11# Berakhir?

9.6K 1.7K 801
                                    

Spam Komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya.

Terimakasih ❤️❤️

.
.
.

"Jul, kamu serius kan? Bukan kamu pelakunya?" Tanya Jessica yang kini tengah duduk berhadapan dengan Julian di ruang tengah. Sementara Shan sudah diantar pulang oleh Julian setelah Shan merasa sedikit tenang.

"Serius bukan aku, kakak denger sendiri itu ulah Jean"

"Jean tuh temen deketnya Shan?"

"Deket banget, mereka kenal sejak Shan umur 10 tahun, sama-sama terus sampe sekarang. Aku aja gak nyangka si Jean perlakuin Shan kayak gitu"

"Kasian, Shan" lirih Jessica.

"Iya, dia itu manja banget, butuh kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya. Mama papanya cerai, dia tinggal sama bibinya yang galak, hampir tiap hari dipukulin"

"Gila, kenapa gak laporin aja sih? Itu penganiayaan" ujar Jessica yang terlihat marah.

"Shan gak akan lakuin itu, dia terlalu baik buat orang-orang terdekatnya" sahut Julian, dan Jessica menghela nafasnya.

"Kasian banget, kakak juga gak bisa bantu apa-apa. Kamu jagain Shan, takutnya dia ngelakuin hal aneh ke dirinya sendiri" ujar Jessica, dan Julian menganggukan kepalanya.

**

"Shan, kamu cari kerja aja buat tambahan biaya sekolah kamu, bibi udah gak sanggup" ujar Nara seraya melewati Shan yang kini tengah membuat minuman hangat dirinya sendiri.

"Aku bakal berenti sekolah" gumam Shan yang membuat Nara menoleh.

"Tapi jangan bilang mama kamu" balas Nara seraya tersenyum kecil.

"Kenapa? Bibi takut mama marah? Karena bibi udah Habisin uang pemberian mama yang seharusnya buat biaya sekolah dan segala kebutuhan aku?" Tanya Shan yang mulai berani, membuat Nara membelalakan matanya.

"Kamu pikir uang yang mama kamu kasih ke bibi itu cukup? Enggak Shan! Uang segitu cuma cukup buat makan kita sehari-hari!" Ujar Nara.

"Aku gak terlalu nyusahin bibi, aku ngelakuin semuanya sendiri, bibi kadang cuma masak buat aku, ngasih aku tempat tinggal, tapi bibi perlakuin aku kayak pembantu, padahal mama udah kasih uang buat bibi" ujar Shan seraya meneteskan air matanya.

"Heh! Berani kamu ya ngomong kayak gitu! Kalau gak ada bibi, kamu mau tinggal sama siapa?!"

"Aku bisa ngekos! Tapi bibi juga yang maksa mama buat suruh aku tinggal disini! Karena bibi mau habisin semua uangnya mama!!"

Plak!

Tamparan keras mengenai pipi Shan.

"Harusnya bibi perlakuin aku dengan baik, bibi itu gak ada bedanya sama para penjilat di-"

Byur

"Aaarghhhhhhh panas!!" jerit Shan saat Nara menyiram wajah Shan dengan coklat panas yang baru saja Shan buat. Dan itu mengenai pipi kiri hingga leher Shan.

Sontak Shan pergi ke toilet dan menyiram wajahnya dengan air sambil menangis, rasanya benar-benar panas dan perih.

Nara yang melihat itu pun menendang punggung Shan, hingga Shan terjerembab di atas lantai toilet.

"Jaga ucapan kamu ya!! Harusnya kamu sadar! Gak ada yang mau ketitipan kamu!" Teriak Nara seraya mengambil air menggunakan gayung, lalu menyiram seluruh tubuh Shan dengan air tersebut.

Shan hanya bisa menangis, membiarkan tubuhnya basah kuyup, dan membiarkan pukulan dan tendangan itu mengenai punggung gemetarnya.

"Harusnya kamu bersyukur Shannon!! Kamu tuh anak yang gak diinginkan!!" Ujar Nara yang membuat hati Shan terasa begitu sakit.

JEAN || Noda di seragam SMA +JJH✔️Where stories live. Discover now