BAB 26 🐾 See You Again : END🐾

3.1K 250 27
                                    

Part 26 | See You Again

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part 26 | See You Again

Setiap pertemuan selalu ada perpisahan yang tidak bisa terelakkan begitu saja.

Meskipun ingin mencegah, tetapi tidak mampu dan membiarkan takdir yang berjalan.

Mungkin ketika Tuhan berkehendak, suatu saat akan ada waktunya untuk kembali dipertemukan.

🐾🐾🐾


"Katanya kalau sedang kalut itu ada bagusnya untuk diam di taman sambil memandang langit yang biru. Setidaknya, cukup untuk meredakan kesedihan."

Itulah gumaman seorang bocah laki-laki yang duduk bersama Renjun di taman rumah sakit. Wajahnya begitu tampan dan manis. Ada lesung pipit ketika anak kecil tersenyum. Seperti tidak ada beban dalam hidupnya. Padahal, ketika pertama berbicara pada Renjun, anak itu bilang kalau dia penderita kanker otak.

Anak yang malang. Jalan hidupnya masih panjang, tetapi ujian yang diberikan Tuhan begitu besar. Menandakan kalau anak kecil itu memang pemberani.

"Menurutmu begitu?" tanya Renjun.

Bocah laki-laki itu mengangguk. "Iya, ibuku sering bilang kalau aku itu kuat. Meski kadang kesedihan akan datang, kalau kita bisa melawannya, nanti juga akan berlalu," ujarnya.

"Kau benar." Renjun mengarahkan pandangannya pada langit biru. "Semoga saja semua kesedihan itu berlalu," gumamnya.

"Hyung," panggil anak kecil itu.

Renjun menengok. "Kenapa?"

Bocah laki-laki itu menggeleng pelan dan menimbulkan kerutan bingung di kening Renjun. Namun, berikutnya sebuah kalimat yang diucapkan anak itu seketika membuat Renjun terdiam.

"Aku harap Hyung selalu bahagia, ya? Aku melihat ada sorot sendu di matamu, tapi semoga saja itu tidak bertahan lama. Aku tahu, Hyung dikelilingi oleh banyak orang yang sayang denganmu," cetus anak itu dengan seulas senyum lebar. Memperlihatkan lesung pipi yang begitu manis.

Seperti menular, Renjun pun ikut tersenyum. "Terima kasih."

Hanya itu yang mampu Renjun katakan. Dia tidak bisa berkata seperti biasanya ketika memberikan nasihat pada orang lain. Semua kalimat yang ada di kepalanya menguap begitu saja dan hanya tertuju pada perkataan anak kecil itu.

Dia masih kecil, tetapi seperti memiliki pengalaman hidup yang luas. Lingkungan bocah laki-laki itu begitu hangat dan penuh sisi positif.

"Oh Rion!"

Seseorang menyerukan nama dengan sedikit lantang. Keduanya menoleh bersamaan. Dapat Renjun lihat ada seorang wanita setengah baya yang berjalan menghampiri mereka. Ketika berada di jarak yang dekat, wanita itu berjongkok di sebelah anak kecil yang sedari tadi menemani Renjun.

I'm (not) Fine ✔️Where stories live. Discover now