20# Bunda

9K 1.6K 1.5K
                                    

Urutan chapternya masih berantakan gak?

Tadi sempet gak sengaja keunpublish semua 😭😭 tapi udah aku Republish kok.

Jangan lupa Spam komen ya, klik bintang juga.

Terimakasih 😍😍

.
.
.
.

Ddrrtt
Ddrrtt

Jean membuka matanya ketika mendengar suara ponselnya yang berdering, ia pun meraih ponselnya dan mengerutkan dahinya. Nomor tidak di kenal.

Namun Jean tetap mengangkat panggilan tersebut.

"Siapa?" Tanya Jean dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"J-Jean"

Mata Jean terbuka sepenuhnya ketika mendengar suara Shan di sebrang sana.

"Jean, ini aku, Shan"

"Oh, kenapa?" Tanya Jean dengan nada biasa saja, namun raut wajahnya terlihat sendu. Ia tidak mau terlihat jelas bahwa merindukan Shan. Sebab ia sempat membenci Shan karena telah memutuskan untuk pergi meninggalkannya.

"Aku udah ngelahirin-"

"Iya tau, ini masih terlalu pagi"

"Maaf ganggu, aku cuma mau denger suara kamu" lirih Shan yang membuat Jean merasakan sakit di hatinya.

Jean mengusap kening Jeno yang tampak terlelap dengan pulas. "Kamu sakit?" Tanya Jean dengan suara pelan, ia hafal dengan suara Shan yang sedang sakit.

"Enggak, cuma baru bangun tidur"

Jean tahu Shan berbohong, namun ia bungkam. Jean dapat mendengar suara nafas yang gemetar, nampaknya Shan menangis di sebrang sana.

"A-aku kangen, aku kangen kamu, Jean"

"Seharusnya kamu gak pergi, mungkin kita udah nikah sekarang"

"Iya maaf, aku salah hks aku salah" isakan Shan pecah, namun ia berusaha untuk terus menahannya.

Jean terdiam sambil memandang wajah damai Jeno, ia memejamkan matanya sejenak, tak dipungkiri ia pun ingin menangis karena merindukan Shan.

"Aku pengen ketemu kamu, Jean. Bawa aku pergi dari sini, aku mau pulang" lirih Shan yang membuat mata Jean berkaca-kaca, namun ia tak mau menyahut.

"7 bulan waktu yang lama buat aku. Ayo ketemu, Jean. Aku gak bisa lama-lama jauh dari kamu" lirih Shan lagi.

"Bukannya kamu udah lama nantiin ini? Bisa tinggal sama ibu kamu"

Shan terus menangis lirih di sebrang sana. "Tapi gak kayak gini, Jean. A-aku mau ketemu kamu hks aku gak mau pisah sama kamu"

"Dan seharusnya kamu gak pergi!! H-harusnya kamu gak pergi, Shannon. Kamu pikir aku baik-baik aja disini tanpa kamu? Susah payah aku lupain kamu, dan setelah sekian lama gak hubungin aku, sekarang kamu malah telpon aku, k-kamu nyiksa aku disini!!" ujar Jean dengan suara gemtar dan bentakan.

Jean memejamkan matanya, tangisan Shan terdengar memilukan membuat dadanya terasa sesak.

"Jean.." rengek Shan di sela tangisannya, membuat Jean semakin merindukan Shan.

Bagaimana bisa seorang Shan yang tak bisa pisah dengan Jean, tiba-tiba harus hidup jauh dari Jean dan entah kapan mereka bisa bertemu kembali.

"Iya, aku juga kangen" ujar Jean dengan suara pelan.

JEAN || Noda di seragam SMA +JJH✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora