12# Kekejaman dan pergi

10.5K 1.7K 1K
                                    

Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya. Terimakasih 😍😍

.
.
.

Ddrrtt
Ddrrtt

Jean menjawab panggilan dari Rhea, ia mendengar Rhea yang menangis tersedu-sedu di sebrang sana.

"Ada apa lagi?"

"Takuttttt"

"Kak, udah aku bilang kalau Ayah pulang jangan dibuka pintu kamarnya, biar ayah gak pukul kakak lagi"

"Takut, Jean.. Rhea takut, takut banget. Jean gak mau pulang? Rhea tunggu"

"Enggak bisa pulang kalau ada ayah" sahut Jean, mengingat ia selalu ingin membunuh ayahnya ketika melihat wajah ayahnya.

"Rhea mau sama Jean aja. Disini takut, takut. Jean, Rhea takut" Rhea terus meracau kalau ia ketakutan, namun Jean tak pernah menemukan fakta bahwa ayahnya memukul Rhea. Jean tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya Rhea katakan.

"Jean, sakit. Disini takut"

"Iya, nanti aku pulang sekolah ke sana, kak Rhea jangan nangis lagi" ujar Jean, lalu ia memutuskan sambungannya, ia kesal jika terus mendengar tangisan Rhea yang tanpa sebab.

Jean mendengus kecil, ia sudah menunggu Shan selama 15 menit, tapi Shan tak kunjung lewat, biasanya Shan selalu melewati kelasnya jika jam pulang tiba.

Jean pun melangkahkan kakinya menuju ruang kelas Shan. Terlihat Shan dan Julian yang tengah bermain dengan ponsel masing-masing, nampaknya keduanya tengah bermain game bersama.

Jean kesal, ia pun membuka pintu kelas dengan keras, membuat keduanya terkejut dan menoleh.

Shan menatap Jean yang kini tengah menatapnya tajam, Jean menghampiri Shan dan menarik tangan Shan dari sana.

"Jean, sakit" ujar Shan, namun Jean tak mau mendengar, ia terus menarik tangan Shan.

Julian berhasil menahan lengan Shan yang satunya. "Jangan, jangan kasar" ujar Julian seraya berusaha melepaskan tangan Jean yang mencengkram lengan Shan.

Shan terdiam, ia dapat melihat raut kecemasan di wajah Julian, dan hal itu membuat hatinya menghangat.

"Jean, sakit" ujar Shan dengan suara pelan, Jean pun mengendurkan cengkramannya.

"Kalau mau pulang sama Julian bilang, jangan bikin gue nunggu" gumam Jean yang terlihat dingin.

"T-tapi gue-"

"Iya, Shan pulang bareng gue" Julian menyela perkataan Jean, namun Jean mengabaikannya.

"Lo mau pulang sama siapa?" Tanya Jean, Shan pun melirik Julian sejenak.

"Sama lo" ujar Shan seraya kembali menatap Jean, dan Jean tersenyum kecil, ia pun merangkul bahu Shan, lalu membawa Shan pergi menjauh dari Julian.

Julian berusaha sabar menghadapi Jean, toh itu keinginan Shan yang ingin pulang bersama Jean, bukan dirinya.

**

Kini, Shan dan Jean dalam perjalanan pulang. Shan terus memeluk Jean seperti biasa, pelukan yang terasa hangat untuk Jean.

"Jean, jangan ngebut" ujar Shan, namun Jean tak mendengarnya, ia terus melajukan motornya dengan kencang, lebih kencang dari biasanya, dan hal itu membuat Shan takut.

Shan meremat pinggan Jean, namun tak ada respon dari Jean, membuat Shan memejamkan matanya dan mengeratkan pelukannya.

Tak lama kemudian, mereka pun sampai di depan rumah Shan. Shan turun dari motor milik Jean, lalu tersenyum manis pada Jean.

JEAN || Noda di seragam SMA +JJH✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang