21# Pulang?

9.2K 1.7K 1.6K
                                    

Spam Komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya. Terimakasih 😍😍

.
.

"Jeno!" Panggil Shua, Jeno yang sedang duduk di kursi depan Pos satpam pun menoleh.

"Ini buat kamu, maafin aku ya" ujar Shua seraya memberikan permen untuk Jeno, dan Jeno menerimanya, namun Jeno tak menyahut.

"Jeno, kata bunda aku, kita gak boleh keseringan makan permen, tapi kalau sekali boleh" ujar Shua sambil tersenyum.

"Aku gak suka permen" gumam Jeno yang membuat senyuman Shua luntur.

"Maaf ya Jeno, Jeno sukanya apa?" Tanya Shua.

"Bunda" lirih Jeno dengan mata yang memandang permen rasa anggur di tangannya, membuat Shua terdiam.

Tiba-tuba Jeno tersenyum pada Shua. "Makasih, nanti aku cobain permennya" ujar Jeno yang membuat Shua senang.

"Jeno maafin aku?" Tanya Shua, dan Jeno menganggukan kepalanya.

"Jeno, nanti Jeno boleh ketemu sama Bunda aku, tapi aku boleh ketemu ayahnya Jeno gak?" Tanya Shua, dan Jeno kembali menganggukkan kepalanya.

"Itu ayah, ayahku" ujar Jeno seraya menunjuk Jean yang keluar dari mobilnya, ia menghampiri Jeno yang tengah mengobrol dengan Shua.

"Selamat siang ayahnya Jeno" sapa Shua dengan senyuman manisnya, membuat Jean terdiam dengan tatapan terpaku pada Shua.

Jeno memandang Ayahnya dan Shua bergantian.

"Ayah" lirih Jeno, mengingat ia belum berbaikan dengan ayahnya.

Jean menoleh. "Ayo pulang" gumam Jean seraya menarik tangan Jeno.

"Ayah, kenalin ini Yuriko Shua, teman barunya Jeno" ujar Jeno seraya menahan tangan Jean.

"Paman" sapa Shua yang ingin menarik perhatian Jean, ia ingin di sapa.

"Y-ya" sahut Jean, namun dengan suara gemetar.

"Ayah, Shua kasih aku permen. Dia baik" ujar Jeno seraya menujukan permen di tangannya.

Lagi-lagi Jean terdiam melihat permen itu, lalu Jean menoleh pada Shua.

"Kamu gak dijemput?" Tanya Jean yang membuat Shua dan Jeno tersenyum senang.

"Nanti di jemput sama Pak Diah, supir baruku" sahut Shua, dan Jean mengangguk.

Tanpa mengatakan apapun lagi Jean menarik Jeno dari sana. Sontak Jeno melambaikan tangannya pada Shua, Shua pun membalasnya.

Kini Jean dan Jeno dalam perjalanan pulang. Jean selalu menjemput Jeno setiap hari, mengingat Jeno enggan di jemput oleh orang lain selain Jean, jadi Jean harus menyisihkan waktunya untuk menjemput dan mengantar Jeno pulang.

"Jeno" panggil Jean.

"I-iya ayah" lirih Jeno dengan kepala tertunduk.

"Maafin ayah" ujar Jean dengan lembut, dan Jeno tersenyum sambil mengangkat kepalanya. Ia memandang wajah Jean dari samping.

"Jeno juga minta maaf, ayah. Jeno sedih ayah gak mau ajak Jeno ngobrol tadi pagi"

"Ayah selalu maafin Jeno" sahut Jean seraya tersenyum.

"Ayah udah sarapan belum? Tadi ayah gak sarapan sama Jeno, Jeno jadi mikirin ayah"

Jean tertawa pelan seraya mengusap surai Jeno dengan tangan kirinya.

"Ayah sarapan di kantor, ayah telat bangun" sahut Jean, dan Jeno mengangguk kecil.

Jean bersyukur Jeno tidak semurung kemarin, bahkan ini pertama kalinya Jean melihat Jeno terlhat akrab dengan temannya, terlebih itu perempuan.

JEAN || Noda di seragam SMA +JJH✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang