengan Taeyong sesuai dengan janjinya untuk menemui sang pemimpin grup.

Teringat akan pertemuan tadi, Renjun terkekeh kecil. Semua yang disampaikan oleh Taeyong berdampak pada pola pikirnya.

"Kau memang benar, Hyung," gumamnya pelan.

[ FLASHBACK ON ]

Setelah bersusah payah memberikan alibi pada Haechan dan Dreamies lainnya, Renjun pun dapat menepati janjinya untuk menemui Taeyong di taman belakang gedung. Ketika tiba di sana, dia menemukan Taeyong yang tengah duduk salah satu kursi.

Dengan langkah biasa, Renjun menghampirinya.

PUK!

"Hyung," panggil Renjun.

Taeyong sedikit terperanjat, lalu berbalik dan menghadap ke arah Renjun yang tersenyum kecil. "Ah, Renjun-i, sudah selesai?" tanyanya berbasa-basi.

Renjun menaikkan sebelah alisnya, lalu mengangguk. Dia hanya sedikit heran dengan panggilan Taeyong padanya. Namun, Renjun tidak mau ambil pusing dan memilih mendudukkan diri di sebelah Taeyong.

"Jadi, kenapa Hyung mengajak aku bertemu? Ada sesuatu yang seriuskah?" Renjun langsung bertanya ke intinya, membuat Taeyong terkekeh kecil. "Kenapa Hyung malah tertawa? Memangnya lucu ya?"

Taeyong menggeleng pelan sambil meredakan tawanya. "Bukan apa-apa, hanya sedikit lucu saja karena kau to the point sekali tanpa ada basa-basi," katanya masih disela tawanya.

Mendengar itu membuat pipi Renjun memerah malu. Ia merutuki sifatnya yang memang sulit untuk berbasa-basi. Rasanya bukan dia sekali. Karena kalau dia melakukannya justru akan terasa canggung.

I'm (not) Fine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang