26# Bersama atau tidak? [SELESAI]

18K 1.8K 1.1K
                                    

Chapter terakhir nih, ayo Spam komen :') jangan lupa Vote juga ya.

Terimakasih 😍😍

.
.

Jam sudah menunjukan pukul 10 pagi. Shan, Jean, Shua, dan Jeno sudah sarapan. Shan dan Jean membiarkan anak kembar mereka bermain di ruang tengah.

Sementara Shan dan Jean terus bermesraan di dalam kamar. Kali ini Shan dan Jean duduk di sofa kamar, Shan menyandarkan kepalanya di bahu Jean.

"Apa mama gak ada hubungin kamu?" Tanya Shan, dan Jean menggelengkan kepalanya.

"Feroz yang kirim pesan ke aku, dia bilang Mama kamu udah di Jepang, tandanya dia tau kamu pergi, tapi gak ada telpon sama sekali" ujar Jean, dan Shan menghela nafasnya.

"Semoga mama sadar, aku cuma butuh kamu dan anak-anak saat ini" lirih Shan, lalu Jean merangkul Shan dan mengusap bahunya.

"Shan, Papa kamu sempat ada di Jakarta" ujar Jean yang membuat Shan menoleh.

"Tapi udah meninggal dua tahun yang lalu, aku baru dapet kabar tadi pagi dari orang suruhanku" ujar Jean lagi, ia menatap Shan yang terlihat biasa saja.

"Kamu gak perlu restu, kita akan tetap menikah" gumam Shan.

"Kamu gak sedih?" Tanya Jean.

"Sedih, tapi aku baik-baik aja" sahut Shan dengan suara pelan.

Jean tahu bahwa Papanya Shan adalah seorang pria pengangguran yang gila judi, bahkan selama papanya Shan masih bersama Diana, papanya Shan sering meminta uang pada Diana yang bekerja, jika tidak di beri, papanya Shan akan memukul Diana.

Shan juga sempat menjadi korban pemukulan, dan hal itu membuat Shan terlihat tak peduli dengan papanya.

Seburuk apapun Diana, Shan lebih memilih menghormati Diana ketimbang Papanya, namun sikap Diana dari hari ke hari semakin berbeda, Diana kini terlalu mengatur hidup Shan hingga membuat Shan muak, ini sudah keterlaluan.

"Shan" panggil Jean yang melihat keterdiaman Shan.

"Hhm" gumam Shan.

"Semuanya bakal baik-baik aja" bisik Jean, dan Shan menganggukan kepalanya.

"Aku mau ke anak-anak" gumam Shan, Jean pun beranjak dari sofa, lalu ia menggendong Shan ala bridal, membawa Shan turun dari lantai ini, lalu mendudukan Shan di atas kursi Roda yang terletak di lantai satu.

Jean mendorong kursi roda Shan menuju ruang tengah, dan keadaan di sana membuat keduanya mendengus pasrah.

"Astaga" keluh Jean ketika melihat ruang tengahnya yang berantakan karena ulah si kembar.

"Ayah!! Liat! Optimusnya berdiri di atas Sofa!!" Pekik Jeno seraya menunjuk robotnya yang berjejer di atas sofa, lalu mobil-mobil kecil berserakan di atas pantai dan di atas meja. Jeno benar-benar mengeluarkan semua mainan yang berada di dalam box.

Sementara Shua nampak asik mengubah robot milik Jeno menjadi mobil secara manual.

"Ayah udah bilang jangan berantakin semuanya" gumam Jean.

"Gak apa-apa, Jean. Jangan marah" ujar Shan, dan Jean mendengus kecil.

"Huh, kata bunda juga gak apa-apa. Ayah gak boleh larang! Nanti Jeno tembak. Dor dor!" Ujar Jeno seraya menodongkan pistol mainannya pada Jean.

JEAN || Noda di seragam SMA +JJH✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang