Extra 03 🐾 Thats Your Choose 🐾

793 64 0
                                    

Apa pun pilihanmu, selalu ada alasan dibaliknya.

🐾🐾🐾

Renjun terdiam. Ia tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan tersebut. Ekspresi wajahnya seakan jatuh pada sebuah pilihan sulit. Teringat akan beberapa hal yang membuatnya sedikit enggan untuk kembali sadar.

Dalam kehidupannya, banyak ha telah terjadi. Mulai usia balita sampai tiga belas tahun, ia menghabiskan waktunya untuk menikmati masa muda dengan hati riang. Kemudian, pada usia lima belas tahun, ada sebuah audisi yang diadakan oleh perusahaan hiburan terkenal dari Korea Selatan. SM Entertainment.

Sebagai seseorang yang memiliki tekad dan keinginan kuat, Renjun remaja saat itu memberanikan diri mengikuti audisi tersebut. Semua itu dikarenakan perasaan iri dan juga kagum saat melihat lima orang anak sebayanya tampil memukau di televisi. Mereka berlima pula berasal dari perusahaan tersebut! Hal itu semakin meningkatkan niatnya.

Meskipun ada kekhawatiran akan gagal, Renjun kecil kala itu tidak menyerah. Ia dengan percaya diri menampilkan kemampuan menarinya sebagai syarat audisi.

Beberapa waktu setelahnya, Renjun berdebar menunggu keputusan. Ia tidak masalah jika semisalnya gagal di tahap pertama, karena masih banyak waktu baginya mengikuti audisi itu lagi. Namun, siapa yang menyangka jika keberuntungan sedang berpihak padanya.

Renjun berhasil dan akhirnya debut bersama lima orang yang pernah dikaguminya. Juga, dengan tambahan satu orang berbakat yang satu etnis. Zhong Chenle.

Dan sejak hari itu, kehidupannya berubah. Ia bukan lagi Renjun yang dulu. Sekarang kehidupannya dipenuhi oleh jadwal, jadwal dan jadwal. Mendapatkan begitu banyak penggemar yang mencintainya walaupun ada beberapa pembenci diantara mereka. Renjun tidak terlalu memedulikan hal itu.

Akan tetapi, apakah itu benar?

Renjun menggelengkan kepalanya. "Aku bahagia. Aku bahagia. Aku bahagia."

Sosok serupanya memasang ekspresi gelap. "Kau selalu bersembunyi dibalik kata-kata omong kosong itu. Mengatakan bahagia, senang dan menerima. Namun, dari hati kecil terdalammu ada setitik keinginan untuk menyerah."

"Jangan membual! Aku tidak begitu!" Renjun berteriak histeris.

"Kau kembali mengelak. Padahal, orang yang paling mengerti mengenaimu adalah dirimu sendiri. Dan itu adalah aku."

"Diam!"

"Huang Renjun, aku tanya sekali lagi. Apakah kau ingin hidup atau tidak?"

Renjun kembali terdiam. Racauannya seketika terhenti dan menoleh pada sosok serupa itu.

Ingin hidup atau tidak?

Renjun tidak tahu jawabannya. Selama berada di alam bawah sadar, ia nyaris tidak mengingat apa pun tentang di luar sana. Keingintahuannya terhadap beberapa hal tersembunyi dalam dirinya sendiri. Termasuk perasaan sedih dan kecewa tersebut.

Renjun ingat kembali pada saat bertemu dengan sosok yang mewakili perasaan tertekannya. Rasa bersalah terhadap sesuatu yang bahkan tidak pernah dilakukannya seakan muncul dalam sosok itu. Membuat Renjun yang pertama kali bertemu merasa sesak di dada.

Seperti ... apakah dia sesakit itu?

Namun, selalu ada alasan dibalik setiap tindakannya. Meskipun itu membuat hatinya sesak dan ingin menangis dilain kesempatan. Renjun tidak pernah menyesali itu.

Ia memiliki beberapa orang yang menyayanginya. Kedua orang tua, keluarga, sahabat dan orang-orang yang begitu sayang padanya meskipun tidak saling mengenal secara langsung. Lalu, ia juga teringat bahwa masih ada hal perlu diselesaikan sebelum menemui akhir.

I'm (not) Fine ✔️Where stories live. Discover now