22# Entah kapan ia kembali

8.7K 1.5K 1.2K
                                    

Spam Komen yuk!! Jangan lupa Vote juga ya. Terimakasih 😍😍

.
.
.

"Jean! Gendong!" Ujar Shan sambil merengek, Jean melirik pergelangan kaki Shan yang di perban.

Jean yang tengah menunggu Shan di depan kelasnya pun menghampiri Shan yang berhenti di lorong.

"Kenapa bisa kayak gini?" Tanya Jean.

"Tadi ada materi main basket, terus keseleo"

Jean berjongkok dan mengusap kaki Shan yang terkilir, membuat Shan memegangi kepala Jean sambil meringis.

"S-sakit!" Bentak Shan.

"Lain kali hati-hati, itu parah" ujar Jean yang terlihat kesal, ia pun membalikan tubuhnya, Shan yang mengerti pun menautkan kedua tangannya di leher Jean dan menyandarkan tubuh bagian depannya di punggung Jean.

Ya, Jean beranjak dari posisinya menggendong Shan di belakang tubuhnya.

"Umhh Jean wangi" ujar Shan seraya menghirup perpotongan leher Jean.

"Gue abis keringetan banyak" gumam Jean.

"Bohong! Wangi kok, suka. Parfum baru ya?"

Jean tersenyum kecil. "Iya"

"Suka!! Mau peluk Jean terus" ujar Shan sambil merengek, dan Jean membenarkan gendongannya pada tubuh Shan.

"Jangan pegang pantat!!" Bentak Shan karena Jean tak sengaja memegang bokongnya.

"Gak sengaja, repot banget"

Shan malah tertawa pelan, ia memajukan wajahnya untuk melihat ekspresi Jean, tetap dingin. Lalu ia megecup pipi Jean sejenak.

"Jean, maaf ngerepotin"

"Enggak, gak usah minta maaf" sahut Jean, dan Shan tersenyum senang.

Kesenangan Shan saat ini adalah, ia memiliki alasan untuk di gendong belakang oleh Jean, sebab jika ia baik-baik saja. Jean enggan menggendongnya.

**

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

"Jeno!" Jean nampak terkejut melihat Jeno yang berlari dari dalam kamar menuruni tangga, lalu terjatuh berguling hingga bawah.

Sontak Jean yang menghampiri Jeno yang posisinya sudah tengkurap di atas lantai, ia pun menggendong Jeno dan mengusap surainya.

Sementara Jeno bibirnya sudah melengkung, tanda tangisannya akan meledak.

"Ada yang sakit? Jangan nangis, bilang ayah aja" ujar Jean, lalu Jeno mengangguk.

"Apanya?" Tanya Jean, lalu Jeno menujukkan siku tangannya yang berdarah.

JEAN || Noda di seragam SMA +JJH✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang