Extra 01 🐾 In The Subconscious 🐾

1K 81 0
                                    

Terjatuh dalam bawah sadar membuatmu berkelana pada ingatan lama dan tersembunyi

***

Ketika pertama kali membuka mata, hal pertama yang dilihat adalah dedaunan rimbun dari sebuah pohon besar. Ada beberapa burung kecil berterbangan di atasnya, lalu bertengger dengan santai pada dahan dan ranting. Tampak damai dan tenang, seolah tidak pernah ada yang mengganggu.

Perlahan, ia bangun dari posisi berbaring kemudian duduk bersandar pada batang pohon tersebut dan menyamankan diri di sana. Mata obsidiannya mengobservasi tempat asing di mana dia terbangun. Lalu, keningnya dikerutkan ketika pengelihatannya hanya mendapatkan hamparan padang rumput hijau dengan beberapa bunga liar serta sebuah danau jernih tak jauh dari tempatnya berada. Jujur saja, dia belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya.

lantas, dimanakah ia sebenarnya?

Apa dia sudah mati?

Mungkinkah ini alam lain?

Karena terlalu banyak berpikir, kepalanya sedikit berdenyut nyeri. Sebelah tangannya terangkat untuk memijat pelipisnya, meredakan sedikit rasa nyeri tersebut.

"Euh ... aku harus menelusuri tempat ini," ucapnya pelan.

Dia itu bangkit dari duduknya dan beranjak pergi dari sana. Tujuannya saat ini adalah mencari tahu dimanakah dia berada dan bagaimana caranya agar pulang. Meski suasana di sini indah dan nyaman, namun hatinya tak mampu berbohong kalau sangat rindu dengan semua temannya.

Dengan langkah sedikit gontai, ia memaksakan diri berjalan tak tentu tujuan. Hanya lurus saja dengan harapan menemukan rumah atau apapun itu.

Sembari berjalan, ia melirik pakaiann yang membalut tubuhnya. Alisnya bertaut dalam kebingungan.

"Sejak kapan aku memakai baju serba putih begini? seingatku, bukan ini." Ia bergumam pelan dengan berbagai praduga hinggap di benaknya. "Apa ada orang yang mengganti bajuku? Tapi tidak mungkin juga. Karena sedari tadi berjalan tak ada satupun rumah atau orang yang kulihat. Hanya hamparan padang rumput dan berbagai bunga liar seperti dandelion," tukasnya.

Dia berhenti berjalan sebentar untuk menyentuh bunga di sebelahnya. Warnanya merah muda dengan sedikit corak putih, bentuknya hampir mirip dengan bunga mawar, hanya tangkai serta daunnya menjadi pembeda.

Bunga itu didekatkan pada hidungnya. Harum.

Setelah itu, ia kembali melanjutkan perjalanan dengan membawa setangkai bunga itu. Entah kenapa dia sangat menyukainya. Harumnya begitu menenangkan.

Tiba-tiba saja, ia teringat pada seseorang. Sorot matanya berubah sendu.

"Hmm perasaanku sedikit menyesakan saat memikirkan itu." Kepalanya menggeleng pelan, berusaha menghilangkan pikiran tersebut. "Fokus mencari, Renjun," ucapnya pada diri sendiri.

Perjalanan cukup panjang.

Renjun masih belum menyadari tempat berpijaknya saat ini karena terus berfokus pada keinginan mencari orang di tempat tersebut. Padahal, kalau menemukan pun, yang akan dilihat olehnya hanya dia sendiri.

🐾🐾🐾

Perhentian pertama. Lokasinya berbeda dengan dimana ia terbangun. suasan di tempat itu sungguh penuh perasaan pilu dan tertekan. Langitnya berwarna jingga sedikit kehitaman layaknya senja menjelang malam hari. Perbedaannya, jika senja itu akan terlihat indah. Tapi tempat ini sungguh mengerikan karena mampu memunculkan perasaan sedih.

I'm (not) Fine ✔️Onde as histórias ganham vida. Descobre agora